Baru sempet update nih..
Maaf kalo lama, hehe
Selamat membaca..===+===+===+===+===+===+===
"Hoi!"
Tubuh Nadiva tersentak hebat, "Kebiasaan, kan" ocehnya sambil mengelus dada, membalik badan menghadap temannya yang datang tak diantar dan pulang tak dijemput seperti jalangkung.
Matanya membulat setelah melihat sahabatnya yang berubah menjadi pawer rager "Masya Allah.. Apa— apa aku nggak salah liat?" ucapnya sambil memegang pundak Ratna.
"Kamu—"
"Cantik kan" timpalnya dengan cepat dan senyum jengkel disertai alis yang dinaikkan. Ratna tampil berbeda hari ini, sekarang sudah berkerudung.
"Huh, ge-er banget" dengusnya memukul pundak Ratna.
"Aduh! Yaudah yuk kekelas ngapain sih disini mau nemenin pak bujang, eh—" goda Ratna. Nadiva memukul pundak Ratna, lagi.
Sepanjang koridor yang mereka lalui, sepasang mata memperhatikan mereka terutama Ratna yang sekarang tampil berbeda. Banyak yang menyapa keduanya.
"Hai Ratna, Nadiva" sapa salah satu teman seangkatannya. Dijawabnya senyum
"Assalamualaikum" sapa seseorang dari belakang punggungnya. Mereka membalik arah sambil menjawab salam yang diucap orang yang di belakangnya.
"Waalaikumsalam" jawab Ratna pelan dimanis manisin saat mengetahui Zain yang mengucap salam itu.
"Kamu—" wajah Ratna memerah salah tingkah menyangka Zain akan menyebutnya 'cantik', "berjilbab ? Alhamdulillah" lanjutnya.
Jleb! Seketika wajahnya datar.
"Hah? Iya kak, Alhamdulillah"
"Jaga pandanganmu, Ratna" bisiknya ditelinga Ratna, menyadari Ratna yang melongo tanpa berkutip melihat Zain sambil tersenyum. Ratna langsung mengedipkan mata, dan menunduk.
Zain yang melihat Ratna salah tingkah menggelengkan kepalanya, "saya pamit kekelas duluan ya, Assalamualaikum" ucapnya meninggalkan keduanya.
"Waalaikumsalam" jawabnya ramah, sewaktu Zain sudah berjalan jauh darinya "ganteng" lanjutnya dengan nada genit.
"Masih aja genit" celetuk Nadiva sinis meninggalkan temannya yang masih dalam kondisi berbunga-bunga.
"OII TUNGGU DONGS" teriaknya membuat siswa yang berlalu lalang menatapnya heran, Ratna nya sih cuek bebek secara urat malunya dia perlahan ilang akibat mabuk cintanya kak Zain.
======
Nadiva terheran-heran saat bel masuk sudah berbunyi dan bahkan guru Seni sudah mulai mengajar tapi Ratna belum juga masuk kelas.
Ratna mengetuk pintu dengan sopan, sambil menundukkan pandanganya merasa belum pede dengan dirinya yang sudah berjilbab, "Assalamualaikum, Bu maaf saya telat masuk" ucapnya sambil memasuki kelas.
"Oh iya nggak papa, kamu anak barunya ya?" ucap Bu Mala yang nama lengkapnya Nurmala.
"Maaf Bu, saya anak barunya" sambar seorang laki-laki berdiri dibelakang Ratna.
Mata Bu Mala membesar, terlihat bingung dan keliru, "jadi kamu siapa ?" tanyanya sambil menatap Ratna dengan bingung.
"Wah Ibu parah nih masa lupa sama murid kesayangannya" celetuk Arip salah satu murid paling tengil dikelas 10.
"Ratna, kamu Ratna?" tanya Bu Mala ragu Ratna hanya mengangguk dan senyum malu, "wah kamu sekarang berjilbab ? alhamdulillah"
"Alah, Bu paling ada embel-embelnya itu" cetus Rizka cewek yang dikenal Judes dan tidak menyukai Ratna sejak kelas 8 SMP dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
SpiritüelJika memang takdir, Cinta kan pasti bertemu, Meski aku dan kamu berada diujung dunia.