Sekolah yang berakreditasi "A". Disalah satu Ibu Kota. Tak terasa libur kali ini berjalan dengan cepat. 1 Tahun ajaran telah berlalu, dan kini saatnya para murid menyelesaikan 1 Tahun ajaran lagi.. Para murid berlarian mencari kelas baru yang akan mereka tempati, banyak orang tua yang mengantar buah hatinya ke dalam area sekolah, terutama anak murid kelas 7. Akhirnya Semua murid berkumpul didepan papan pengumuman,dan berdesak desakan untuk mencari tahu nama mereka pada daftar kelas baru yang telah diumumkan dengan rasa penasarannya.
"MISII... MISII...", Teriak seorang anak laki laki dari belakang kerumunan murid murid yang sedang sibuk mencari nama mereka.
Spontan, semua murid yang sedang sibuk mencari nama mereka, menoleh kearah belakang kerumunan itu. Benar saja, yang diduga murid murid itu benar, yang berteriak adalah geng The Boys, geng yang dicap sebagai geng terpopuler di sekolah. Tentu saja, semua anak perempuan langsung melongo melihat kedatangan mereka.
"Awas... Awas...", Kata Darryl sambil membukakan jalan untuk geng nya itu.
Dengan terpaksa, mereka harus membukakan jalan untuk geng The Boys, dan harus melerakan waktu yang mereka gunakan untuk mencari nama mereka hanya untuk geng The Boys itu.
Yaaa... pasti geng The Boys tidak mau terpisah kelas antara satu sama lain. Karena mereka belum pernah terpisah kelas sebelumnya. Selang 3 menit mereka mencari nama mereka pada daftar kelas yang tertera pada papan pengumuman, akhirnya mereka menemukan nama mereka dalam satu daftar kelas, yaitu kelas 9A.
"Yess.. kita satu kelas lagi Bro" Teriak Raffi
"Yoi Bro!!" jawab Davi, Karel, dan Darryl diiringi dengan tos kebanggaan mereka.
07.00 WIB
"KRINGG...KRINGG..." Bel masuk pun berbunyi.
Semua murid berhamburan menuju kelasnya masing masing yang membuat koridor sekolah terasa seperti tidak berpenghuni, ujung ujung nya hanya ada karyawan yang tengah membersihkan koridor sekolah.
Bu Rina, seorang guru yang baik hati dan guru yang paling disenangi oleh murid muridnya, Bu Rina telah mengajar di sekolah itu 4 tahun lamanya, jadi taka da salahnya, kalo dia sudah mengenal banyak murid dan memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama.
Bu Rina berjalan dikoridor sekolah menuju kelas 9A sambil diiringi dengan 4 murid perempuan baru, yang berjalan tepat dibelakang Bu Rina.
"Eh itu anak baru yaa?"
"Eh itu siapa?, kok gua gapernah liat sih?"
Kira kira itulah kata kata yang terdengar oleh telinga 4 murid baru itu, memang tidak enak menjadi murid baru, pasti akan dianggap seperti orang asing atau orang yang kesasar, tapi itu emang udah jadi resiko untuk murid baru.
Akhirnya sampailah Bu Rina dengan 4 murid barunya itu di kelas 9A. Bu Rina memasuki ruangan itu terlebih dahulu. Dan sampai akhirnya Bu Rina memanggil 4 murid baru itu.
"Silahkan masuk anak anak", Kata Bu Rina kepada 4 murid baru itu.
Masuklah 4 murid baru itu kedalam kelas. Spontan kelas yang tadinya berisik berubah menjadi diam dan semua mata para murid tertuju kepada 4 murid baru itu.
"Eh itu siapa ya?"
"Kayaknya itu murid baru deh" kata salah seorang murid.
"Oh iya, anak anak hari ini kelas kita kedatangan 4 murid baru, mereka berempat ini pindahan dari bandung" kata Bu Rina sembari memperkenalkan 4 murid itu.
"Sekarang, silahkan perkenalkan diri kalian masing masing" jawab Bu Rina kepada 4 murid baru itu.
Carrisa:"Nama gua Valenticia Carrisa Feliciani, kalian bisa panggil gua Carrisa."
Sophia:"Nama gua Zefanya Sophia Clarabelle, kalian bisa panggil gua Sophia."
Ella:"Nama gua Liticia Gabriella, kalian bisa panggil gua Ella."
Lisya:"Nama gua Yosefa Penny Lisya, kalian bisa panggil gua Lisya."
"Baik anak anak, mereka telah memperkenalkan nama mereka masing masing, semoga kalian dapat berteman dengan mereka", jelas Bu Rina kepada murid muridnya.
"Iya Buu.." Jawab murid murid
"Sekarang Ibu akan membagikan tempat duduk kalian" sambung Bu Rina kepada Carrisa, Sophia, Ella, dan Lisya.
"Carrisa, kamu duduk di samping Davi, Sophia duduk didepan Karel, Ella duduk dibelakang Darryl, dan Lisya duduk disamping Raffi." Jelas Bu Rina kepada mereka.
"Baik buu.." Jawab mereka berempat sembari berjalan menuju tempat mereka masing masing.
***
Setelah perkenalan dan pembagian tempat duduk untuk mereka berempat, pelajaran pun dimulai. Beberapa jam kemudian, tak terasa waktu berjalan begitu cepat, bel istirahat pun berbunyi, membuat mimik muka para murid yang bosan akan pelajaran fisika yang hanya bisa memusingkan kepala mereka dengan rumus rumusnya, berubah menjadi senang.
"Horeeee..." teriak seluruh murid, sembari berhamburan menuju luar kelas.
Maaf kalo udah lama gak ngepost, banyak naskah yang harus dibuat juga... 😊
maaf juga kalo masih ada typo dan ceritanya masih gak seru dan kelamaan..😅
jangan lupa vote yaaa, jangan jadi dark readers please... ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes