Ueno chan....Gadis itu sangat berharap bila Chuuya memanggilnya selembut itu agar bisa mendapat celah untuk membunuhnya. Tapi, ia tersendak saat pria itu bertanya "Kau mencari celah untuk membunuhku, kan?"
Yah... ketahuan. gumamnya dalam hati. keduanya telah sampai di salah satu markas port mafia.
Ueno: apa yang kita akan lakukan di sini???
Chuuya: untuk menemukan si maniak, kita perlu informasi lebih banyak di sini.
Chuuya membuka pintu. Tempat itu adalah ruang pengintaian seluruh kota. Banyak komputer berbaris rapi sedangkan orang orang bangkit membungkuk hormat pada Chuuya. Tapi terkejut kehadiran Ueno.
Chuuya: Tenang. aku akan mengawasinya. Sekarang, aku ingin informasi penjualan senjata di seluruh Yokohama.
Tanpa perintah lagi, semua orang bergerak. Tangan mereka bekerja cepat sementara Ueno menyembunyikan pisau di balik badannya.
Petugas 1: Nakahara sama, penjualan meningkat dan sama sekali tidak ada pembunuhan secara terang terangan. Banyak orang di kota yang hanya memiliki tidak lebih dari 15 senjata saja.
Chuuya: aku ingin yang mempunyai segala jenis padanya
Petugas 1: Bukannya gudang senjata port mafia?
Chuuya: aku mencari maniak senjata, baka!
Petugas 1: tidak mungkin hanya seorang yang bisa memiliki semua senjata itu, Nakahara sama. Paling tidak, orangnya pasti keluar kota atau ia membawa senjata seolah pulpen.
Chuuya: Tidak ada alasan!
Petugas itu kembali ke mejanya untuk mengetik ulang. Chuuya menghela napas lalu melirik Ueno sebentar. Tatapan gadis itu seolah membenci sesuatu.
Chuuya: sementara itu, mari kita ke pasar gelap mafia. Mungkin di sana kita dapat informasi.
Ueno: apa yang kau lakukan bila pelakunya tertangkap?
Chuuya: kalau begitu, mafia akan mengurungnya dan bila polisi menemukannya, maka kau-eh-maniak itu akan di hukum mati.
Ueno: aku lebih memilih hukuman mati.
Chuuya: eh? kenapa kau bicara seperti itu?
Ueno: Hentikan pencarian! pelaku sudah di temukan!
Chuuya berdebar karena Ueno menyadarinya. Tatapan gadis itu kini serius bercampur marah. Tapi, senyuman tetap ada di wajahnya. Lalu, ia melirik ke arahnya.
Ueno: Nakahara kun, hidoi... kau mengejekku kah? aku tau aku tak pernah diinginkan
Chuuya: bukan begitu....
Ueno: Sudah! aku tidak mau lagi. Sejak kecil aku sangat periang. Aku juga sering di khianati. Demo, nandemonai inilah takdirku.
Gadis itu meninggalkan Chuuya yang terpaku. Ketahuan....
.
.
.
.
.
.Sementara itu, Dazai menyuruh Atsushi untuk memantau daerah mafia. Apakah Ueno ada di sekitar situ. Polisi ingin secepatnya menangkap si maniak karena kejahatan yang tak terhitung.
Dazai: kau sudah melihat sesuatu? (melalui earphone)
Atsushi: Belum, Dazai san. Tapi, apakah aku harus menyamar jadi gadis miskin???
Dazai: itu cocok untukmu. Lagi pula kau sangat cantik. Hahaha....
Atsushi: hee?
Dazai tertawa kecil. Kunikida meliriknya sembari membaca koran di depan sebuah kafe. Sepertinya dia antusias mengetahui kenapa Dazai tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazai's Little Family [ Dazai X Reader]
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya bila Dazai telah menikah? Kamu sanggup mencegah ia bunuh diri ganda??? [Jangan lupa, sudah SELESAI] Covers by _Fleur Luna