Dengan hati hati Grenzy mengoleskan salep pada Bibir Narron.
'Gue gak boleh grogi didepan Narron' batin Grenzy yang sedari tadi jantungnya berdegup kencang.
"Udah selesai" ucap Grenzy setelah memasang plester dibibir Narron.
Satu .
Dua.
Tiga.Tatapan mereka bertautan menghiraukan seseorang yang melihat mereka dari dari tadi.
"Ekh.. kedip woy!" Teriakan Leony membuyarkan tatapan Narron dan Grenzy.
"Eh.. kapan Ony dateng?" Tanya Narron agak gugup
"Kapan ya??" Ucap Leony mencoba mengingat ingat.
"Yaudah Gue mau go home dulu" ucap Narron berdiri.
"Hati Hati Nar!" Kata Grenzy yang langsung mendapat senggolan Dari Leony.
"Hati Hati naksir Zy" goda Leony.
"Enggak ah, cuma temen kok Ny" ucap Grenzy.
"Temen apa temen??" Ucap Leony tetap menggoda.
"Auah risih Gue, btw kak Alfron mana?" Tanya Grenzy mengalihkan pembicaraan.
"Kak Alfron nginep rumahnya Lians" ucap Leony.
"Eeh Ralat rumahnya Narron" lanjut Leony.
"Rumahnya dimana sih?" Tanya Grenzy sepontan.
"Ciieeeh.. Lo mau ajak na ena?"Pletak.
Sebuah jitakan mendarat di kepala Leony.
"Gue cuma nanya" ucap Grenzy memasang wajah marah.
"Iya Iya, peace peace, alamatnya di Jln. Wijaya Kusuma, No. 101, jangan kaget dengan rumahnya kalo Lo mau kesana " ucap Leony berjalan ke kamarnya di lantai 2.
"Siapa juga yang mau kesana" teriak Grenzy.
'Boleh juga tuh, buat refresing' batin Grenzy.
******
Brruum... Brruummm....
Deru motor yang dikendarai Grenzy menembus keramaian jalan raya pagi ini.
Dengan perasaan aneh yang akhir akhir ini ia rasakan membuatnya semakin semangat namun juga takut.
*Grenzy Pov*
"Eh Zy!" Teriak seseorang Dengan suara cemprengnya yah siapa lagi kalo bukan Cloe.
"Apaan sih? Gue artis ya? Sampek lo Teriak teriak manggil nama Gue?" Tanyaku basa basi menghampiri si Cloe.Yah.. kini Gue sudah terbiasa dengan Cloe.
"Tumben pagi pagi udah dateng?".ucapnya membuatku melihat jam di pergelangan tanganku.
06.16
Hah?😨 Ini beneran masih jam segini?😥
"Jam Gue apa mati ya?" Tanyaku pada Cloe
"Emang kenapa?" Ucapnya.
"Masa lagi jam segini?"😲 ucapku membuatnya menatapku."Jangan natap Gue gitu nanti naksir bahaya!" Ucapku membuatnya memalingkan wajah.
"Idiih Gue masih normal kagak suka naksir ama sesama jenis and ini emang masih pagi bukan jam elo yang mati, mungkin elo tadi pagi kesambet deh" Ucapnya panjang lebar membuat ku menutup mata."Auah Gue mau ke kantin mau ikut gak?" Ucapku berjalan menjauh darinya.
"Gue ikut tapi tunggu napa sih?!!" Ucapnya berlari menjajarkan langkah yang sama denganku."Eh Zy? Gue boleh tanya gak?" Ucapnya setelah sampai dikantin.
"Hm?" Dehamku meminum lemon tea yang kupesan.
"Kenapa sih elo suka main ama anak cowok? Malah jarang main ama anak cewek?" Pertanyaannya membuatku tersedak."Uhukkh hukh hukh... "
"Etdah Malah keselek" ucapnya menepuk pundakku.
Aku teringat kejadian dua tahun lalu.
-flashback.
"Elo itu sama kayak bajingan tau gak?" Ucapku berurai air mata.
"Hahaha.. elo aja yang bego! Punya pacar gak elo perhatiin!" Ucapnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Action The Troublemaker
Teen Fiction(Complete) Udah selesai ceritanya, tapi tidak untuk vote dan komennya ya~ *** Ketika sebuah misi membahayakan perasaan. Dan sebaliknya, perasaan bisa membahayakan misi. Semua sudah terencana, tapi entah apa yang terjadi. Perasaan itu muncul, membawa...