"Jadii, kemaren tuh gua jalan sore, gua nutupin kepala gua pake topi hoodie gua. Terus gua ga merhatiin kalo ada cewek yang ngintip2 gua. Truss..." jelas davi
"Ceweknya cantik kaga?" Kata raffi sambil memotong pembicaraan
"Anjir lu. Bisa diem kaga?!" Balas karel geram
"Heeh, iya iya" kata raffi sambil menggaruk kepala nya
"Ayo dav lanjut" ucap darryl
"gua baru nyadar pas dia tiba2 larii, trus pas gua liat ternyata si carisa. Yaudah, gua ikutin dia dari belakang, ternyata dia kayak ke rumah gitu, mewah sih lumayan. Tapi disitu gak cuma dia doang, ada geng nya The girls. Kayaknya sih itu basecamp nya deh" jelas davi menyelesaikan ceritanya
"Ohhh gitu. Bagus deh lu ngasih tau. Kali aja bisa buat ngerjain mereka atau apapun yg tentang mereka lah" ucap karel
"Iya nohh. Bener" kata darryl
45 menit berlalu, the girls langsung bergegas pergi ke bioskop, karena film nya akan dimulai sebentar lagi dan mereka blm mengambil tiket mereka.
"Guys gua ambil tiketnya dlu ya" kata ella sembari mengeluarkan handphone dari kantong celananya
"Gua ikut dong" balas sophia
"Yaudah ayo. Car, lis pesen popcorn sm minuman aja yaa" kata ella
"Okeee la. Siap" balas carisa dan lisya
Mereka langsung membeli 2 popcorn bucket dan 4 ice lemon tea. Setelah itu, mereka memasuki teater tempat mereka menonton.
Film diputar sekitar 90 menit. Mereka begitu menikmati film yang mereka tonton.
Selang 90 menit berlalu, akhirnya film itu selesai. Mereka berjalan keluar dari teater itu. Dan memutuskan untuk makan dulu sebelum pulang.
"Guyss makan dlu yuk" ajak carisa
"Iyanih gua laper" balas lisya
"Ayok lah. Tapi dimana?" Tanya sophia
"Sushi aja kuy" saran ella
Mereka langsung menuju salah satu restoran sushi yang sering mereka kunjungi.
Mereka memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan, dan segera melahapnya hingga abis.
Setelah itu, mereka kembali ke basecamp.
Dua hari berlalu, hari ini hari senin. Waktunya mereka kembali kesekolah.
"Lisya" panggil Bu Rara
"Ohh iya, kenapa bu?" Tanya nya bingung
"Kamu bisa bantuin saya gak?" Tanya Bu Rara pada lisya
"Bisa bu. Bantuin apa bu?" Tanya nya lagi
"Tolong bawain buku buku ini ke perpustakaan ya nak" ucap Bu Rara sambil memberikan buku2 yang ia pegang kepada lisya
"Baik bu" kata lisya sambil menerima buku2 yg diberikan
Kebetulan, saat itu, sedang waktu pelajaran. Seluruh murid sedang belajar dikelas. Hanya ada beberapa murid yg izin ke toilet dan para karyawan saja yang berada di luar kelas.
Lisya memang sedang izin ke toilet, dan kebetulan Bu Rara hanya melihat lisya yang baru saja keluar dari toilet.
Jadi, spontan, Bu Rara meminta lisya untuk membantu nya.
Lisya dengan senang hati membantu Bu Rara, bagaimana pun Bu Rara adalah seorang gua dan dia harus bersikap sopan didepannya.
Perpustakaan terletak dilantai 1, disebelah ruang komputer.
Lisya membawa buku buku itu sendirian, dia tidak terlalu memperhatikan jalanan didepannya. Dia fokus memegangi buku2 itu agar tidak jatuh.
Lisya tersenggol oleh seorang laki laki yang sedang tergesa gesa.
Semua buku yang lisya bawa terjatuh, lisya kesal. Ingin sekali marah kepada laki laki. Tapi dia sedang malas memarahi laki2 itu.
Dia ingin segera kembali kekelas, dia tidak ingin ketinggalan pelajaran.
Lisya pun langsung berlutut untuk merapihkan buku buku itu kembali.
"Ehh sorry sorry" kata laki laki itu sambil membantu lisya merapihkan buku.
Lisya yang sedang menunduk, langsung mengalihkan kedua bola matanya kepada lelaki itu.
"Ya gpp" kata lisya kembali bangkit
"Ini buku sebanyak gini mau diapain?" Tanya laki laki itu
"Gua disuruh sama Bu Rara buat naro buku2 ini di perpus" jelas lisya kepada lelaki itu
"Ohh, gua bantuin deh" kata lelaki itu menawarkan bantuan kepada lisya
"Gausah. Gua bisa sendiri" ucap lisya datar
"Gpp. Itung itung, buat tanda maaf gua ke elu" kata laki laki itu menyenggol tubuh lisya yang berdiri disebelahnya
"Yaudah deh" kata lisya
Disepanjang jalan, mereka tidak saling berbicara. Hingga lisya membuka pembicaraan
"Btw, nama lo siapa?" Tanya lisya sambil berjalan
"Ohh, gua Devano Bimo Pratama. Lo bisa panggil gua Deva" ucap deva memperkenalkan diri
"Ohh, gua lisya. Btw, lo kelas brp? Kok gua jarang liat?" Tanya lisya
"Ini mau nganterin buku ato wawancara sih?" Kata deva cengengesan
"Hehe" tawa lisya
"Btw, gua kelas 9F. Lo?" Tanya deva balik
"Gua kelas 9A" jelas lisya
Tak terasa, mereka sudah sampai diperpustakaan. Mereka langsung meletakkan buku2 itu di rak yang masih kosong.
Setelah itu, mereka kembali kekelas mereka masing masing. Dan melanjutkan pelajaran hingga selesai.
Gimana ceritanyaa??
Jadi jangan lupa untuk selalu active ya! 🤗
Jangan lupa vote dan comment! 💓
Untuk dark readers, please jangan baca doang, vote dan follow juga 📍
Terima kasih! ❤
Ps: SEKARANG cerita bakal dilanjutin kalo udah nembus 12 voters dan 20 viewers yaa! 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes