Part 33

2.5K 160 4
                                    

"Lepasin gue, jangan jadi pengecut yang bisanya keroyokan."ujar Prilly.

"Hahahha.. dia bilang kita keroyokan guys!!" Felly tertawa.

"Lo bilang kita keroyokan?? Terus yang lo lakuin biasanya itu apa??" Kali ini Tasya yang bersuara.

"Kali ini lo ga akan bisa berbuat apapun Prill, lo bakalan hancur. Tapi gue masih bingung, dengan apa ya gue bisa hancurin lo?? Apa dengan ini???"Tasya mengeluarkan sebilah pisau lipat dari balik jaketnya. Dimainkannya pisau itu, tentunya dengan diiringi riuhan tawa dari teman temannya.

"Lo tusuk aja tu mulutnya yang kayak sampah Tasya!!"saran Felly yang membuat Prilly dalam sekejap merapatkan bibirnya.

"Kenapa?? Lo takut?? Seorang Prilly "BADGIRL" sekolah punya rasa takut juga???"ejek Tasya.

"Lo bukannya cewek kuat ya?? Cewek yang ga takut sama apapun. Masa lo takut sama pisau kecil kayak gini?" Tasya mendekatkan pisau ke arah pipi Prilly, di gerakan ke atas ke bawah tetapi tidak menyentuh kulit mulus Prilly.

Prilly memejamkan matanya, harus dia akui, dia mulai takut dengan keadaan sekarang ini.

Sreettt!!!

Prilly mengernyit, dia merasakan sesuatu yang basah mengalir dari pipi kirinya. Bau anyir menyeruap keras di indra penciumannya.

"Opppss.. sorry gue ga sengaja."kata Tasya dengan nada pura pura menyesal karna menggores pipi Prilly.

"Wahh..wajahnya sudah tak cantik lagi."ucap Laki laki berkacamata yang bernama Desta.

"Lo kok jahat gitu Tas, jangan gitu ah...dia kan temen kita."Felly mendekati Prilly, di bawanya sebuah botol kecil yang bertuliskan ALKOHOL pada sisi depannya.

"Sini aku obatin."ucap Felly.

Prilly bisa melihat apa yang di bawa Felly, dia memberontak dan berteriak.

"Fel...jangan gue mohon!! Jangan!!!"

"Gue mau ngobatin lo,Prill. Gue bawa obat buat lo!!"

"Fel..lo gila. Jangan!!!"teriak Prilly lagi.

Felly tidak mempedulikan teriakana Prilly, di sapukannya kapas yang telah di tuangkan alkohol ke pipi Prilly. Tidak dengan usapan lembut melainkan sapuan keras yang membuat Prilly merintih kesakitan.

"Arghhh....perih Fel!!!"

"Perih ya?? Aduhh sorry Prill."

"Hahahahhahahhaaa...hahahha"

"Rasakan!!"

"Bitch!!!"

"Lo pantes dapetin itu!!"

Prilly masih merintih kesakitan, semua orang disana semakin keras menertawakan Prilly.

"Ini belum seberapa Prill, masih banyak lagi hal yang akan kita lakuin buat lo. Yang sabar ya, kita akan mulai sekarang." Desta mendekati Prilly.

"Lo siapin dong Fell peralatannya."perintah Desta.

"Oh iya, gue lupa. Bentar ya."

Prilly tidak tau apa lagi yang akan mereka lakukan pada dirinya. Yang jelas saat ini dia benar benar ketakutan. Bagaimana bisa mereka berkerja sama untuk menghancurkan dia.

"Buka mata lo!!!"pekik Desta saat melihat Prilly masih menutup matanya.

"Buka!!! Kenapa lo nutup mata?? Lo masih kesakitan?? Itu belum seberapa kalo dibandingin sama apa yang lo lakuin sama anak anak!!"teriak Desta.

"Maafin gue, udah cukup!!"lirih Prilly.

"Cukup lo bilang?? Apa pun yang kita lakuin ke lo ga akan pernah bisa cukup!!"

Desta menekan keras wajah Prilly, di dorongnya kepala Prilly kebelakang sehingga Prilly hampir saja terjatuh dari kursinya.

"Cewek bitch kayak lo harus dapet ganjaran. Lo kira gue ga bisa ngelawan?? Lo kira gue yang cupu ini ga berani sama lo?? Lo salah!! Gue yang cupu ini hari ini akan kasi lo pelajaran."

"Ini, gue udah siap!"kata Felly yang kini tengah memegang sebuah handycam di tangannya.

Desta tersenyum simpul saat menyadari bahwa dia akan segera memulai permainannya. Dia akan bersenang-senang sekarang.

My Bad Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang