Virla hari ini akan bekerja sebagai pembantu di rumah Arnold. Lebih tepat nya sebagai syarat di maafkan bukan bekerja. Namun ia tidak tahu dimana rumah Arnold dan jam berapa harus disana.
Ia pun memberanikan diri untuk mendatangi Arnold yang sedang makan di kantin bersama sahabat nya. Sudah lama ia menyukai Arnold namun, ini adalah pertama kali nya Virla memberanikan diri menghampiri Arnold.
"Mis-sii semuanya." Sapa Virla yang slalu gugup untuk ngobrol bersama Arnold.
"Eh ada Virla, baru di omongin." Saut Evan keceplosan.
"Kok kalian ngomongin gue?" Tanya Virla kebingungan.
"Apaan sih lo ke geeran jadi cewek. Ngapain lo nyamperin kita disini? Mau nawarin bakso?" Ketus Arnold.
Duh Arnold galak bener ye buset gimana nanti di rumah nya bisa-bisa gua disiksa kayak cerita nya Cinderella.
"Woi di tanya kok malah bengong sih gak jelas banget lo jadi cewek!" Ujar Arnold.
"Ss-orry, gue mau nanya rumah lo dimana? Hari ini kan perjanjian nya udah dimulai tapi gue gatau dimana rumah lo terus jam berapa gue harus disana?" Tanya Virla.
"Lo nanya kayak wartawan amat sih. Ga kesampean yah jadi wartawan?" Kata Arnold.
Tiba-tiba disaat mereka sedang berbicara ada seorang cewek yang menyamber perbincangan mereka. Siapa lagi kalau bukan, Aletta.
"Wait wait wait.. lo kok berani-berani nya sih nanyain rumah nya my Arnold?! Lo gak inget sama peringatan gue waktu itu?" Teriak Aletta.
"Widihh my Arnold loh." Ledek Nico.
"Apaan sih ta? Gue gak ada maksud buat ngapa-ngapain. Tujuan gue cuman nanya dimana rumah dia dan jam berapa gue harus udah disana. Gue cuman mau jalanin perjanjian gue sama dia. Dan satu lagi gue gak takut sama cewe macam lo." Ketus Virla yang cukup membuat Nico, Evan, teman-teman Aletta termasuk Aletta tercengang.
"Lo ya anak beasiswa berani-berani nya nyautin gue." Kata Aletta sambil ingin melayangkan tangan nya ke pipi Virla.
Namun, secepat kilat Arnold menahan tangan Aletta. Semua yang ada di kantin pun kaget karna jarang sekali seorang Arnold membela seorang cewek bahkan yang bukan siapa-siapa nya. Kecuali cewek itu benar-benar special seperti pada saat dulu.
"Eh Aletta! Gue ga suka ya sama sikap lo yang sok kaya dan sok berkuasa. Ada beberapa hal yang harus lo tau. Pertama, gue bukan siapa-siapa lo jadi gausa sebut my my cuih. Kedua, apapun yang orang lain tanyain ke gue bukan urusan lo. Ketiga, mendingan dia yang sederhana beasiswa tapi punya hati ga kayak lo kaya tapi miskin hati." Jelas Arnold yang membuat keadaan orang-orang di kantin semakin kaget.
Virla pun speechless dan tidak bisa berkata apapun.
Arnold belain gue ya barusan?
Gue salah denger ga sih?
Ini mimpi ya kan ?Sehabis mengatakan itu, Arnold menarik tangan Virla dan pergi meninggalkan kantin. Arnold membawa Virla ke atap sekolah. Virla pun menikmati moment tersebut.
Sesampainya di atap, Virla takjub dengan keadaan nya. Atap sekolah ada sofa, dan hiasan-hiasan berwarna pink serta gold. Dan ada foto-foto seseorang.
"Waw keren banget nih tempat." Kata Virla takjub.
"Pulang sekolah gue tunggu di parkiran. Lo tau kan mobil gue yang mana? Langsung masuk ga pake lama." Kata Arnold.
"Oke. Tapi ini tempat kok bagus ya kayak banyak memori nya gitu." Saut Virla.
"Gausa kepo. Ga sembarangan orang bisa kesini. Jangan bocorin keadaan atap ini ke orang lain atau ga lo bakalan gue bully abis-abisan." Jawab Arnold yang langsung meninggalkan Virla.
Kenyataan nya memang benar atap ini adalah tempat yang jarang digunakan oleh murid-murid disni bahkan tidak pernah. Virla pun makin penasaran sama siapa foto yang ada disitu. Iya pun mendekati foto-foto tersebut. Dan ternyata itu adalah Arnold dengan seorang perempuan.
Kayak nya gue pernah liat nih cewek di sekolah ini. Siapa ya namanya? Duh. Batinya.
Siapakah sosok perempuan tersebut?
Ada apa hubungan perempuan itu dengan Arnold?
Apakah Virla special sehingga ia dibawa Arnold ke atap itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Bersamamu ?
Fiksi RemajaSMA adalah tempat para remaja mulai mencari jati diri mereka dan disanalah mereka mulai mengalami jatuh cinta, dan patah hati. Namun bagaimana jadinya bila seorang gadis biasa jatuh cinta kepada seorang laki-laki yang populer ? Bahkan laki-laki ters...