Action 9

1.1K 50 0
                                    

"Sekolah kita Nanti Akan.. " ucapan Narron terputus.
"Ta-wu-ran" sambung Lians membuat Grenzy kaget lagi.

"Ta-wu-ran?" Ucap Grenzy terbata-bata.

Narron dan Lians mengangguk.

"Ini pertama kali gue denger kalo Art Of Oerlans mau tawuran" ucap Grenzy tak percaya.

"Hahaha, emang ini yang pertama? Enggak kali Zy, malah ini udah yang kedua" Ucap Narron membuat mata Grenzy melotot.

"Zy, matanya biasa aja Zy, mau keluar tuh😁" ucap Narron yang langsung disambut jitakan tangan Grenzy.

"Berhenti ngelucu, kok gue gak pernah denger kalo Art Of Oerlans pernah tawur ya?" Tanya Grenzy.

"Karena perusahaan Oerlans bisa nyembunyiin" ucap Lians tetap memakan pasta.

"Kenapa kok disembunyiin?" Tanya Grenzy lagi.

"Karena kalo sampe dunia luar tau, saham dan popularitasnya akan turun" Sahut Narron.

"Oh, jadi gitu" ucap Grenzy mangut mangut.

"Lo ikut gak?" Tanya Lians yang langsung membuat Narron menatapnya tajam.

"Ikut lah, napa enggak?" Ucap Grenzy semangat.

"Lo kan cewek masa mau ikut tawuran? Enggak ah lo nanti gimana gimana lagi." Ucap Narron menolak.

"Emang cewek jadi alasan gak tawuran? Udah jangan masalahin itu, yang penting gue ikut Nar." ucap Grenzy.

"Iya Nar, gak papa kali, kalo Grenzy ikut, emang dia siapa elo?" Ucap Lians yang langsung membuat Narron sadar.

'Iya ya, emang gue siapanya Grenzy?  Kok ngatur ngatur? Auah' batin Narron.

"Jam berapa sih tawurannya?" Tanya Grenzy.

"Sehabis sekolah di lapangan Gelangga" ucap Lians.

"Dengan sekolah mana?" Tanya Grenzy lagi.

"SMA Suara Alam" ucap Narron singkat.

"Oh ya ya ya, kalo gitu
yuk berangkat udah mau jam sembilan nih, ato gak pada sekolah?" Ucap Grenzy membuat semuanya menyambar tas mereka.

"Zy elo bawa sepeda?" Tanya Narron.

Grenzy mengangguk.

"Gue berangkat duluan ya.." ucap Lians kemudian hilang menjauh.

"Bawa punya lo aja ya, gue males ngeluarin motor" ucap Narron nyengir.

"Yaudah nih kuncinya gue dibelakang" ucap Grenzy memberikan kunci motornya.

Dengan sigap Narron menangkap kunci yang dilemparkan Grenzy.

Bruum Brrruumm...

"Udah belom?" Tany Narron memastikan Grenzy siap.

"Iya udah" ucap Grenzy membuat Narron tersenyum simpul.

Narron membawa motor dengan kecepatan tinggi, berharap seseorang yang dibelakangnya mampu memeluknya.

"Nar hati hati napa? Gue belom siap mati" ucap Grenzy membuat Narron tersenyum lagi.

Bukannya mengurangi kecepatan Narron malah menambah kecepatannya, membuat siapapun yang dilewatinya menyoraki.

Mau tidak mau Grenzy yang gak mau mati memeluk erat-erat Narron yang kini tersenyum puas.

'Heh kalo jalan gak usah ngebut!'

'Woy biasa woy!'

'Ya Tuhan, nang nang mbok yo hati hati to..'

Action The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang