Ceklek!
Pintu terbuka dan ternyata Leony dan Lians yang masuk dengan membawa beberapa jinjingan kresek.
"Zy, udah bangun?" Tanya Leony yang masuk duluan.
Grenzy hanya mengangguk.
"Gimana? Masih sakit gak pala lo?" Kini Lians yang bicara
"Masih nyut nyutan sih, tapi gak begitu nyeri" ucap Grenzy.
"Sorry ya, kalo gue gak buat taruhan, mungkin lo gak bakal disini." Ucap Lians tertunduk.
"Enggak kok, gue malah seneng bisa ngelindungin Narron saat itu" ucap Grenzy yang kemudian ingat kalo dia keceplosan.
"Lo suka ngelindungin Narron?" Tanya Lians.
"E-enggak Yans, bukan gitu maksud gue" ucap Grenzy gugup.
"Jadi maksud lo, lo suka ama Narron?" Ucap Leony yang langsung membuat Grenzy memerah.
"Cieeee" seru Lians.
"Enggak gitu Ny!" Ucap Grenzy memukul bahu Leony.
"Hahahaha Muka lo merah Zy.. hahaha" tawa Lians dan Leony meledak.
*Narron Pov.
"Hahaha.." aktivitasku mandi terhenti setelah mendengar samar samar suara tawa.
Emang siapa yang dateng? Kok rame amat, Grenzy tadi kan sendiri? Apa jangan jangan hantu? 😲😁😂
*Narron parno cieh*Auah, aktivitasku kulanjutkan kembali.
*******
Ceklek!
Pintu kamar mandi terbuka.
"Hahaha .." tawa Grenzy, Leony, dan Lians terhenti setelah melihat Narron keluar kamar mandi tanpa mengenakan baju, tapi pake handuk yang dililitkan dipainggang sampai lutut.
"Napa liatin gue? Napsu?"
Pletak.
Ucapan Narron terhenti setelah Lians melemparnya dengan kaleng spr*te.
"Aww.. sakit ogeb! Kalo gue amnesia gimana?" Kelub Narron mengusap jidatnya yang tercium kaleng.
Leony menoyor bahunya.
"Tuh kan, pada suka megang megang gue? Pada nap-"
Bugh.
Ucapan Narron terhenti lagi setelah Lians melempar baju ganti yang dibawanya.
didepan semua orang yang ada, Narron mengambil bajunya dan langsung memakainya dan melonggarkan handuk yang tadi melilitnya.
Sontak Grenzy dan Leony menutup matanya dan berteriak.
"Aaa...."
"Hahahaha..." Lians yang melihat itu tertawa lepas.
"Eh, kalian ngapain tutup mata?" Tanya Narron .
"Elo tuh kalo mau pake celana ya jangan disini dong Nar!" Ucap Grenzy tetap menutup wajahnya dengan tangan.
"Hahahaha... gue masih waras ya, napa juga gue mau buka yang enggak enggak disini, hahaha" ucap Narron tertawa.
"Lah kan kam-" ucapan Grenzy terhenti setelah membuka mata dan melihat Narron memakai celana boxer.
"Hahaha..." tawa Narron dan Lians semakin keras.
Saking kerasnya Mereka tidak tahu bahwa sudah ada dokter yang masuk.
"Eh, dokter! Eh ralat kak Via" ucap Grenzy membuat semua tawa mereda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Action The Troublemaker
Teen Fiction(Complete) Udah selesai ceritanya, tapi tidak untuk vote dan komennya ya~ *** Ketika sebuah misi membahayakan perasaan. Dan sebaliknya, perasaan bisa membahayakan misi. Semua sudah terencana, tapi entah apa yang terjadi. Perasaan itu muncul, membawa...