Part 40

2.6K 157 11
                                    

Max menghentikan mobilnya di tempat yang tidak asing buat dirinya, dan dia yakin Prilly ada di tempat ini.

"Tunggu gue Prill!!"

Max berlari menyusuri jalan setapak, agak sedikit becek dan licin karena hujan yang sedari tadi turun. Bersyukur tidak ada petir atau suara gemuruh langit karena Max tau Prilly akan takut.

"Prill tunggu gue, gue bentar lagi datang. Semoga ga ada kilat atau gemuruh, gue takut lo akan ketakutan disana sendiri. Please tetep stay di rumah pohon, jangan kemana-mana!!"batin Max ketakutan, matanya merah dan keringat dingin mulali membasahi keningnya. Dengan kecepatan tinggi Max melajukan mobilnya. (Flashback di mobil)

Tangan Max bergetar begitu dia tiba di tempat itu. Nafasnya masih tak beraturan akibat berlari sedari tadi tetapi seulas senyum lega terulas di wajahnya, lesung pipinya terbentuk indah.

"Gue lega lo ada disini"ucap Max ketika melihat sesosok gadis tengah duduk di atas rumah pohon. Wajahnya terlihat pucat tapi tetap bersinar.

Dengan langkah pelan Max mendekat ke arah rumah pohon, gadis itu bahkan belum menyadarinya, dia masih asyik dalam dunianya.

"HEH GADIS ANEH!!!! GA SOPAN PERGI KETEMPAT ORANG TANPA MINTA IZIN!!!!"teriak Max dari bawah. Prilly menoleh ke bawah dan terkejut melihat siapa yang ada disana.

"Max???"lirih Prilly pelan.

Max tersenyum singkat, dia bergegas menaiki tangga menuju ke atas. Prilly yang menyadari bahwa pemilik tempat rahasia itu telah datang langsung bangun dan berdiri dengan wajah menunduk.

"Siapa yang nyuruh lo dateng kesini tanpa izin?"tanya Max.

Prilly diam tidak berani menjawab, awalnya dia hanya butuh tempat untuk menenangkan hati dan pikirannya dan hanya tempat ini yang terlintas di pikirannya.

"Ma...maaf"

"LO ga bisa datang kesini sesuka hati lo!!!"

Prilly masih menunduk, dia takut Max akan marah padanya. Tiba tiba sebuah dekapan merengkuh tubuhnya dengan cepat. Mata Prilly masih berkedip beberapa kali seolah tidak percaya dengan apa yang Max lakukan sekarang.

"Lo ga bisa datang ke tempat hati ini sesuka hati lo!! Lo harus kesini cuma sama gue!! CUMA SAMA GUE!! GA BOLEH SAMA YANG LAIN DAN GA BOLEH SENDIRI!!"

Prilly tersenyum kecil, kepalanya mengangguk pelan. Max semakin erat memeluk Prilly  dan Prilly pun membalas pelukan itu.

"Hangat dan nyaman"gumam Max.

"Apa??"tanya Prilly

"Pelukan kamu"jawab Max yang membuat Prilly tersipu malu.

"Setiap hari kita harus pelukan minimal 3 kali ya!"ucap Max yang membuat Prilly melepaskan rengkuhannya.

"Apa???!"

"Aku mau pelukan sama kamu minimal 3x sehari!"jawab Max yang kembali merengkuh tubuh Prilly ke dekapannya.

"Kenapa kayak minum obat??"tanya Prilly lagi.

"Kan kamu emang obat aku, obat hati aku"jawab Max yang lagi lagi membuat Prilly tersipu,

Saat masih menikmati hangatnya pelukan Max, Prilly tiba tiba teringat sesuatu.

"Nathan...."ucap Prilly pelan.

Max mengelus rambut prilly lembut, seolah mengatakan bahwa semua baik baik saja.

"Aku udah ngomong sama dia, semua baik baik saja dan dia udah cerita semuanya."

"Apa dia juga baik baik saja?"tanya Prilly. Max melepaskan pelukannya, di usapnya pipi Prilly dengan lembut.

"Dia baik baik saja, dia hanya butuh waktu untuk pergi perlahan."

"Takdir seolah mempermainkan kami, dia pergi disaat aku sangat membutuhkannya."ucap Prilly.

"Apa dia ada hubungannya sama kejadian malam itu??"tanya Max yang tiba tiba membahas kejadian itu.

"Iya, malam itu aku mendapat pesan darinya untuk bertemu di sekolah, aku menunggunya lama hingga malam tiba.  Aku bertahan menunggu karena aku pikir setelah penantian yang lama akan ada kebahagian yang tak terkira, tetapi ternyata malah....."

Max menggenggam tangan Prilly lengkap dengan senyum manis andalannya.

"Semua udah terlewati, ga usah mengenang kejadian itu lagi. Aku disini sekarang, aku janji ga akan pernah buat kamu nunggu lama dan ga akan pernah ninggalin kamu."

"Apa kamu bisa di percaya??"tanya Prilly.

"Wah..kamu lagi ngeraguin ucapan seorang Max??"

"Iya aku lagi ngeraguin omongan si Max, Badboy plus playboy sekolah!!"kata Prilly mengejek, dengan cepat dia meninggalkan Max dan turunke bawah.

"Gadis aneh ini!!"keluh Max yang langsung menyusul Prilly turun.

"HEI!!!!GADIS ANEH!!!"teriak Max saat mengejar Prilly yang tengah berlari ke arah danau.

"Apa Mr.Badboy?? Ah bukan ! Apa Mr.Playboy??"ejek Prilly sambil tertawa renyah.

"Jangan cari masalah gadis aneh!!"teriak Max yang masih mengejar Prilly.

Ah malam ini sungguh indah, ternyata kata kata Prilly tentang setelah penantian akan ada kebahagian tak terkira itu benar adanya, kini Max merasakan hal itu.

"Cukup melihat tawamu yang seperti ini, sederhana tapi benar benar membuat aku larut dalam kebahagiaan."batin Max.



                                                                     >>>>THE END<<<<


My Bad Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang