♠Vol.09♠

2.2K 207 25
                                    

Jihye POV.

"Jihye-ah!!"

Ku dengar suara teriakan yang tidak jauh dari tempat ku berada.

Deg.

'Aku harap dia tidak membahas hal yang kemarin.' ucapku dalam hati.

Saat itu mata seluruh siswa di kelas tertuju kepada Yoongi dan diriku. Pasti akan terjadi rumor yang tidak jelas.

Benar apa yang ada dipikiranku, teman sekelas ku langsung berbisik-bisik. Aku pun langsung menunduk dan memegang ujung rok ku.

Tak lama tangan ku sudah di tarik olehnya,
"Ikut aku!"

Belum sempat aku berkata dia langsung menarikku dengan kuat. Aku ingin menepisnya namun sudah hukum alam, tenaga lelaki lebih kuat daripada tenaga perempuan.

Dia menarikku dan melewati beberapa anak tangga mungkin sudah lebih dari seratus anak tangga yang sudah kami lewati. Dengan nafas yang tersenggal-senggal aku melihat rambut hitam lebatnya,

'Ada apa dengannya? Padahal kemarin dia menarikku dengan lembut namun sekarang. sangat berbeda.' ucapku dalam hati.

Kulihat dia membuka pintu besi yang berwarna abu-abu sangat berbeda dengan pintu-pintu lainnya dan baru kali ini aku ke sini. Saat pintu itu di buka, pertama kulihat adalah cahaya yang sangat terang dan terasa hembusan angin.

Rooftop. Sungguh di sini sangat sepi dan luas.

Dan dia menarikku dan melepaskan pegangannya saat sampai tempat duduk yang posisinya berada di belakang ku. Kulihat dia memasukkan kedua tangannya pada saku celananya dan mengendus kesal.

"Yak!!" teriaknya.

"Y-Ye?"

"Berani sekali kau meninggalkanku kemarin!" teriaknya sambil maju selangkah.

"A-Ah.. Mi-Mianhe, aku tidak bermaksud seperti itu..."

"Jadi apa, eoh?" ucapnya dan maju selangkah.

"Eh.. Aku hanya ingin membantu Tae sunbaenim pulang karena lukanya sangat pa- rah."

"Jadi kau lebih peduli dengan bajingan itu daripada majikan mu sendiri?" ucapnya lagi sambil maju selangkah.

'O-Ommo, mengapa dia selalu maju selangkah? Bagaimana caranya aku menjauh darinya jika ada tempat duduk di belakangku?!' ucapku dalam hati.

"A-Anio, ha-hanya saja dia sangat terluka parah, jadi-"

"Jadi kau bisa menjauh dariku dan bersenang-senang di apartemennya?" ucapnya dan maju selangkah.

Saat aku ingin mundur selangkah, betis ku tersentuh sesuatu. Sehingga jarak di antara kami hanya tersisa selangkah.

"Bu-bukan begitu, Min Yoongi. Aku tidak bermaksud ingin menjauh darimu tapi dia kemarin sangat terluka. Kumohon maafkan aku karena telah meninggalkanmu." ucapku sedikit ketakutan.

"Tidak mungkin aku bisa memaafkanmu dengan kata 'Baiklah, aku memaafkanmu'. Tidak semudah itu Jihye-ah!" ucapnya dan maju selangkah sehingga menepis jarak di antara kami.

Jika jaraknya sudah seperti ini, aku sangat tidak berani melihat wajahnya lagi. Ini sungguh sangat dekat.

"Hukuman apa yang ingin kau dapatkan Jihye-ah?!" ucapnya sambil menunjukkan smirk nya dan sengaja  memajukan badannya sehingga aku duduk terjatuh sebab aku tidak ingin tersentuh olehnya.

Dan dia membungkukkan badannya sehingga muka kami sejajar,

"Hm? Jangan hanya diam saja." tanyanya lagi.

Must Love Me [BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang