♠Vol.13♠

2K 191 18
                                    

Brakkk...





"Omo! Yakk!! Siapa itu? Buka pintunya!" teriakku histeris sambil menggedor-gedor pintu.

"Jebal.. Siapapun di sana buka pintunya!!"

"Tolong... Bu- buka pintunya!" teriakku.

Air mataku mulai berjatuhan dan tak tahan untuk berdiri lagi.

Sebab aku phobia dengan ruangan gelap.

Di sini tidak ada jendela dan sangat pengap.

Ini adalah gedung penyimpanan peralatan olahraga indoor berbeda dengan gedung olahraga outdoor yang dimana adalah ruangan pertemuanku dengan Yoongi.

Sunyi... Gelap... Panas...

Ini seperti neraka tanpa api.

Mungkin tidak ada yang mendengarku di sini sebab ini adalah jam waktu pulang sekolah.

Aku hanya bisa menangis di balik kedua tanganku dengan posisi jongkok membelakangi pintu.

Seperti gadis kecil yang tersesat.

'Mungkin aku akan menjadi mayat di sini' pikirku.



Tap.. Tap.. Tap..





Aku mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat ke arahku.

Pendengaranku sangat baik, tapi aku mendengar suara itu bukan berasal dari luar ruangan melainkan dari dalam ruangan.

Oleh karena itu aku tetap menyembunyikan mukaku di balik tanganku dan memperkecil suara tangisanku.

Saat ini aku tidak mendengar suara hentakannya lagi.

Dan aku merasakan tendangan kecil ke sepatuku.

Aku mulai mengintip dari balik tanganku, siapa yang menendang sepatuku tadi.

Aku melihat dia menjongkok di hadapanku sekarang.

Dan menyamakan posisi kepala kami.

Aku pun mulai mengangkat kepalaku dan mengusap-usap mataku.

Mataku pasti dalam keadaan membengkak, namun aku tetap berusaha melihat wajahnya jelas.

Saat aku mencoba melihatnya, mataku menyipit sebab dia membawa senter dan menyenter ke wajahku.

Aku pun menutup sebagian wajahku dengan kedua tanganku.

"Nu-nuguya?" tanyaku lemas.

Dia pun menyenter dirinya sendiri tepat di bawah dagunya.

Yang dapat kulihat jelas hanyalah bibir tebalnya namun seksi.

Dia pun tersenyum.

"Aku?"

Dia tersenyum lagi namun memperlihatkan gigi putihnya.

Dia mematikan lampu senternya.

Kulihat ia samar-samar duduk di sebuah bangku tak jauh dari tempatku.

"Kwon Jihye? Benar?" ucap namja itu dengan suara beratnya.

"A-Apa maumu?!" ucapku memberanikan diri.

"Siswi dari kelas 1-3, kau menyukai si Ketua OSIS, Anak dari seorang tukang bangunan, anak kedua dari tiga bersaudara, dan..."

Ia menggantung ucapannya.

"Budak dari si Pengecut Min Yoongi"

Aku bingung mengapa dia mengucapkan hal itu, dan darimana ia mengetahuinya.

Must Love Me [BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang