"Cinta tak adil. Mengapa kau datang di saat ku tak meminta ? Dan mengapa kau pergi disaat ku sedang menikmati perasaan itu?"
-Arnold Bagasara-
#PantaskahAkuBersamamu*****
Setelah model rambut Virla diubah, sekarang Arnold membawa nya ke sebuah department store yang di dalam nya ada banyak sekali model baju yang sangat kekinian, dan harganya? Cukup menipiskan dompet. Tapi hal itu tak berlaku untuk Arnold Bagasara bukan?
"Nold gue gak pede sama rambut gue nih." Ujar Virla yang masih risih dengan poni nya.
"Bagus kok. Gue suka."
"Lo suka? Oke gue suka." Batin Virla.
Disaat mereka berjalan melihat-lihat barang-barang disana, Arnold pun tak ada henti-henti nya mengambil baju, sepatu, sendal, jaket, celana, tas,dll yang menurut nya bagus dan cocok untuk Virla.
"Nold, udah hampir satu keranjang full nih. Buat apaan sih?"
"Buat lu. Pasti muat ukuran lu s, kaki lu 37, celana nya all size."
"Kok lu tau sampe ukuran gue?"
"Gak, gue nebak. Lagian kalau gue tau ukuran lu berarti gue tau dong ukuran daleman lu." Jawab Arnold sambil tersenyum tipis.
Leleh aku mas leleh.
"Nih buat lu semua, pokoknya mulai sekarang pake yang model nya kayak gini. Gue tau baju lu bermerek tapi itu udah old fashion." Kata Arnold yang sambil memberikan barang-barang yang sudah ia pilih, dan semua nya ia bayar.
"Ya gue kan beli baju gue pas keluarga gue masih mampu makanya old fashion hehe."
"Terus sekarang gak mampu?"
"Mampu makan sehari-hari, ongkos bensin mobil, belanja bulanan, uang sekolah, uang jajan adek gua."
"Buat belanja sama nyalon?"
"Pake gaji gue sih cuman udah 6 bulan gue ga nyalon mending bayar uang sekolah adek gue."
"Salut gue sama lo." Batin Arnold yang seakan-akan luluh dengan sifat yang dimiliki Virla.
Mereka menuju ke tempat makan, sampai disana mereka makan sambil bercerita satu sama lain tanpa ada kecanggungan dan sifat dingin seorang Arnold.
"Nold, gue mau nanya tentang Nesya."
Pertanyaan itu sontak merubah suasana dan mood Arnold. Dan menurut Virla itu adalah suatu kesalahan yang besar.
"Gue ga maksud nold, gue cuman penasaran sorry ya gue kepo."
"Nesya, cewe terperfect yang gue kenal setelah nyokap gue. Cewe yang bisa bikin gue lakuin hal apapun, kecuali nyabut penyakitnya."
"Dia sakit apa?"
"Tumor ganas. Waktu SD tumor itu udah gak ada lagi. Seiring berjalan nya waktu pas SMP tumor itu dateng lagi. Tiap hari Nesya minum obat-obatan, pengobatan herbal, kemo. Waktu SMA 1 dia udah gak kuat sekolah dan jalannin pengobatan di rumah sakit. Gue gak pernah absen buat nemenin dia berobat. Sampe ke Amrik aja gue temenin gue lakuin semua demi dia."
"It's touched my heart nold"
"Rambut nya rontok, lama kelamaan gak ada. Dia yang mungil tambah kurus. Padahal dia ada janji sama gue mau keliling Eropa kalau dia sembuh, tapi dia yang ninggalin gue dengan sejuta planning dia."
"Kadang apa yang kita rencanain belum tentu sama kayak apa yang Tuhan rencanain nold. Kita jadi manusia ya cuman bisa berusaha dan jalanin aja let it flow I guess."
"Boleh juga kata-kata lo. Gue ga pernah ngerasa seplong ini semenjak kepergian Nesya. Dan lo yang udah bikin gue nyaman buat cerita. Thanks, Vir." Ucap Arnold lembut dan tersenyum tipis.
Gue seneng bisa liat senyum lo itu secara langsung tanpa ada penghalang apapun.
Gue harap senyum lo gak akan pernah hilang.
Karna senyum lo adalah alasan kenapa gue masih mau berjuang disini.
Berjuang dengan seluruh kekuatan yang gue punya.
Walau gue tau, kalau gue terlalu bermimpi untuk dapetin hati lo seutuh nya.
Dan hal yang membuat gue bahagia, disaat lo udah tau siapa gue dan nama gue.
Disaat lo mulai inget nama gue.
Disaat lo manggil nama gue.
Hal itu sedetik pun gak pernah hilang di fikiran gue.
-Virla Septiana-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Bersamamu ?
Teen FictionSMA adalah tempat para remaja mulai mencari jati diri mereka dan disanalah mereka mulai mengalami jatuh cinta, dan patah hati. Namun bagaimana jadinya bila seorang gadis biasa jatuh cinta kepada seorang laki-laki yang populer ? Bahkan laki-laki ters...