"Raff" teriak lisya dari ujung lapangan
"Ehh lisya" kata raffi pelan
Wajahnya mulai memucat. Tapi dia tetap kuat, karena sekarang perempuan yang dia suka telah hadir didepannya.
"Raff, maafin gua ya. Gara gara gua lu bela2in kayak gini" kata lisya menunduk
"Gapapa kali lis. Gua gamau perempuan kayak lu. Diperlakuin kayak gitu" balas raffi tersenyum
Lisya memerah.
"Sekali lagi, makasih ya raf" kata lisya
"Iya sama sama" balas raffi
Teman temannya yang lain mencari cari mereka. Hingga akhirnya nya mereka menemui lisya dan raffi yang sedang berada di lapangan.
"Ehh kalian ada disini tohh. Daritadi dicariin juga" ucap carisa lega
"Hehe maaf" kata lisya cengengesan
"Weii raff, kok lu bisa ga bawa buku sih?" Tanya davi penasaran
"Raffi bawa buku nya kok" kata lisya membenarkan
"Lohhh kok?" Tanya the girls dan the boys bingung
"Hmm ya jadi, sebenernya raffi bawa buku fisika. Gua yang gabawa. Tapi dia kasih buku dia buat gua. Jadi dia yang harus tanggung hukuman ini" jelas lisya
"Ohh jadi gituu. Bener raf?" Tanya darryl
"Iyaaa. Gua ga rela perempuan kayak dia dihukum panas2 kayak gini" jelas raffi mengelap keringatnya
"Cieeee jangan jangan ada yang suka nihh" ledek carisa menyenggol lisya
"Udahh apaan si. Ayo kekantin" kata lisya dengan pipi memerah
Lisya dan teman temannya segera berjalan ke kanti. Lisya berjalan sambil menatap raffi sekilas dengan senyuman. Raffi pun membalasnya.
"Cailaahh. Ada yang jatuh cinta niihh" ledek karel
"Anjir lu. Udah diem aja" kata raffi masih memperhatikan lisya dari belakang
"Gua sama raffi udah ada nih. Lu berdua kapan?" Tanya davi merangkul karel dan darryl
"Ah elah. Gua mah gampang" kata karel menganggap remeh
"Yoi setuju gua" balas darryl setuju
"Yaudah, kuylah kekantin. Laper nih gua." Ajak raffi
"Kuy lah" balas ketiga temannya
Semenjak itu, karina tidak mengganggu hubungan carisa dan davi lagi. Karena apa yang davi katakan kepada karina, cukup membuatnya sakit hati.
Ia memutuskan untuk meminta maaf atas perbuatannya di jauh jauh hari.
Ia melihat davi sedang berjalan menuju kantin. Dia mengikuti davi dan memanggilnya.
"Dav" ucap karina
Davi dan ketiga temannya langsung melihat kearah tempat sumber suara itu.
"Dav, karina tuh" kata darryl
"Guys, ayo kekantin" ajak davi mengabaikan karina
"Dav, sekali ini aja" kata karina putus asa
"Hmm?" Tanya davi
"Hmm gua mau ngomong sesuatu ke lu" kata karina gugup
"Ngomong aja" kata davi malas
"Gua sadar selama ini gua salah. Sekarang gua mau minta maaf ke lu. Gua udah buat banyak kesalahan sama lu" kata karina menunduk
"Hmm iye gua maafin. Yaudah ayo guys" kata davi mengajak teman temannya untuk segera ke kantin
Karina pasrah. Tapi, yaa seengaknya ia sudah lega karena davi telah memaafkannya. Walaupun ia tidak tau apakah davi ikhlas atau tidak memaafkan dirinya.
The girls telah duduk dan memesan makanan. Tiba tiba kak jonathan datang menghampiri the girls.
"Hai sophia" sapa jonathan kepada sophia
Sophia terkaget.
"Eh iya kak" balas sophia
"Soph, itu siapa? Ganteng banget dah. Kenalin boleh kali" kata ella cengengesan
"Yee modus lu. Dia kaka kelas kita. Kelas 10. Gua kenal sama dia, soalnya waktu itu dia nganterin gua pulang" jelas sophia pelan
"Ohhh gitu" balas ketiga temannya
"Kak nathan. Kenalin ini teman2 gua" kata sophia
"Ini Carisa, ini lisya, ini ella" kata sophia memeperkenalkan teman2nya kepada ka nathan
"Ohh hai. Gua jonathan" balas nathan
"Oh iya kak. Kaka ngapaim ke sini?" Tanya sophia heran
"Gua mau bilang, makasi banget yaa. Adek gua suka banget sama notebook pilihan elu" kata nathan tersenyum
"Iyaa sama sama kak" balas sophia
The boys melihatnya dari kejauhan. Karel merasa geram terhadap kaka kelas itu. Rasanya ingin langsung menuju sana. Tapi tak mungkin dia melawan kaka kelasnya
"Ishh. Tuh orang ngapain sih gangguin sophia?" Tanya karel geram
"Ngapa lu cemburu?" Tanya raffi bingung
"YA IYALAH. Pake ditanya lagi" balas karel kesal
Ketiga temannya kaget.
"Ehh maksud gua, ya iyalah enggak" kata karel
"Mampus. Pake keceplosan lagi gua" katanya dalam hati menepuk dahi nya
"Napa lu nepuk nepuk jidat?" Kata darryl heran
"Erhggh enggaa tadi ada nyamuk" kata karel gagap
"Yaelah. Bilang aja lu suka sama sophia. Ngaku lu" kata davi menyakinkan
"Heheh" balas karel cengengesan
"Anjayy. Dah ada doi nih si karel" ledek raffi
Setelah itu, jonathan langsung kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajaran.
The girls dan the boys pun juga kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.
"Guys ke kelas yuk udah bel nih" ajak lisya
"Ayo" balas ketiga temannya serempak
The boys mengikuti mereka dari belakang.
Saat sedang berjalan, the girls bercanda ria. Hingga tak sadar ada bola yang ingin mengenai ella.
PS: baca ceritanya sambil nyalain Lagu nya juga yaaa! 🌹
Gimana ceritanyaa??
Jadi jangan lupa untuk selalu active ya! 🤗
Jangan lupa vote dan comment! 💓
Untuk dark readers, please jangan baca doang, vote dan follow juga 📍
Terima kasih! ❤
Ps: SEKARANG cerita bakal dilanjutin kalo udah nembus 12 voters dan 20 viewers yaa! 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes