Sebuah motor hitam berhenti tepat didepannya. Sophia menghiraukannya, matanya hanya menatap jalanan didepannya.
Butuh tumpangan? Gua dari toko depan." kata lelaki itu.
"Gua belum dijemput jemput daritadi. Gau mesen ojek online. Ga ada yg nerima" jelas sophia menunduk
"Rumah lo dimana?" Tanya lelaki itu.
"Di perumahan indah ka" balas sophia
"Gua anter." kata lelaki itu cepat.
"Beneran nih? Gausah deh kak. Takut ngerepotin" kata sophia menolak
"Bensin gua gabakal langsung abis kali, cuma buat nganterin lo doang. Gua jg ngeliat lo kasian, daritadi lo disini terus, gapulang2" jelas lelaki itu.
"Hmmm oke deh" jawab sophia
Sophia pun pulang diantar dengan lelaki misterius itu. Disepanjang jalan, mereka tidak saling berbicara, hanya sesekali sophia memberitahu arah jalan.
Motor itu berhenti tepat didepan rumah sophia, sophia segera turun dari motor dan mengembalikan helm kepada lelaki itu.
"Nama kaka siapa?" Tanya sophia
"Gua Michael Jonathan Zanetti , lo bisa panggil gua Jonathan atau gak Nathan" kata Nathan memperkenalkan diri.
"Kaka sekolah dimana?" Tanya sophia lagi
"Lo kepo amat sih. Gua sekolah di middle High School Jakarta" jelas nathan
"Haha, dunia sempit banget apa ya kak?" Tanya sophia cengengesan
"Kenapa emangnya?" Tanya nathan bingung
"Gua juga sekolah disitu. Tapi gua yang junior highschool" jawab sophia
"Pantesan, kayak pernah liat mukanya. Btw, lo kelas brp?" Tanya nathan
"Gua kelas 9A kak, kaka?" balas sophai
"Haha, gua kelas 10A IPA. Berarti gua kaka kelas lu dong" jawab nathan tertawa lebar
"Iya hehe" kata sophia tertawa kecil
Sophia langsung berterima kasih, dan segera masuk ke rumahnya.
Semenjak itu, hubungan the girls dan the boys mulai membaik. Tapi ella, sophia, dan lisya masih bingung.
Perasaan mereka masih menggantung karena mereka yakin kalau carisa menyimpan suatu perasaan yang ia pendam sendirian.
Ella, sophia, dan lisya meminta carisa untuk datang ke basecamp. Mereka berkumpul di basecamp dan mulai menanyakan carisa.
"Ehh guys, tumben ngajak ke basecamp. Ada apa?" Tanya carisa santai
Mereka bertiga menatap carisa tajam. Carisa bingung, carisa risih dengan tatapan itu.
"Guys, ada apa sih?" Tanya carisa bingung
"Tolong jawab jujur ya car" kata sophia masih dengan tatapan itu
"Apa bener lu suka sama davi?" Tanya lisya
"Err-gghh kalian ngomong apa sih guys? Gua gangerti deh" kata carisa pura pura tak tau
"Gausah pura2 gatau deh car. Ini gak bercanda" kata sophia serius
"Please jawab jujur car. Kita gabakal marah kalo lu jujur" jelas ella
Carisa menarik napas, menvoba untuk bisa tenang.
"Hmm jadi, sebenernya bener, gua suka sama davi" jelas carisa menunduk
"Sejak kapan lu suka sama dia?" Tanya sophia
"Sejak pertama kali dia dorong gua, waktu kita berantem. Cuma gua gaberani ngasih tau kalian. Takutnya kalian marah sama gua" jelas carisa masih menunduk
"Ohh. Ya, kita gabakal marah lah car, kalo lu jujur. Lu temen kita, gamungkin kita marah" kata sophia memegang pundak carisa
"Makasih ya. Maaf gua gabilang dari awal" balas carisa tersenyum sambil memeluk teman temannya
"Iya gapapa. Asalkan jangan di ulangin lagi" kata ella senyum
"Guys, kita ini sahabat. Sahabat deket. Kalau kalian ada masalah atau perasaan apapun. Ada kita, ada carisa, gua, lisya, dan ella. Kalian bisa cerita, mana tau kita semua bisa saling bantu. Dan kita akan selalu saling mendengarkan dan akan selalu ada. Oke?" Ucap sophia tersenyum kepada teman temannya
"Mulai sekarang, jangan ada lagi yang disembunyiin dari kita masing masing" sambung sophia
"Iyaa sophh" jawab yang lain membalas senyuman sophia
Mereka berbincang bincang hingga menjelang sore. Mereka memutuskan untuk kembali pulang ke rumah mereka masing masing.
"Guys, pulang yuk. Udah sore nih" ajak ella
"Yaudah yuk. Gua juga udah bilang ke mama gua, kalo ga lama2" kata lisya
"Yaudah yuk" kata sophia dan carisa sembari berjalan keluar dari basecamp
Mereka pulang masing masing, tidak bersama sama. Karena mereka tinggal diblok yang berbeda beda.
Mereka kembali ke rumah masing masing. Karena tujuan mereka datang ke basecamp, hanya untuk bertanya kepada carisa.
Sophia pulang berjalan kaki. Dia menyangkutkan earphone yang dia bawa. Mendengarkan lagu kesukaannya hingga membuat dia bersenandung.
"Suara lo bagus." Kata seorang laki laki
Sophia kaget mendengar perkataan itu. Dia langsung melepas kedua earphone nya dan memberhentikan musik dari handphonenya.
Gimana ceritanyaa??
Jadi jangan lupa untuk selalu active ya! 🤗
Jangan lupa vote dan comment! 💓
Untuk dark readers, please jangan baca doang, vote dan follow juga 📍
Terima kasih! ❤
Ps: SEKARANG cerita bakal dilanjutin kalo udah nembus 12 voters dan 20 viewers yaa! 🌹
![](https://img.wattpad.com/cover/101301018-288-k310442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes