Action 21

981 43 0
                                    

-Gue bukan Bintang yang bisa bersinar sendiri dengan keindahan, Gue adalah Bulan yang memerlukan matahari untuk bersinar dengan Indah-

*gue dpet quotes dari soal ipa tadi di sekolah*

•••••••

"Kalian kok diem aja sih? Ada masalah?" Ucap Leony yang sedari tadi melihat Narron dan Grenzy hanya diam seribu bahasa.

"Gak" ucap Narron tetap menatap layar smartphone nya.

"Kemarin peluk peluk, sekarang musuhan gimana sih kalian?" Lians menimpali.

"Nar, Zy lo tau kan besok ultahnya Felic? Dan kalian juga tau kan apa yang harus kita lakuin?" Ucap Alfron sabar.

"Emang ada masalah apaan sih?" Lanjut Alfron.

"Tuh tanya aja Grenzy " ketus Narron.

Grenzy memalingkan wajahnya menatap Narron.

"Gak salah? Disini yang salah gue apa elo?" Amarah Grenzy mulai terpancing.

Alfron dan yang lain memilih untuk keluar rumah, membiarkan dua singa kelaparan itu bertarung.

"Oh jadi salah gue ya? Coba gue nanya apa salah gue?" Narron menantang.

"Kenapa lo mau nyium Jilly?" Ucap Grenzy membuat Narron kaget.

"Emang gak boleh?" Narron tetap santai.

"Gak!" Tolak Grenzy mentah mentah.

"Kenapa?"

Grenzy diam beberapa saat.

"Karena gue sayang ama elo!" Kata kata Grenzy akhirnya keluar.

"Oh, gue sekarang tau. Lo sayang ama gue tapi lo Cinta ama orang lain, iya kan?" Ucap Narron yang langsung membuat Grenzy tertohok.

"Siapa?" Ucap Grenzy gemetar.

"Jake"

Plaak!!

Pipi mulus Narron memerah setelah tangan Grenzy menamparnya dengan paksa.

Narron tersadar dengan perlakuannya yang sudah menyakiti gadis yang kini singgah dihatinya.

"Gue gak nyangka, bisa-bisanya lo mikir sampai segitunya Nar! Gue benci ama elo!" Ucap Grenzy yang entah dari kapan air mata nya keluar membasahi pipinya.

Grenzy berbalik dan berlari menuju kamarnya yang berada dilantai atas. Dia menumpahkan segala tangisnya didalam kamarnya.

Disisi lain Narron kini terduduk dengan segala umpatan untuk dirinya sendiri.

Bego lu Nar! Bego!-umpat Narron untuk dirinya sendiri .

Narron berdiri dan berjalan menuju kamar Grenzy dengan perasan bersalah. Dengan ragu ragu Narron mengetuk pintu kamar Grenzy.

Tok tok tok

"Zy" panggil Narron

Grenzy mendengar ketukan itu, juga panggilan Narron. Namun dia memutuskan untuk tetap diam, sedangkan air matanya sudah tak bisa keluar lagi.

Narron mencoba memutar knop pintu kamar Grenzy. Terbuka, dengan hati-hati Narron masuk dan rasa bersalahnya semakin besar setelah melihat Grenzy meringkuk di kasurnya dengan rambut yang acak acakan.

"Zy" panggil Narron lembut.

"Mau apa lo kesini?" Ucap Grenzy sinis, kemudian bangun dan duduk.

"Zy.." Narron memanggil lagi

Action The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang