20

421 40 9
                                    

Tanpa mereka sadari, daritadi karina mendengar perkataan mereka yang mengolok olok dirinya.

Tak terima akan hal itu, karina langsung menuju tempat the girls. Berniatan untuk melabrak the girls

Lebih tepatnya memarahi mereka dan menanyakan mereka apa maksud dari mengolok olok dirinya.

Karina datang dengan memukul meja the girls.

"HEH? Apa apaan lo ngomongin gue?! Jelek jelekin gue!" Teriak karina

"HEH? Apa apaan lo mukul2 meja orang?! Bisa ganti lo?" Balas carisa sambil beranjak dari kursinya

Membuat semua mata tertuju kepada peraduan mulut itu.

"HEH! Lo pada gausah liat liat. Gausah norak. Berantem kayak gini doang diliatin" bentak karina kepada murid yang lain.

Semua langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gue gapeduli. Gue mau nanya, apa maksud lo ngolok ngolok gua?!" Teriakan karina semakin membesar.

"Emang fakta kok. Lu daritadi dikelas kegatelan sama davi" teriak carisa kesal

"Ohh-ohh. Gua tau, lu suka sama davi kan?" Balas karina sambil mendekati carisa

Davi kaget, namanya telah dibawa bawa oleh karina. Dan, apakah benar carisa menyukai dirinya?.

"Gak mungkin carisa bisa suka sama gua" kata nya dalam hati lemas

"Engg-gak. Gua gasuka" kata carisa berusaha menutupi perasaannya

"Tuh kan. Gamungkin dia bisa suka sama gua" kata davi dalam hati

The boys hanya melihat mereka bertengkar dari tempat duduknya yang cukup jauh dari tempat pertengkaran itu.

"Sampai kapanpun. Lo gabisa dapet davi. Cuma gua yang berhak dapetin dia" kata karina memperingatkan

Mereka terus beradu mulut. Tak ada yang mau mengalah. Hingga mereka ingin bermain fisik. Tapi varisa mengaku lebih lemah. Karena dulu kaki dia pernah terjatuh dan sakit. Sehingga kakinya tak sekuat sekarang.

Carisa didorong oleh karina hingga terjatuh.

Seseorang berteriak dari kejauhan.

"STOPPP!" teriak seseorang itu.

Mereka berdua jelas mengenali suara itu. Yaa itu davi.

"Kalian bisa berhenti gak?!" Bentak davi

Karina memasang muka cuek atau tak peduli dengan perkataan davi

"HEH! Lo karina, yang dibilang carisa itu bener. Lo tuh gangguin gua mulu. Gua capek ngadepin sikap lo. Lo bisa gak, gausah gangguin gua. Gua udah males ketemu lagi sama lo. Lo itu masa lalu gua, gua gamau inget2 masa lalu gua lagi." Kata davi memperhatikan karina tajam

"Gua gamau jatuh untuk yang kedua kalinya sama lu. Gua lagi mau sendiri" ucap davi

"Please jangan ganggu gua. Biarin gua sendiri untuk sementara ini" sambung nya pelan

Karina hanya terdiam. Mulut nya terasa kaku, tak bisa mengeluarkan kata kata. Hati nya terasa tertikam pisau tajam dan tercabik cabik.

Perlahan mata nya memerah. Jatuh air hangat dari matanya.

"Ayo car, gua bantu" kata davi mengulurkan tangannya

Carisa menerima uluran tangan itu dan berusah bangkit berdiri.

"Ohh iya kar. Sekali lagi, jangan pernah ngerusak kehidupan baru gua lagi" kata davi sembari kembali ke tempat duduknya

"Gua masih suka sama lu dav. Please dav" gumam karina dalam hati masih mengeluarkan air mata

Carisa masih tidak mengerti apa yang dimaksud davi, karina adalah masa lalunya. Itu sempat membuat carisa sakit hati. Tapi dia tau dia bukan siapa2nya davi. Hanya Musuh.

Sepulang sekolah, the girls berjalan menuju lobby. The boys mengikutinya dari belakang

"Carisa" kata davi dari belakang

"Kenapa?" Tanya carisa datar

"Kaki lu udh gak knp2 kan?" Tanya davi menyakinkan

"Udahh. Btw, makasih udah mau bantuin gua" kata carisa tersenyum tipis

"Sama sama" balas davi dengan senyuman

"Cieee" kata the boys dan the girls yang lain.

"Apaansih" kata carisa dengan pipi memerah

"Tau nih. Ganggu ae lu pada. Tuh kan carisa jadi blushing" ucap davi nyengir sambil menyenggol carisa

"Yaudah. Kita pulang duluan ya" kata the girls berbarengan

The girs tidak pulang bersama sama.
Sophia menunggu supirnya didepan gerbang sekolah.

Sudah 1 jam berlalu, supirnya tidak kunjung datang. Sekolah semakin sepi. Dan langit semakin gelap

Sophia memutuskan untuk memesan lewat aplikasi online. Dia langsung membuka aplikasi ojek online dan berniatan untuk memesannya terlebih dahulu.

Tapi, takdir berkata lain, dia harus pulang sendiri. Tidak ada yang mau menerima pesanannya satu pun. Dia sudah mencoba aplikasi yang lain. Tetapi tetap saja, hasilnya nihil.

"Ahh elahh, ga adaa yang nerima lagi" kata sophia kesal

Sophia pasrah, dia duduk dengam gelisah. Dia takut disana sendirian.

Berulang kali mencoba, melakukakn hal yang sama, mencari ojek online. Tapi tetap saja tak ada yang mau menerima.

Sia sia segala usahanya. Dia hanya menunggu hingga ada kendaraan yang lewat dan ingin memberinya tumpangan.

PS: baca ceritanya sambil nyalain Lagu nya juga yaaa! 🌹

Gimana ceritanyaa??

Jadi jangan lupa untuk selalu active ya! 🤗

Jangan lupa vote dan comment! 💓

Untuk dark readers, please jangan baca doang, vote dan follow juga 📍

Terima kasih! ❤

Ps: SEKARANG cerita bakal dilanjutin kalo udah nembus 12 voters dan 20 viewers yaa! 🌹

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang