Extra Part

4.1K 176 27
                                    

"Aku ga mau Max!! Jangan aneh aneh deh!!"

" Ya ampun engga apa apa.... udah deh nurut aja."

"Itu berbahaya Max, astaga...kamu benar benar gila. Plakkk!!"

"Arrgghhh sakit Prill, kamu beneran cewek ga sih??? Kayaknya Prilly yang dulu mulai balik lagi, pukulan kamu keras banget!!!"

"Biarin!! siapa yang suruh kamu kayak gitu."

"Emang yang aku lakuin salah??"

"Salah lah!!!"

"Kan kamu pacar aku!! Wajar dong aku kayak gitu."

"Tapi ga di sekolah juga kan Max, aku malu!!"

"Kenapa malu?? Semua yang pacaran disini juga kayak gitu kok, kamu aja yang aneh...ga mau kayak gitu."

Jam masih menunjukan pukul setengah tujuh pagi, tetapi pasangan ini sudah bersitegang di parkiran sekolah karena hal yang sangat sepele.

"Semua pasangan murid disini juga gandengan kan pas masuk sekolah."kata Max.

"Tapi aku ga mau, malu tau..."

"Oh kamu malu kalo mereka tau kamu pacaran sama aku??"tanya Max.

"Bukan gitu...cuma kan aneh aja cewek culun kayak aku jalan sama....."

"Sama apa??"

Max sedikit merasa kesal dengan tingkah gadis kesayangannya. Apa susahnya berjalan beriringan, bukan dosa seperti membunuh orang bukan.

"Yaudah terserah kamu aja."ucap Max yang langsung meninggalkan Prilly.

Prilly menghela nafas kasarnya, baru juga beberapa hari ini mereka harmonis dan baik baik saja tetapi hari ini sudah harus seperti ini, Prilly akhirnya mengikuti langkah Max dari belakang.

Sepanjang perjalanan Max hanya terdiam, dia bukannya tidak tau bahwa gadinya tengah mengikuti langkahnya dari belakang tetapi Max sedang berusaha bersikap cuek agak Prilly tau bahwa dia sedang marah.

Sementara itu pandangan Prilly sedari tadi mengitari setiap sudut sekolah, sudah 1 bulan Nathan tidak datang sekolah, secara manusiawi ada rasa bersalah yang Prilly rasakan pada Nathan.

"Sedang mencariku??"

Sebuah suara nan lembut menggema di telinga Prilly, seseorang tengah membisikan sesuatu dari belakang.

Prilly berbalik dan menemukan sosok yang dia cari tengah menatapnya sendu tetapi tetap ada senyum di bibirnya.

"Sedang mencariku??"tanya Nathan.

"Kamu baru masuk sekolah??"tanya Prilly balik.

"Ah iyaaa,, ada urusan keluarga yang harus aku selesaikan."

"Apa semua baik baik saja?? Om dan Tante baik baik saja kan??"

"Mereka baik baik saja, kamu tidak perlu khawatir."

Mereka beruda berjalan beriringan, karena memang kelas mereka sama. Dan Max sendiri entah telah menghilang kemana.

"Apa penyakit kamu sudah benar benar sembuh??'tanya Prilly pelan.

"Aku baik baik saja dan penyakit itu sepertinya sudah takut untuk datang lagi, Apa tampang ku terlihat menakutkan??"Ucap Nathan yang mencoba bercanda dengan Prilly.

Langkah Prilly terhenti, di pandangnya Nathan yang berada disampingnya.

"Terimakasih"ucap Prilly tulus.

"Untuk??"

"Untuk semua usaha kamu, entah itu yang dulu berjuang melawan penyakit demi aku dan untuk sekarang yang berjuang untuk tetap menjadi temanku walaupun ada rasa terhimpit didada kamu"Prilly menunjuk tepat pada dada Nathan.

Nathan memalingkan wajahnya, entah dengan tujuan apa tetapi Prilly masih bisa melihat dengan jelas mata Nathan yang memerah.

"Kamu ga mau membalas semua usaha aku??"Nathan kembali menatap Prilly.

Prilly memicingkan matanya, tidak mengerti apa yang Nathan maksud.

"Kamu harus bahagia demi aku... apapun yang terjadi kamu harus tetap bahagia, setidaknya jangan biarkan semua pengorbanan dan usaha aku sia sia... kamu harus bahagia demi balasan atas semua yang aku lakukan. Janji???"

Prilly tersenyum lebar, dengan cepat dia menjawab dengan anggukan.

"Kamu bisa liat kan selebar apa senyum aku ini?? Itu artinya aku sangat bahagia."canda Prilly.

Nathan tertawa, begitupun juga dengan Prilly. Yah...setidaknya mereka bisa jadi teman bukan??

"Yahhh!! Apa yang kamu lakuin disini!!"

Prilly dan Nathan menatap Max yang tengah berdiri tak jauh dari mereka, jika di bayangkan dengan animasi mungkin kepala Max sudah terlihat bertanduk.

"Aku nunggu kamu dari tadi di depan kelas, dan kamu malah disini dengan orang ini,, ah apa aku sebut saja dia MANTAN"kesal Max.

Max menghampiri Prilly, di pegangnya pundak Prilly dan di tarik mendekat ke arahnya. Mata Max pun tak tinggal diam, ditatapnya Nathan dengan tajam seolah olah berkata "INI PUNYA GUE!! LO BERANI DEKET?? GUE BACOK!!!"

"Jangan kayak gini Max, nanti diliat orang malu."ucap Prilly yang berusaha melepas tangan Max yang betah di pundaknya.

"Persetan dengan malu!!"jawab Max.

Prilly masih tetap berusaha melepas tangan Max, dan Nathan hanya tersenyum saat tau Max masih memandangnya tajam.

"Ishh kamu mah,,, lepasin ah!!" Prilly berhasil melepaskan tangan Max, dengan kesal dia berlalu meninggalkan Max.

"HEI GADIS ANEH!!"teriak Max.

Nathan menggelengkan kepalanya, dia mengikuti langkah Prilly dan berjalan disampingnya.

"Apa aku perlu berjuang lagi buat dapetin kamu?? Kalo aku liat priamu itu sangat bodoh!!"bisik Nathan di telinga Prilly. Tangan Nathan pun dengan ringan memegang pundak Prilly.

"DIAM KAMU!!!"decit Prilly.

Nathan menoleh ke belakang, dengan maksud mengejek dia melirik tangannya yang berada di pundak Prilly.

Jangan tanya bagaimana ekpresi Max saat ini!!!

"BASTARDDDDDD!!!!!!!!"


My Bad Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang