Ternyata yang datang adalah Davi.
"Eh Dav, ayo masuk!" Sapa lisya
"Iya, makasih" balas Davi sembari memasuki ruang rawat carisa.
Lisya pun kembali menutup pintu kamar rawat carisa.
Keadaan yang lumayan ramai karena obrolan2 The Girls, diikuti suara TV yang sedang menyala, mendadak hening karena kedatangan Davi.
"Ehh.. Haii semua" sapa Davi sedikit gugup
Bagaimana tidak gugup, Davi dan The Girls ini adalah musuh yang tak henti2 nya bertengkar.
"Iya, gausah gugup gitu kali, kyk mau ketemu siapa aja" jawab Ella
"Hehe.. iya" balas Davi
"Errgh.. car" panggil Davu
"Kenapa?" Jawab Carisa dengan nada yang menandakan bahwa ia belum bisa memaafkan Davi
"Gua mau minta maaf atas perlakuan gua yang kemaren" kata Davi menyesal
"Sorry, gua blm bisa maafin lu. Mending sekarang lu pulang deh, gua mau istirahat" perintah carisa
"Yaudah deh, gua pulang dulu, cepet sembuh" kata Davi sembari berjalan menuju pintu kamar rawat carisa.
Davi memang menyesal, tapi bukan hanya karena hal itu dia bisa langsung menyimpan rasa terhadap carisa
Rasa yang ada pada hatinya adalah rasa penyesalan saja tanpa menaruh perasaan lainnya.
"Argh.. tuh anak ngeselin banget dah, masa gua cuma mau minta maaf malah diusir sih" kesal Davi
"Awas aja, kalo dia udh pulih, gua bakal selalu nge ganggu dia dan geng2 nya itu" janji Davi pada dirinya sendiri
Tentu saja, Davi masih menyimpan rasa benci yang mendalam terhadap geng The Girls, terutama Carisa.
Ps: disini Davi masih benci sama carisa yaa, dia belum nyimpen perasaan suka (ini emg sengaja aku ganti alurnya, biar lebih lama dan jelas ceritanya)
Segini dulu yaa
Jangan lupa like dan comment cerita ini... 💝
Untuk next part bakal ada tokoh baru yaa.. Stay tuned yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionBenci jadi cinta. Tak percaya akan kata kata itu, malah membawa mereka kedalamnya. "Semua yang berawal dari kebencian akan diakhiri dengan kebahagiaan." -Changes