Ombak Kala Senja

127 1 2
                                    

Ombak Kala Senja

Gadis itu berlarian di hamparan pantai, sesekali kakinya dibasahkan dengan ombak yang secara berkala datang kebibir pantai, ombak itu bergulung perlahan, selanjutnya melambat menuju darat, aku perhatikan gadis itu, gadis berambut panjang yang ujung rambutnya dibuat keriting, wajahnya bulat dan poni nya nampak rata dikening, baju dress hijau tosca nya nampak manis melekat ditubuh putihnya, dari kaki sampai ujung rambut gadis ini nampak sempurna, hanya saja mata pandanya benar-benar menghitam, macam orang yang selalu begadang dan kurang tidur.

*****

Aku kepantai hanya untuk menikmati pemandangannya, anginnya deras, pasir putih, kapal nelayan yang ada di tengah laut, batang kelapa, pandan laut, karang, ombak, buih air, udara kosong, langit , disini apa saja bisa kau nikmati sepuasnya.

Sebenarnya aku lebih suka pegunungan lebih sejuk, bagiku tempat sejuk banyak memberi inspirasi, tempat yang sangat pas untuk merenungi perihal bumi, tapi tak apalah, pantai memberikan pemandangan yang baik untuk siapapun, biru luas terlihat tanpa ada penghalang apapun, hamparan air membiru membawa dengan sejuta keanggunannya.

Aku menenteng sendalku membiarkan kakiku menyentuh langsung pasir putih, rupanya hangat matahari yang sedari siang pekat menyengat masih ada di butir pasir, aku menikmati sensasi hangat di kakiku, aku memandangi beberapa burung camar yang terbang di langit biru, suara burung camar asing bagiku, uh.. dan ombak yang begitu tinggi, suaranya seru beradu dengan pantai, suara alam yang indah.

Hiruk pikuk manusia tak nampak dipinggir pantai, jadi berasa sendiri, dan baik juga kan memberi waktu untuk tubuhmu menikmati kesendirian, apa saja bisa kita nikmati dengan cara dan sudut pandang yang berbeda termasuk pantai dan kesendirian, kadang inspirasi hadir dan tercipta ketika kau sendiri, tapi kau butuh keramaian untuk belajar, karna kita adalah sosial.

'Ahhh bebas kan dulu penatku, besok kubawa buku dan pena, rasa nya pas untuk menulis disini' batinku.

******

Mataku kembali mengarah kepada gadis itu, gadis yang berlai di hamparan pantai, bayangkan saja, tak ada siapa-siapa disini, hanya aku dengan kesepianku, dan gadis itu yang seperti sibuk dengan dunianya sendiri, seperti tak takut basah gadis itu, sudah cukup lama dia bermain air.

Gadis itu menarik perhatiaan pandanganku, aku lihat kini dia tidajk berlari lagi, berhenti dan pandangan nya lurus ke arah laut. Tangan gadis itu mencari sesuatu di tas selempang kecilnya, aku lihat sebuah benda berwarna-warni ditangannya, di kembangkan nya benda itu dengan tangannya, ah sekarang aku tau, itu adalah bunga yang terbentuk dari kertas, gadis itu rupanya suka ber-origami, iya origami, origami adalah seni melipat kertas dari jepang kalau tak salah.

Aku membiarkannya saja, aku tak perlu menegur atau mencari tau, kami tak saling kenal. Tak lama dari gadis itu menghanyutkan bunga origami yang terbuat dari kertas.

Setelah berpuas diri menikmati pantai, aku pulang kerumah.

Hari kedua

Aku datang dengan buku dan pena, seperti yang kemarin ku rencanakan, menikmati pemandangan ini dan menulis beberapa hal.

Laut

Aku mau hanyut, Seperti kayu bulat dari hulu kehilir.

Selayaknya takdir, aku mau ikuti

Biar saja aku, tak mau kulawan arus.

Karna sehabis muara kutemui laut antartika.

Sampai aku nanti dikutub utara.

Gadis - Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang