Anna POV
Sebentar lagi hari natal, aku ingin sekali merayakan natal bersama hye rim, hyu na eunni dan joong young oppa. Aku ingin merayakannya di Busan bersama mereka bertiga.
"Eommoni, aku ingin merayakan natal di busan bersama hye rim, hyu na eunni dan Joong In oppa. Ne?" tanyaku pada eommoni.
"Andwae, anna-ya! Saat natal nanti, perjalanan ke busan sangatlah berbahaya. Eomma tidak mau kalian kenapa-napa" ucap uri eommoni yang membuatku cemberut.
"Tidak perlu cemas, aku akan berangkat dengan jae hong ahjussi dan Joong In oppa. Mereka berdua akan menjaga kami" rengekku pada eommoni.
"Andwae, eomma tidak akan mengizinkannya sayang. Sebagai gantinya, nanti eomma akan membelikan semua album Exo untuk Anna. Bagaimana?" tawar eommoni yang membuatku sangat gelisah.
Bagaimana tidak, eommoni yang sangat tidak suka jika aku selalu tergila-gila pada Exo sekarang malah ingin membelikanku semua album exo? Wahh jinjja? Aku benar-benar tergiur akan tawaran itu. Tapi aku mengurungkan niatku untuk menerima tawaran itu karena aku bisa membelinya sendiri dengan meminta uang dari aboji. Itu adalah hal yang mudah.
"Tidak, sudah ku putuskan malam ini kami berempat akan ke busan di antar oleh jae hong ahjussi" tegas Anna, setelah mengatakan itu Anna berlari masuk kamarnya untuk menghindari penolakan dari eommoninya.
Kini hye rim, hyu na dan anna sudah berada di dalam mobil, Joong In tidak ikut karena ia harus belajar tentang bisnis dari guru privatnya. Hyu na dan hye rim duduk di kursi belakang sedangkan anna duduk di samping pengemudi yaitu jae hong ahjussi.
"Ahjussi, aku sangat haus. Bisakah kau berhenti dan membelikan kami beberapa minuman dan cemilan di minimarket depan sana?" rengek Anna manja.
Jae hong hanya diam saja dan segera menepikan mobilnya untuk menuruti permintaan Anna. Saat jae hong keluar mobil, hye rim juga keluar mobil dan pindah duduk ke depan di kursi kemudi samping anna.
"Anna-ya, hyu na eunni sudah tertidur. Aku kesepian di belakang, maukah kau pindah ke belakang? Agar ada yang menemaniku bercerita" pinta hye rim.
"Tidak, aku sangat lelah hye rim. Aku ingin beristirahat saja sekarang, aku juga mengantuk" jawab Anna sambil menguap lebar.
Tiba-tiba dari arah belakang ada sebuah truk melaju dengan kencang, tampaknya pengemudi truk tersebut sedang mabuk. Anna dan hye rim tidak menyadarinya dan mobil truk itu menabrak mobil Anna dengan keras, membuat mobil Anna melaju dengan kencang ke arah depan hingga mobil Anna berhenti karena sudah menabrak bahu jalan.
"Hye rim-ah, bertahanlah. Kita pasti bisa selamat" ucap anna meyakinkan hye rim sambil menggenggam tangannya. Sedangkan pelipis Anna sudah berlumuran darah.
Hye rim terlihat ketakutan dan kesakitan. Kakinya sangat sakit, kakinya terjepit di bawah stir karena bagian depan mobilnya penyok sehingga lutut dan betis hye rim terjepit.
"Manhi apaseo anna-ya" hye rim menangis karena kesakitan.
Anna berbalik untuk melihat keadaan hyu na kembarannya, seketika mata Anna membulat dan ia segera membekap mulutnya untuk menahan teriakannya karena melihat tubuh hyu na yang berlumuran darah tidak sadarkan diri.
Tak lama kemudian datanglah beberapa orang untuk menolong mereka bertiga. Setelah pintu mobil terbuka, Anna lah yang mendapat pertolongan pertama karena pintu mobil di sampingnya mudah terbuka. Anna mengedarkan pandangannya, ternyata bukan hanya mereka yang menjadi korbannya tetapi ada juga beberapa mobil yang mengalami kecelakaan.
Mereka bertiga dilarikan ke rumah sakit, di antara mereka bertiga keadaan hyu na lah yang paling buruk. Anna sangat syok, ia duduk dengan pandangan kosong di depan ruang operasi. Tak lama kemudian kedua orangtuanya datang dengan tergesa-gesa. Tepat saat mereka sampai, dokter yang menangani hyu na keluar.
"Maaf nyonya, kami sudah melakukan yang terbaik tapi Tuhan berkehendak lain, putri anda tidak bisa diselamatkan" ucap seorang dokter yang baru saja keluar dan mengenakan jubah operasi.
"AARRRGGHHHH!!!!! KAU.. KENAPA KAU MEMBUNUH PUTRIKU? APA SALAH PUTRIKU PADAMU? SEHARUSNYA KAU SAJA YANG MATI! MENGAPA HARUS PUTRIKU YANG MATI?" teriak eommoni anna histeris kepada anna kecil.
"Eommoni" panggil anna kecil dengan suara yang lemah.
"EOMMONI? APA KAU MASIH PUNYA MUKA MEMANGGILKU, HAH? AKU BUKAN EOMMONI MU, PUTRIKU HANYA ADA SATU. DAN KAU MEMBUNUHNYA!" teriak ibu kandung anna. "KAU.. KAU JUGA HARUS MATI SAAT INI" ucapnya sambil berusaha mencekik anna kecil tetapi cekikan itu tidak berlangsung lama karena ayah kandung anna segera melepaskan cekikan itu.
Anna kecil menangis di kursi tunggu rumah sakit itu. Ia merasa sakit yang luar biasa setelah sauadara kembarnya meninggal dan melihat ibunya mencoba untuk membunuhnya. Dan sekarang ia sendiri, ia tidak mempunyai siapa-siapa di sisinya saat ini.
Anna terbangun, ternyata ia memimpikan kejadian naas 9 tahun yang lalu menimpa dirinya. Dimana ia sudah kehilangan saudara kembarnya dan disalahkan oleh ibu kandungnya sendiri. Anna ketiduran di acara pemakaman abojinya. Semuanya sudah pulang, hanya tinggal ia sendiri.
"Ini semua salahku" gumam Anna putus asa.
Anna bangkit dan mengambil sebuah pisau di samping sesajian untuk abojinya. Ia mendekatkan pisau itu ke pergelangan tangannya.
"ANNA, ANDWAE! ANDWAE ANNA-YA!" teriak seseorang sambil berlari menuju anna. Ternyata orang itu adalah nyonya kim, eomma kandung Anna.
Nyonya kim berusaha mencegah anna untuk bunuh diri, ia memeluk putri semata wayangnya dari belakang sambil berusaha menahan pisau yang tengah digenggam anna. Anna melepaskan pisau itu dan ia jatuh terduduk di atas lantai yang sangat dingin sambil menangis histeris.
"INI SALAHKU EOMMA, INI SALAHKU. KAU BENAR, AKU... AKU YANG MEMBUNUH HYU NA EUNNI. AKU TIDAK PANTAS DIAMPUNI." teriak anna histeris.
"Tidak anna-ya, tidak ada yang bisa disalahkan. Maafkan eomma yang sudah menyalahkan dan membencimu dulu. Eomma benar-benar menyesal. Eomma minta maaf, mianhe anna-ya! Minhe!" ucap nyonya kim sambil memeluk erat putrinya.
Tiba-tiba anna terjatuh dari pelukan nyonya kim, ia pingsan.
➖➖➖➖➖➖
Glosarium :
Andwae : Jangan/tidak
Ahjussi : panggilan untuk pria paruh baya yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita
ahjummah : panggilan untuk wanita paruh baya yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita
Mianhe : Maaf
Sarangheo : Aku mencintaimuUhh kasian anna, ia menyalahkan dirinya atas kematian saudara kembarnya. Tapi syukurlah eomma kandungnya akhirnya sadar kalau yang ia lakukan dulu adalah tidak benar. Ia sudah salah menyalahkan anna, dan sekarang ia sudah meminta maaf pada anna. semoga saja itu adalah awal kebahagiaan anna selama ini yang ia inginkan.
<typo dimana-mana>