Darryl langsung pergi meninggalkan ella yang berdiri ditengah kebingungan itu, ella hanya melihat darryl dari belakang yg lama kelamaan menghilang dari pandangannya.
"Gua harus nyari sendiri nih kalo begini" kata ella berdecak
Ella melanjutkan pencarian rak tepung kembali, karena jujur saja supermarket itu cukup besar dan ella belum pernah ke supermarket ini.
Dia juga ingat bahwa teman2nya pasti menunggu ia di basecamp dengan perut keroncongan. Selang 10 menit mencari, akhirnya ketemu juga. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengambil tepung yang sering dia lihat untuk membuat kue.
"Akhirnya ketemu juga" kata ella lega
Ella langsung berlari menuju kasir, dia langsung membayarnya dan segera keluar dari supermarket itu.
Tapi siapa sangka, hujan telah duluan datang mengguyur bumi dengan membawa temannya petir. Ella kebingungan, bagaimana cara ia pulang. Sedangkan dia hanya berjalan kaki dan hanya menggunakan jaket tipis, yang kena air sedikit langsung basah.
"Duhh pake hujan segala lagi. Mana gua ga bawa payung" kata ella berdecak kesal
"Napa lu?" Kata darryl dari arah belakang
"Lahh ada elu? Serem amat tiba tiba muncul" ledek ella
"Yeehhh, lu kira gua setan apa?" Kaat darryl kesal
"Iyaaa, napa? Masalah?" Balas ella
"Yee anjir lu. Btw lu ngapain disini?" kata darryl
"Bukan urusan lu" kata ella cuek
"Lahh ditanyain juga. Nyolot amat" balas darryl
"Bodo" balas ella sambil mengalihkan pandangannya ke arah hujan
Ella hanya bisa menunggu hujan itu berhenti agar tidak kebasahan. Disamping itu dia juga harus berpikir bahwa temannya pasti sedang menunggu dia dibasecamp.
Pikiran ella kacau, dia bingung harus melakukan apa, dia tidak bisa berpikir jernih, badannya menggigil kedinginan.
Darryl yang melihat nya tak tega, tapi dia ingat ella adalah musuhnya. Setelah dipikir2, apa salah nya membantu orang lain. Toh, dapet pahala kok. Dengan perlahan, darryl melepas hoodie favoritnya dari tubuhnya dan memasangkannya ke tubuh ella yang kedinginan itu.
"Nihh pake" kata darryl sambil memasangkannya ke tubuh ella
Ella bungkam. Dia tak bisa berkata apa apa. Dia ingin menolak, tapi di satu sisi dia benar2 sangat kedinginan dan sangat membutuhkan hoodie itu. Ella hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada darryl.
"Hmmm makasi y ryl" ucap ella
"Iyaa sanss ae" kata darryl sembari memegangi lengannya yang kedinginan
"Lu kedinginan kan? Nihh lu aja deh yg pake. Klo emang kedinginan juga, mending gausah minjemin orang" kata ella berdecak sedikit kesal dan sambil melepas hoodie yang diberikan darryl
"Engga engga, lu aja yg pake. Gua ga kedinginan" kata darryl melepas genggaman tangan yang sedari tadi memegang lengannya
"Gua tau lu kedinginan, gausah sok kuat deh" kata ella kesal
"Gua gamungkin biarin cewek kayak elu, sendirian, malem2, kedinginan kayak gini" jelas darryl menatap ella tajam
Ella terdiam, sekarang dia benar benar tidak bisa bicara apa apa. Mulut nya kaku, tidak bisa mengeluarkan kata2 sedikitpun sejak darryl berbicara seperti itu.
Darryl hanya diam berdiri disebelah ella dengan pandangan matanya tertuju pada hujan.
Tiba tiba ella mendengar suara notifikasi masuk dari handphone nya. Cepat2 dia langsung mengecek pesan itu. Ternyata itu pesan dari lisya.
Isinya: "la, lu dimana? Lama banget sih. Kita udah nungguin elu dari tadi."
Ella baru ingat, kalo teman2nya menunggu dia dibasecamp.
"Ohh iya gua lupa. Astagahh ella" kata ella sambil memukul dahi nya pelan
"Lupa apa?" Samber darryl
"Bukan urusan lu" kata ella
Ella langsung melapas hoodie milik darryl, mengembalikannya pada darryl dan langsung ingin menerobos hujan itu.
"Ehh, mau kemana lu?" Tanya darryl sambil menarik tangan ella
"Mau pulang lah. Udah ah lepasin" kata ella sambil mencoba melepas genggaman darryl
"Eittss tunggu dlu. Gua anter aja yak" ajak darryl
"Gausah ah, gua bisa pulang sendiri" kata ella kesal
"Engga2 enak aja pulang sendiri. Nanti lu sakit gimana? Mau lu?" Kata darryl menatap ella
"Ayo cepetan, keburu hujan tambah gede nih" kata darryl
Darryl langsung menarik ella dan memberikan helm nya kepada ella dan meminta ella untuk segera naik ke motor darryl
Selama perjalanan, kedua insan itu tidak saling berbicara, hanya ella yang mengarahkan arah basecamp, tapi dia hanya meminta untuk turun didepan blok tempat basecamp itu berada.
"Gua turun disini aja ryl" perintah ella
"Lah gabisa lah, kan blm nyampe" tolak darryl
"Turunin gak, kalo gal gua teriak penculik nih. Mau?" Kata ella berbicara tepat disamping telinga darryl
"Heeh, iya dahh" balas darryl pasrah
Ella langsung menuruni motor milik darryl itu dan mengembalikan helm dan hoodie yang sedari tadi ia gunakan kepada darryl
"Nihh makasi y" kata ella sembari mengembalikan helm dan hoodie nya
Ella langsung berjalan menuju basecamp tanpa memperdulikan darryl lagi. Darryl pun juga langsung kembali ke rumah, karena dia tau bahwa mama nya telah menunggu dia dirumah.
Gimana ceritanyaa??
Jadi jangan lupa untuk selalu active ya! 🤗
Jangan lupa vote dan comment! 💓
Untuk dark readers, please jangan baca doang, vote dan follow juga 📍
Terima kasih! ❤
Ps: SEKARANG cerita bakal dilanjutin kalo udah nembus 12 voters dan 20 viewers yaa! 🌹

KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes