Aku dan Kata Maaf

26 1 0
                                    

Aku dan kata maaf

Tak ada yang bisa ku sampaikan selain maaf, mungkin setelah menulis ini aku tetap meminta maafmu, dan nafas yang kemarin kau bagi adalah sebuah hidup. Namun kau tak perlu khawatir karna semua akan baik-baik saja. Percaya padaku, waktu kan mengembalikan senyummu itu ketempatnya, kebibir indahmu itu. Aku suka sekali bibirmu itu, manis sekali.

Sungguh rasanya salah bila aku membiarkan kau terus rusak dan mengacak-acak sistem logikamu, aku dalam salah besar. jadi kali ini bermenunglah dan pikirkan jahatku, kalau itu membuatmu akan lebih cepat baik tak masalah bagiku buruk dimatamu, aku buruk memang. Dan semua manusia punya sisi buruknya. Kamu sungguh sudah baik dan membuat aku membaik.

Salah satu caraku menjagamu adalah dengan melepasmu, paling tidak diakhir nanti aku akan tersenyum dan berbahagia bisa menjauhkanmu dari jangkauanku, kamu tau ada buas ditiap diri manusia dan aku salah satu yang tak bisa mengendalikannya, ehm semacam predator yang berenang di sungai-sungai kelam. Sungguh suram aku ini.

*****

Kacamatamu juga begitu indah, membuat dua matamu jadi terlihat besar. Kau tau ? bila cantik, memakai apa saja akan cantik. Artinya tanpa apapun kau juga cantik.

Dari balik seragam batikmu itu aku melenguh panjang, serigala di balik paru-paruku sudah berbaris, menyalak-nyalak dengan galak, tapi aku suka serigala yang berwarna abu-abu, dia pendiam dan setia, sekarang dia kesepian. Serigala dengan bunga mawar untukmu.

Aku masih mencium aroma tubuhmu itu, baumu lain dari yang lain, menyengat dengan aroma baby oil yang membuat aku mudah mengingatnya. Sungguh kau punya ciri khas khusus sebagi merpati yang terbang cantik. Itu kalau malam hari, bila siang kau terbang dengan wangi parfum seharga jutaan dollar, suami mu pemain saham ulung dari amerika situ rupanya? Yahudi yang punya otak cerdas, kapitalis sejati.

Aku sungguh menyukaimu, jenjang kaki putih yang ku puja-puja. Uh satu-satu mau kujelajahi dengan riang gembira tertawa mabuk setelah minum wine seharga jutaan dollar itu, aku kau buat bagai orang buta yang bermain selancar dimusim salju, salju yang terus saja ada ketika musim ke empat di pegunungan alpen. Kamu pasti tak ingat, iya itu bagai kilat, kita mencapai puncak dengan jejak-jejak yang hanya ada bila kita mengingat, karna kau masih gadis kau tak mau ku stempel, padahal biasanya aku selalu membuat stempel ku sendiri, dengan tulisan.

"Night"

Satu persatu senjata yang kau tancapkan, membunuh. Satu persatu kau buat semua tak berkutik, namun kau harus kutinggalkan. Rasanya aku butuh yoga sambil menenangkan diri di tibet.

Kau suka berkeliling dunia?

Melihat serigala abu-abuku.

Terbang dengan sayap indahmu itu.

Aku suka dagumu, tak panjang namun nampak terbelah

Dan lekukmu adalah anggur yang jauh-jauh hari di fermentasi.

Aku dan seluruh lelaki didunia akan memberi mu nilai "A+".

*****

Percayalah lagi padaku, percaya pada keputusan yang nampaknya mudah, namun kau tau? Aku juga perih terus kesepian seperti ini. Dan satu lagi katanya, penulis itu terbentuk dari penderitaan. Aku sudah cukup menderita? Tolong mengertilah bahwa aku mencintaimu lebih dari yang kau duga sebelumnya, mencintaimu dengan caraku. Cara-cara kuno bahwa bahagia soal berdua menghabiskan makanan dikulkas, menghabiskan waktu berdua denganmu.

"Pada pagi ini aku berbicara"

"Ya, tidurlah dulu, malam masih teralu larut"

"Aku tak bisa tidur"

Aku beringsut sari selimutku, dan bangun lalu duduk ditepian tempat tidur di sebelahnya.

"Apa yang begitu kau cemaskan? Semuanya akan baik-baik saja"

Aku memeluk istriku itu, dia ketakutan. Katanya ada firasat tak baik didalam piikirannya.

Sungguh kau harus percaya sayangku, perpisahan yang kita lakukan pada hari berikutnya adalah baik, tak ada yang salah dari dirimu, aku yang 1000% salah. Kita sudah menyudahi semuanya dari balik sidang yang berlarut-larut. Dua aktor macam kau dan aku mudah melewatinya. (Aku memeluk istriku dan berbagi darah dengannya, malam itu dia jadi drakula lagi. Lagi untuk kesekian kali).

Bintang indahku, kau tetap yang paling cantik.

Namun lihatlah kecacatanku, sesekali aku epilepsi mendengar dunia kacau ini, bahkan sudah sering aku kecelakaan mobil, membahayakan nyawamu. Seringkali aku dan ego mu membuatmu sakit. Jadi kita sudah membahasnya panjang lebar. Biarkan aku pergi, biarkan rasa sakit menjangkit, biarkan semua manis jadi pahit.

Kau adalah gambaran wanita tangguh, yang kelak menemukan lelaki baru, dan seperti biasa aku tau lelaki itu lebih baik dariku, setidaknya lebih terang, membawa sejuk sebagaimana kebanyakan wanita mau. Type pria rumahan, type pria yang tak suka bermain-main dengan banyak keinginan manusianya, mungkin dia terbuat dari kayu dan rotan atau sebagainnnya saja yang tanah.

"Aku masih mencintaimu"

"Aku pun begitu"

"Lantas kenapa kau harus pergi, aku akan memasak ommelet kesukaanmu setiap pagi"

Aku terdiam dan meneruskan pelukkanku, sungguh aku tak harus terus menjejalimu dengan kalimat-kalimat yang makin lama terdengar murah. Lagipula siapa yang tak setuju kalau kata-kata adalah produksi murahan dari otak yang terus saja berpikir baik, sebaik pikiranmu sayangku.

*****

Luka-luka itu akan tertutup, malu-malu namun aku yakinkan kesekian kali semuanya akan baik-baik saja. Kau akan bahagia namun tidak denganku. Tidak dengan pria yang selalu saja ego ini. Kau harus menemukan tukang kayu yang lain. Yang mampu membuat ukiran lemari, dipan, dan furniture lainnya dengan lebih indah.

Kau kini akan jadi gadis baru, gadis yang lepas dari rasa cemasmu.

Lalu soal aku? Lupakanlah, aku akan menggali sendiri kuburanku sendiri, lihat lah ! aku saja masih membuatmu kesal, kali ini dengan kata-kataku, bukan dengan belai mesraku. Ingat aku sebagai cahaya. Cahaya yang mencintaimu sebelum badai dan sesudah rindu, ingat urutannya !

Apa yang bisa kita ambil dari sisa-sisa puing runtuh ini? Setidaknya kita bisa mengingat dan makin mengiris hati satu dan lainnya, kita harus mengingat bagaimana ketika itu, ketika muda seakan darah mengalir bebas dan cinta benar-benar tanpa syarat dan ketentuan. Kau pasti mau cinta macam itu lagi. Tapi lihatlah sekarang kau drakula dan aku hanya tukang kayu dari hutan lebat di seberang sungai kapuas.

Kita akan mengingat saat ini sayangku.

Saat dimana kau mencintaiku dengan hatimu.

Dan aku hanya memilih pergi.

Maaf ini akan terus berdatangan.

Doa ini ada disetiap langkahmu.

Ingat lah aku sebagai tukang kayu yang banyak mau.

Suatu hari nanti.

Kita akan bertemu dan mengenang lagi.

Tapi tanpa luka.

Hanya bahagia.

Aku tukang kayumu.

Kau drakulaku.

are_v[o-

Gadis - Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang