Part 30. Ending

1.3K 42 4
                                    

Pemakaman ini sudah berlangsung 3 jam yang lalu. Namun tetap Grenzy hanya bisa duduk termenung disebelah gundukan tanah dimana Narron berada. Matanya sayu, sembab, dan merah, bahkan kantung matanya membesar. Matanya tak henti mengeluarkan air mata, juga dengan mulutnya yang tak henti berucap maaf.

"Maaf Nar.." Lirih Grenzy dengan posisi mengelus elus tanah makam Narron.

Pikirannya kembali ke masa saat mereka pertama kali bertemu, perkelahian karena berebut tempat. Grenzy tersenyum pilu mengingatnya. Kini hanya kenangan yang bisa membantunya mengingat Narron.

JDARR

Suara petih menyambar kesana kemari, awan hitam pun sudah tak kuat menahan air didalamnya, sedikit demi sedikit, hujan turun dengan ramainya. Membasahi gundukan tanah didepan Grenzy. Air matanya turun lagi, searah dengan turunnya hujan. Hatinya sakit, ada rasa yang sulit untuk dikembalikan normal.

"Zy! Pulang!" Gertakan Alfron menyeret Grenzy pergi dari tempat itu.

"Sadar! Narron udah pergi! Lu nangis seabad juga Narron gak bakal balik! Kontrol emosi lu!" Teriak Alfron mencoba menyadarkan Grenzy dengan apa yang terjadi.

Grenzy menunduk.

"Gue gak suka ini kak" lirihnya

Alfron bergerak memeluk Grenzy.

"Lu pikir gue seneng?"

***

Mentari pagi masuk, menembus penglihatan Grenzy. Matanya mengerjap memfokuskan semuanya. Tangannya terulur mengambil sebuah bingkai foto dirinya dengan seorang cowok.

"Pagi Nar" ucapnya sembari mencium foto dirinya dengan Narron.

"Zy.. bangun" suara Mamanya terdengar nyaring.

Grenzy segera bersiap, ya dirinya sudah bekerja mulai sekarang. Tak ada bangun pagi, dan tugas sekolah yang harus dia kerjakan.

Kini semua orang sudah berada di meja makan, Leony, Grenzy dan tentu Mamanya. Sedangkan Alfron dan Lians memilih menempati Rumah Narron yang ditinggalkan.

"Hmm enak kayaknya Ma" Leony menghirup dalam asap sop buntut pagi ini.

"iyalah pasti enak, Mama gitu" ucap Grenzy membanggakan.

"Mm btw Zy gak capek apa tiap hari ngunjungi makan Narron?" Leony bertanya hati hati.

Grenzy tersenyum kemudian menggeleng.

"Yaudah deh terserah, kalo gue sih 2 tahun tiap hari kesana kesel Zy" Ucap Leony.

"Elu kan? Bukan gue" Balas Grenzy.

"Udah udah cpet dimakan, keburu dingin sop nya" Ucap Mama Grenzy menengahi.

Tenang. Mereka menikmati Sarapan pagi ini. Setelah semuanya beres, Grenzy mulai menaiki sepedanya. Ya tentu pertama kali keluar rumah dia pasti ke makam.

***

Grenzy sampai

Grenzy curhat tentang apa yang akan dia lakukan untuk hari ini. Lama sekali sampai sampai Grenzy tidak tahu ada yang melihatnya.

Tak!

Botol minuman mengenai kepalanya.

"Ish siapa sih?!" Dengan nada sedikit membentak.

"Eh lu gak bosen apa? Perasaan gue liat lu mulu disini, mm hampir 2 tahunan kalo gak salah? Yakan?" Cerocos cowok yang melempari botol ke arah Grenzy.

"Emang lu siapa?" Grenzy bertanya.

"Oranglah masa setan" Cengengesnya.

"Ya siapa tau lu setan" balas Grenzy.

"Gue Rezky" ucapnya mengulurkan tangan.

Grenzy menyambut hangat.

"Grenzy"

"Btw Nar..ron? Siapa?" Tanya Rezky.

Grenzy tidak menjawab, dia malah mengajak Rezky duduk dibawah pohon kamboja.

"Ngapain?" Rezky penasaran.

"Gue ceritain" Ucap Grenzy.

Grenzy bercerita semua tentang Narron, tanpa ada rasa takut terhadap orang yang baru dikenalnya itu.

••••

End? Ya ending😁
Dikit? Iya dikit😄
Kenapa? Soalnya otaknya mentok disana😁

Sequel? Ya kalo ada yang vomment😂

Iya maaf ga apdet lamaaa, kuota nya gaada maaaf. Sekali update dikit trus ending hehe. Dari awal ATT sampai akhir yang paling berkesan apa aja kalo boleh tau? jawab yaa, lu tau kan kalo dinotice orang itu nyenengin banget. Apalagi dinotice bias aduh mati😂
Udahlah byee.

Action The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang