D E L A P A N B E L A S

276 10 2
                                    

"Manusia diciptain berpasang-pasangan. Tapi gue semakin yakin kalau gue diciptain bukan buat jadi pasangan lo."

-VirlaSeptiana-
#PantaskahAkuBersamamu

Sudah hampir 3 bulan semenjak kejadian waktu itu Virla menjauhi Arnold dan memilih fokus pada ujian yang sudah kurang dari 3 minggu lagi. Kabar baik nya, keadaan ekonomi keluarga Virla sudah sangat membaik mereka pun sudah bisa pindah kerumah yang tak jauh beda dengan rumah mereka waktu dulu.

Virla sudah berhenti bekerja di cafe karna cukup kewalahan dengan bahan-bahan ujian. Arnold? Sejak kejadian itu ia pun tidak pernah mencari Virla. Ia masih tak yakin dengan apa yang ia rasakan. Lebih baik menjauh dari pada menyakiti bukan?

"Vir lo jadi kan hari ini test ke Universitas Jaya Indonesia ?" Tanya Icha di kantin sekolah.

"Jadi kok pas pulang sekolah. Lo sendiri gimana?"

"Gue sih udah daftar tp gatau test nya kapan. Cuman kan universitas swasta jadi bisa masuk aja tanpa test."

"Good luck ya ! Doain gue nih semoga aja keterima saingan nya banyak."

"Siap bu dokter!"

Virla ingin sekali menjadi dokter ia ingin menyembuhkan orang sakit. Ia mendaftar di salah satu universitas negeri yang bisa di bilang terbaik.

"Nold! Gue denger-denger si Virla hari ini test di univ Jaya Indonesia jurusan kedokteran." Ujar Evan yang terengah-engah menyampaikan berita tersebut.

"Lah kok sama kayak lo nold. Tuh kan lu berdua tuh jodoh." Saut Nico.

"Yauda gue cari univ lain." Jawab Arnold.

"Lo lupa kenapa lo mau masuk univ sana nold?"

"Nesya." Batin Arnold.

"Ini waktu yang gue dan Nesya tunggu. Waktu dimana lulus dari SMA dan jalannin campus life. Ambil jurusan kedokteran disalah satu universitas negeri yang terbaik. Ini semua gue jalannin demi dia."

*****

"Duh kok ga ada taxi sih. Kalo gue telat gimana." Ujar Virla yang panik.

"Bareng gak?"

Suara laki-laki yang ia kenal. Suara yang udah lama gak di denger sama Virla. Dan satu lagi suara motor yang tak asing di telinga nya.

"Kenapa lo harus muncul disaat gue udah ngerasa bisa hidup tanpa lo, nold?" Batin Virla.

"Gue nanya. Bareng gak?" Ulang laki-laki itu.

"Gausa makasih." Jawab Virla yang berjalan pelan meninggalkan Arnold.

"Lo mau ke UJI kan? Yauda bareng aja."

"Anggep aja gue gak mau liat cewe sendirian di jalanan sepi kayak gini." Sambung Arnold.

"Sejak kapan lo peduli sama cewe lain yang bukan siapa-siapa lo?"

"Sejak gue jauh dari lo. Cepet naik."

"Dear hati, please jangan baper. Anggep aja Arnold udah ngomong kayak gitu ke ratusan cewek. Jangan berenti berjuang buat lupain dia ya." Batin Virla.

*****
Sesampai nya di Universitas Jaya Indonesia, sudah banyak kerumunan orang yang pasti memiliki tujuan yang sama seperti Arnold dan Virla. Melihat hal itu, Virla merasa nervous, ia tak tahu bisa atau tidak lolos test ujian yang peserta nya banyak.

"Gue duluan ya. Thanks tumpangan nya." Ucap Virla.

Virla pun sibuk mencari ruangan yang dimana nama nya tercantum disitu. Setelah menemukan ruangan itu ia mencari kursi dimana namanya berada dan ia melihat bahwa "Arnold Bagasara" duduk tepat di samping dia.

"Kaget gue ada disini?" Suara Arnold yang membuat Virla tambah kaget.

"Gak. B aja."

"Good luck ya." Senyum Arnold tipis.

Soal demi soal Virla baca dan ia jawab dengan sangat teliti. Waktu test ini hanya 2 jam. Cukup singkat dan soal berisikan 100 pilihan ganda. Virla cukup tergesa-gesa karna kelemahan nya adalah soal pilihan ganda. Namun Arnold sudah menyelesaikan 100 soal itu dengan waktu 1 jam 20 menit. Sisa waktu nya ia habiskan untuk melihat sosok perempuan yang ada disamping nya.

Ia melihat wajah perempuan yang dulu pernah dekat dengan nya. Ia sadar kalau menjadi kan Virla sebagai pengganti Nesya adalah sebuah kesalahan. Entah mengapa 3 bulan ia tak mencari perempuan ini tetap saja ia slalu menjaga nya dari jarak jauh.

Test pun berakhir. Virla lega bisa mengisi soal-soal tersebut.

"Vir bareng. Gue mau ngomong."

"Ih apaan sih narik-narik. Ngomong aja"

"Ga disini. Ikut gue."

Mereka berenti di atap sekolah tempat Arnold dulu membawa Virla yang habis di siram oleh Aletta.

"Dia Nesya. Cinta pertama gue yang mungkin bakalan jadi yang terakhir. Jujur gue salah dulu anggap lo jadi pengganti dia. Tapi gue sadar dia ga bisa di ganti sama siapa pun dan lo ga bisa gantiin siapa pun." Jelas Arnold.

"Jadi lo mau kan balik deket sama gue kayak dulu?"

"Nold, gue ga bisa jawab sekarang. Gue suka sama lo juga itu dengan sendiri nya nold. Hati gue milih lo fikiran gue mikirin lo. Dan satu lagi gue ga pantes buat deket sama lo. Jadi sekarang kita let it flow aja ya biarin waktu yang jawab." Jawab Virla.

Karna apa yang udah hancur gak akan bisa balik kayak dulu lagi, nold.

Pantaskah Aku Bersamamu ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang