Sebuah Senja dan Sepasang Mata

83 2 0
                                    

Sebuah Senja dan Sepasang mata

Aku percaya penuh, kita adalah sebuah kisah yang dinamakan cinta.

Sebuah pasangan yang bergerak kedepan.

Cinta yang maju menuju bahagia.

Aku percaya kau lelaki yang sederhana.

Dengan canda yang mampu menenangkan wanitamu.

Kau sudah berdedikasi untuk sebuah hal yang kita setujui.

Jadi kita boleh saja merasa sempurna, bila saling melengkapi.

Namun...

Ada yang perlu kau pahami...

Aku wanita...

Cinta dan kepastian...

Adalah yang aku butuhkan...

Kita bukan perahu yang terombang-ambing di tengah laut...

Jadi maaf bila aku menurunkan jangkar...

Mencari daratan...

Bisa saja aku hanya beristirahat...

Atau mungkin menemukan sesuatu yang baru...

Pahami aku lelaki-ku.

Luka-ku juga dalam.

Saat kuputuskan pergi meninggalkan.

Aku meretakkan semua tulang hati.

Patah menjadi debu.

Kita adalah cinta yang tepat.

Hanya saja mungkin diwaktu yang tak tepat.

(Bengkulu, 9 april 2017)

Saya rasa bila waktunya tiba semua hal akan berlanjut seperti seharusnya, begini saja rumusnya, kalau hal itu menyenangkan rasanya semua bergerak terlalu cepat, malah kadang hanya seperti angin lewat saja. Tapi bila ini adalah hal sedih semua akan terasa melambat bagai gerakan siput yang bergerak dengan sangat pelaaan.

"Aku adalah lelaki-mu."

"Aku adalah kepunyaanmu-jagoanku."

"Aku wanita yang kau miliki seutuhnya."

"Aku akan menjaga semua untukmu."

Itu adalah sebuah drama dalam mimpi, dimana aku dan gadisku menjadi pemeran utama, saling mengisi. Anggaplah sebagi drama musikalisasi mesra. Kadang aku pikir kita lebih mesra dari kisah dongeng-dongeng kerajaan. Penulis yang kenamaan itu harus membaca ulang kisah kita, kisah dimana akan laku jutaan copy. Dan kau tau bila Kahlil Gibran masih hidup dia akan senang berkenalah denganmu. Puisi yang tingkat kerumitannya hanya serumit sebatas memasak mie instan. Tapi luka panjang ini adalah kemarau pada musim hujan ditiga periode, ini adalah duka yang ternama. Namanya patah hati, aku harus obati.

Kita adalah dua hal mesra. Dua hal yang jadi pembicaraan burung yang terbang dan sebagian hewan melata lainnya, bahkan kadang-kadang angin membawa kisah kita berdua kebelahan dunia lainnya.

Puisinya yang kau baru baca adalah isi hatinya, isi yang selalu salah dalam penafsiranku. Aku merasa semua baik-baik saja, sampai saat dimana dia pergi. Menghilang tanpa penghalang. Cinta kami di tahun-tahun sebelumnya bukanlah penghalang untuk dia terbang meninggalkanku. Melukai hati yang besar pengharapannya. Aku manusia sayangku, tak bisa mengatur semua hal seperti maumu. Namun kau perlu tau, aku mencintaimu dengan akal dan hatiku. Bagiku kau logika yang harus terus aku cinta.

Gadis - Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang