Carisa berjalan menuju basecamp itu dengan berjalan kaki, karena basecamp itu tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Saat diperjalanan menuju basecamp, dia bertemu seorang laki laki yang sedang berjalan sambil mendengarkan musik dengan earphone yang menyangkut dikedua telinganya dan memakai hoodie berwarna abu abu tua dengan topi hoodie yang menutupi mukanya.
Membuat carisa sejenak penasaran, dia diam diam ingin mengintip wajah lelaki itu dibalik hoodie yang laki2 itu pakai.
Sore ini, davi memutuskan untuk jalan sore, mengelilingi komplek rumahnya. Dengan menggunakan hoodie abu abu tua yang menutupi mukanya dan earphone yang menyangkut ditelinganya, dia berjalan dengan santai.
Dia tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya, karena dia sedang sibuk dengan handphone nya, hingga tidak sadar bahwa ada perempuan yang sedari tadi penasaran dengan dia.
Tapi perasaan penasaran itu terhenti saat carisa melihat waktu pada jam tangannya yang menunjukkan bahwa dia telat, dia pun bergegas lari menuju basecamp.
Davi itu tersadar saat mendengar suara sepasang kaki yang sedang berlari. Dia langsung memfokuskan kedua matanya kepada seseorang yang sedang berlari itu.
"Itu siapa ya? Kok cewek lari lari sih?" Tanya davi sambil melepas kedua earphonenya dari telinganya.
"Kok kayak carisa ya?" Tanyanya lagi
"Ehh iya, itu carisa. Keliatan banget dari tas yg dia pake" kata davi
Davi pun segera mengikuti carisa diam diam dari belakang, setiap kali carisa menghadap belakang, davi selalu bersembunyi dibalik pohon atau segala benda yang ada disekitarnya.
"Lohh kok, perasaan gua kayak ada yang ngikutin yak?" Tanya carisa bingung
Carisa langsung menghadap belakang dan mencari cari seseorang, karena dia merasa kalo ada yang mengikutinya sedari tadi.
"Ahh, mungkin cuma perasaan gua doang kali yak. Yaudahlah" kata carisa sambil melanjutkan perjalanannya menuju basecamp
"Huhhh, untung ae ga ketauan, jantungan gua nih" kata davi sambil melanjutkan mengikuti carisa
Dengan napas yang tak teratur, akhirnya dia sampai di basecamp. Dia langsung mengatur napasnya yang masih tidak teratur itu menjadi normal.
"Lohh itu tempat apaan yak?" Kata davi heran
"Duhh guys, maaf telat" kata carisa sambil mengatur napasnya
"Duhh car, lu abis darimana aja sih? Kok lu ngos ngosan gitu?" Tanya lisya bingung
"Erggh, tadi gua telat bangun" kata carisa gagap
"Ohh yaudah, kita taro tas kita dlu yuk dikamar" ajak sophia
"Ayok" balas ella, lisya, dan carisa serempak
"Ohh, kayaknya itu basecamp the girls deh. Gua harus kasih tau the boys" kata davi tertawa kecil sembari kembali ke rumah
Davi berniatan untuk memberitahu the boys tentang basecamp itu esok hari, karena besok the boys sudah janjian untuk berkumpul di suatu cafe.
The girls langsung memasuki basecamp mereka.
Dibasecamp itu terdapat 1 kamar tidur besar untuk seluruh anggota the girls karena mereka ingin sekamar, 2 kamar mandi, 1 dapur yang lumayan besar, Bar kecil, ruang berkumpul yang di isi oleh televisi, ruang perpustakaan kecil, serta kolam renang dan taman kecil dibelakang halaman mereka.
Sebenarnya, basecamp mereka lebih cocok dipanggil rumah atau pavillion uang berukuran besar, tapi mereka lebih suka menyebutnya basecamp.
Mereka menaiki anak tangga demi anak tangga menuju kamar mereka yang terletak dilantai 2. Kamar itu terdapat 2 tempat tidur tingkat. Carisa dengan sophia dan ella dengan lisya.
Mereka menaruh tas mereka didalam kamar, merwka hanya membawa sedkit baju ganti dan barang2 kecil, karena sebagian barang dan baju mereka sudah ada di basecamp.
Setelah selesai merapihkan barang dan baju mereka. Mereka langsung berkumpul di ruang televisi.
"Guys, kumpul dibawah yuk, cerita2 kek, main2 kek" ajak lisya
"Yuk, gua bosen nih disini" kata ella
"Yaudah yuk turun" balas sophia
Carisa masih dengan perasan penasaran dengan laki2 yang dia temui tadi dijalan, dia pun melamun hingga membuat yang lain heran.
Saat mereka ingin menuruni tangga, mereka melihat carisa yang sedang melamun.
"Nah kann, dia bengong. Kesambet ae tuh" kata sophia
"Wkwkw iya tuh" kata ella dan lisya tertawa
"Ehh car, ayoo turun" kata ella sambil menepuk pundak carisa
"Ehh ehh ayo" balas carisa tersadar dari lamunannya
"Lu kenapa sih?" Kata sophia bingung
"Engg..ggaa papa kok, gua inget nenek gua di kampung" kata carisa gagap sambil cengengesan untuk mengalihkan suasana
"Yeeh ada ada aja lu" balas lisya
"Yaudah ayok guys" kata ella
Mereka pun langsung menuju tempat televisi yang berada dilantai bawah. Sinar mentari menyinari ruangan itu melewati jendela2 basecamp, membuat suasana menjadi lebih fresh.
Gimana ceritanyaa??
Jadi jangan lupa untuk selalu active ya! 🤗
Jangan lupa vote dan comment! 💓
Untuk dark readers, please jangan baca doang, vote dan follow juga 📍
Terima kasih! ❤
Ps: SEKARANG cerita bakal dilanjutin kalo udah nembus 12 voters dan 20 viewers yaa! 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes