D U A P U L U H

286 13 1
                                    

"Bukan manja, aku hanya ingin kamu slalu berada disisi ku. Salah kah aku ?"
-Virla Septiana-
#PantaskahAkuBersamamu

Arnold merasa ada yang aneh terhadap dirinya, tiba-tiba fikiran nya tertuju kepada Virla, perempuan yang pernah hadir dihidup nya namun ia sia-siakan begitu saja. Arnold tahu bahwa Virla tipe perempuan yang akan menghabiskan waktunya berjam-jam untuk belajar, bukan untuk berbelanja. Ia memutuskan untuk ke perpustakaan sekolah walau sekolah sudah gelap dan sepi.

Belum sempat mobil nya memasuki gerbang sekolah, mata Arnold tertuju kepada segerombolan orang di ujung jalan yang berteriak kata "tolong". Arnold pun menghampiri kerumunan orang tersebut.

"Misi pak, misi bu. Misi misi." Ucap nya yang ingin melewati kerumunan orang untuk melihat apa yang terjadi.

Deg.
Deg.
Deg.

Jantung nya seakan berhenti, mata nya tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Ia melihat Virla yang sudah tergeletak di tanah beraspal, dengan darah di sekujur kepala nya. Dengan cepat Arnold menggendong tubuh mungil perempuan itu dan memasukkan nya ke dalam mobil nya.

"Vir lo kenapa?"

"Please wake up, Vir!"

"Seharusnya tadi gue gak ninggalin lo sendirian di perpustakaan. Seharusnya gue nungguin lo."

Sesampainya di rumah sakit Arnold semakin tidak terkontrol. Ia tergesa-gesa agar dokter dan suster disana cepat menanganni Virla. Arnold juga menghubungi Icha agar ia memberitahukan ke orang tua Virla.

"Dok, gimana keadaan Virla?" Tanya Arnold setelah dokter selesai memeriksa Virla.

"Keadaan nya sudah membaik, untung cepat di bawa ke rumah sakit kalau tidak mungkin pendarahan di otak nya akan semakin parah." Jelas dokter.

"Saya bisa ketemu Virla sekarang dok?"

"Bisa, namun ia belum siuman mungkin sebentar lagi."

Tanpa berfikir panjang, Arnold pun langsung masuk ke dalam kamar rawat Virla. Ia melihat perempuan yang biasa nya slalu ceria kini terbaring lemas dan kepalanya bergulungkan perban.

Tangan perempuan itu tak lepas dari genggaman Arnold.

"Nold.." ucap Virla dengan lemas.

"Vir, jangan banyak gerak. Gue panggilin dokter dulu ya, wait."

Belum sempat melangkah keluar, tangan Arnold di tahan oleh Virla seakan-akan ia tak menginginkan laki-laki itu pergi dari sisinya.

"Gausa, temenin gue ya disini. Gue takut."

"Iya gue bakalan nemenin lo, don't be afraid again."

Orang tua Virla pun datang dengan keadaan panik namun setelah Virla menceritakan kejadian nya dan dokter sudah menjelaskan keadaan Virla, orang tua nya menjadi lebih tenang. Virla pun baru sadar bahwa ia kehilangan handphone nya.

*****
Setelah berhari-hari di rawat, Virla akhirnya di perbolehkan untuk pulang. Ia sangat khawatir karna harus mengikuti ujian nasional susulan, beruntung nya pihak sekolah membantu Virla untuk mengikuti ujian susulan walaupun dengan proses sangat amat sulit dan rumit namun itu tidak masalah karna Arnold slalu mengantar dan menemani nya.

"Astagaa akhirnya gue kelar UN jugaa." Ucap Virla

"Yaelah telat bet ah gue aja udah dari kemarin-kemarin." Jawab Arnold

"Yauda sih." Saut Virla sambil memanyunkan bibir nya dan hal itu yang membuat cowok di samping nya yang sedang menyetir gemas.

Arnold membawa Virla ke sebuah taman yang di penuhi oleh banyak bunga-bunga. Mereka duduk di salah satu kursi sambil menikmati angin sore dan alunan biola yang di mainkan pemusik-pemusik disana.

"Vir.."

"Iya kenapa?"

"Gue salah slama ini."

"Salah apa? Yang jelas kalau ngomong ah."

"Gue bohong slama ini."

"Bohong apa? Jangan buat gue penasaran dong."

"Gue salah, gue kira lo cuman sekedar pelampiasan karna lo mirip Nesya. Gue bohong, bohong sama perasaan gue ke lo. Dan sekarang gue ga bisa terus-terusan nyama-nyamain lo dan gue ga bisa terus-terusan bohongin perasaan gue ke lo."

Hening.

Hanya terdengar alunan biola.

"Vir, lo mau kan ngulang semua nya? Kita mulai dari awal, mulai gimana cara nya kenal satu sama lain tanpa ada perasaan banding-bandingin."

Mulut Virla masih terkunci.

Tak tahu apakah ini mimpi atau kenyataan.

"Lo mau kan jadi pacar gue? Lo gak perlu jawab sekarang yang jelas gue mau bikin perasaan gue tenang dan lega."

"Pacar?"

Pantaskah Aku Bersamamu ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang