Action 13

1K 48 3
                                    

*(masih do Pov-nya Narron )*

"Aaaaaa...." Grenzy berteriak dan itupun membuatku menghentikan langkah.

What happened?

Perasaan gue tadi ninggalin dia dengan sehat wal'afiat *cielah ustad Narron *

Dengan langkah gusar, aku melangkah menuju pintu namun kuurungkan niatku untuk membuka pintu setelah mendengar teriakkannya lagi.

"Haahahaha.... gile.."

Hah? Tadi njerit, sekarang ketawa? Grenzy geser kali ya? Auah author nih..

Perlahan kubuka knop pintu yang sedari tadi kupegang. Aku shock melihat Grenzy duduk diatas kasur, megang hp gue, senyum senyum sendiri, ya tuhan temen gue apa geser ya?😨😱

"Whoaaaa... gile lu han.."

"Widiiih ganteng amat Oppa gua..."

Oppa? Grenzy Kpopers? What? Seorang Grenzy kpopers?

"Oh god... gue gak on satu hari aja.. berita mbludak ye..."

"Aaaaa... sehun... aaaaa... luhan.... aaaa... chan yeol"

Ya tuhan tolong sadarkan Grenzy ya tuhan.. dia makin parah ye?

"Yawloh... Lee Minho... Whoaaaa.... busyyeeet Jong ki..."

Kuping gue rasanya panas denger Grenzy teriak teriak, tapi aku juga seneng tawa Grenzy kembali merekah. Kuputuskan untuk menutup pintu dengan pelan.

*******

*Grenzy Pov.

Tok tok tok...

Ya tuhan.😖. masuk aja deh gak gue kunci kok..😤

Tok tok tok..

Busyet gue bilang masuk. 😤

Tok tok tok..

Eh 😈udah gu- eh iya gue gak ngeluarin suara ya... apa bener kata Narron otak gue geser?😂

Tok tok tok...

Apa gak kesel tuh tangan?

"Masuk aja gak gue kunci" akhir nya keluarlah suaraku.

Ceklek!

Pintu terbuka menampakkan seseorang yang membuatku..

Deg.

Jake?

Hp Narron yang tadi kugenggam kulepaskan kutatap matanya.

"Ngapain lo kesini?" Tanyaku sinis menahan amarah.

"Emang gue gak boleh?" Ucapnya mendekatiku.

Dia semakin mendekat sampai tepat didepanku.

"Apa urusan lo?" Tanyaku lagi.

"Gimana masih sakit gak?" Ucapnya menyentuh pipiku.

Reflek tanganku menampar pipinya dengan keras hingga membuat pipinya merah.

"Kamu sekarang kok agresif sayang?" Ucapnya membelai rambutku.

Hoek..

"Gak salah lo manggil gue sayang?" Tanyaku melepas tangannya dari kepalaku.

"Aku tetep sayang sama kamu" ucapnya memasang wajah yang membuatku muak, tapi kusukai beberapa tahun lalu.

"Hah? Sayang? Apaan tuh? Oh yang ngaku sayang tapi selingkuh?"  Ucapku menahan amarah.

"Kamu kok gak percaya"

Plak!

Infus tanganku terlepas setelah menamparnya. Darah bercucuran.

Action The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang