Action 20

868 42 0
                                    

Cinta memang dapat mengindahkan segalanya,
Tapi ingat!
Cinta juga dapat merusak segalanya.

•••••••••••••••••

*di UKS.

"Zy?" Jake membuka mulut.

"Hmm?" Grenzy tetap membersihkan luka Jake.

"Kalo sikap lo gini, mana bisa gue lupain elo?" Ucap Jake membuat Grenzy menatapnya.

*Grenzy Pov*

"Kalo sikap lo gini, mana bisa gue lupain elo?" Ucap Jake menatapku.

Gue kok gini ya? Didepan Narron juga? Narron gimana ya?

"Hey" ucap Jake menyentuh pipiku.

Pipiku memanas dengan perlakuannya padaku. Dengan cepat kututup luka Jake dan meninggalkannya pergi. Mungkin dia bingung denganku, tapi gimana lagi,

"Rel liat Narron?" Ucapku pada Laurel yang duduk manis dengan segelas es degan.

"Tadi gue liat lari entah kemana, lo udah cari di kelas?" Ucapnya membuatku pergi ke kelas.

"Cloe liat Narron?" Ucapku yang kini sudah sampai didalam kelas pada Cloe.

"Mungkin pulang, mana bet-"

"Oke thank's" ucapku memotong perkataannya.

"Gue belom selesai ngomong Zy!" Teriak Cloe namun tak ku gubris.

Kulangkahkan kakiku menuju parkiran motor disini.

Nihil.

Tak ada motor Narron disini,

Nar lo dimana sih? Gue khawatir.

Pulang adalah tujuanku selanjutnya.

*******
"Nar!" Grenzy berteriak setelah sampai di rumah.

"Narron! "

"Lo dimana!"

Tak ada sahutan seseorang selain Grenzy sendiri.

Dia mencoba menelfon Narron.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cob-"

Tuuut Tuuut Tuuut....

Grenzy mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Nar, lo dimana sih?" Grenzy bergumam sendiri.

Entah sudah berapa kali Grenzy menelepon, mengacak-acak rambutnya, bahkan bergumam sendiri seperti *maaf* orang gila. *hehehe

Grenzy sudah lelah dan akhirnya tertidur di sofa ruang tamu.

"Jake..gue kangeen" ucap seorang cewek merangkul jake dari belakang.

Deg. Deg. Deg.

Jake berbalik dan membalas pelukan si cewek. Mereka tak tau sepasang mata melihat kejadian itu.

"Gimana Grenzy ?" Ucap si cewek.

"Hahaha, anak Malang itu?" Ucap Jake tertawa.

"Lo kan tau gue cuma manfaatin di-"

Plak!!

Tangan Grenzy sudah menampar wajah Jake dengan keras.

"Gue kira lo itu tulus ama gue! Tapi nyatanya? Lo berdua kayak parasit! Terutama elo Jill, orang yang gue kira sahabat dan ternyata malah seorang bajingan kelas atas! Gue pikir lo juga ikhlas jadi teman gue tapi kenyataannya?" Grenzy berucap dengan airmata yang terus mengalir.

Action The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang