Must Love Me [BTS FF]

♣️ Vol.18 ♣️

Mataku langsung merah dan seperti akan meledak melihat kejadian tersebut.

"Dasar Bajingan!"

Saat aku hendak ingin pergi untuk mengakhiri mabuk asmara mereka, tiba-tiba saja dada ku terdorong dan langkahku pun terhenti.

Namjoon.

"Biarkan mereka."

'Biarkan mereka? Yang benar saja!'
Pikirku.

Aku tak peduli kata Namjoon, aku langsung melanjutkan langkahku.

Belum ada lima langkah, bajingan berikutnya datang untuk menghentikan langkahku.

Hoseok.

"YAA!! APA KAU BELUM MENGERTI?! DIA SUDAH MENJADI BUDAKKU!!" teriakku sengaja agar kedua insan itu mendengar teriakanku.

Jihye POV.

Dia masih menciumku dengan ganas dan aku hampir tenggelam didalam suasana yang panas ini.

Tapi, aku kaget mendengar suara teriakan yang tak asing ditelingaku.

Aku pun langsung sadar dan mendorong Yoongi.

Yoongi yang mungkin juga kaget mendengar suara tadi, dia melihat arah dimana suara itu berasal.
Begitu juga diriku.

Seseorang yang tak asing itu melihat kami berdua dengan posisi yang sama sekali tidak berubah.

Dan aku juga baru menyadari semua anggota Bulletproof dan Bangtan berada di belakang Jimin.

Jimin berjalan menuju ke arah kami dan aku mulai teringat bahwa dia adalah majikanku sekarang.

Aku mulai tertunduk seakan tak ingin hal yang akan terjadi jika Jimin telah sampai di dekat kami.

Sepatu putih Jimin mulai terdengar di telingaku, yaa... Dia sudah berada di dekat kami.

"Sayang... Apa kau sedang melakukan perpisahan kecil-kecilan dengan mantan majikanmu?"

Aku hanya mendengarnya tak berani melihat wajahnya ataupun wajah Yoongi.

"Apa maksudmu?"
Yoongi pun mulai angkat bicara.

"Sayang, kau belum memberitahu dia kah?"

"Jihye-ah, apa maksud dari semua ini?"
Tanya Yoongi sambil mengangkat wajahku yang sedari tadi hanya menunduk.

Sekarang aku seperti orang yang sangat bersalah.
Aku seperti mengkhianati Yoongi padahal dia bukanlah majikanku lagi.

"Sayang... Mengapa diam saja? Ayo jelaskan pada pria aneh ini bagaimana hubungan kita sekarang!"

Aku pun menundukkan kembali wajahku,
"Aku adalah budaknya Ji- Chimppa sekarang!! Mulai sekarang dan seterusnya aku akan selalu berada di sisi nya. Anggap saja kita tak saling mengenal lagi!"
Air mataku mulai membasahi pipi kananku saat mengatakan itu pada Yoongi.

Tak ada respon dari Yoongi, namun aku tidak tahu apakah dia memasang muka sedih atau marahnya.

"Kau sudah dengar? Eumm~ apa kau tidak terima? Mukamu aneh sekali"
Ucap Jimin.

'Tidak terima? Apakah benar Yoongi tidak terima aku berada di sisi Jimin? Mengapa aku senang sekali.'

"Ambillah."

'Mwo?!'
Ntah kenapa wajahku terangkat otomatis dan kaget mendengar jawaban Yoongi.

'Mengapa d-dia melepaskan aku begitu saja?! Dan mengapa hatiku sakit sekali!' Pikirku sambil memegang dadaku.