Steph - The Jerk named Peter

15K 1.3K 39
                                    

"Kenapa lo ga nikah sama Pete sih Steph?" tanya Lana dengan susah payah dengan kedua pipi yang menggembung dari brownies buatan Sabrina.

Mendengar pertanyaan tersebut, aku hanya bisa memutar kedua bola mataku dengan kesal dan kembali bertanya, "Perlu lagi ya gue jelasin hal tersebut?"

Lana hanya menanggukkan kepalanya dengan semangat sementara Sabrina tertawa melihat ekspresiku yang jengkel. Naela saat ini sedang tidak dapat dihubungi, dan hanya ada satu alasan kenapa Naela seolah-oleh lenyap dari bumi.

Stefan.Nash.Orlando. Pasti saat ini mereka sedang asyik main rumah-rumahan.

KAM TO THE PRET!

Membayangkannya membuatku seperti merindukan seseorang, namun dengan cepat kuenyahkan segala imaginasiku yang tergolong liar tersebut.

"Gue ga ngerti juga deh Steph. Pete kan lumayan ganteng, meskipun badannya tidak setinggi Dom tapi kan dia baiiiikkk banget," tambah Sabrina sambil menekankan penekanan ke kata baik barusan.

Heran, hari ini kenapa juga semua orang membahas Pete?

"Jujur deh, si Pete bayar berapa sih atau beliin kalian apa sih sampai-sampai kalian tiba-tiba ngomongin Peter?" tembakku langsung kepada kedua sahabatku ini.

Lana menggeleng dengan tegas, dan Sabrina mengatakan tidak dengan nada sama tegasnya.

Hal tersebut membuat diriku semakin yakin bahwa mereka sudah disogok oleh Peter kampret.

"Apa? Jam tangan Marc? Parfum Chanel? Voucher di Sephora?"

"Steph kok lo gitu sih, kita sahabat lo wajar aja deh tanyaiin lo hal kayak ini. Kita kan khawatir sama lo."

Nah, kan. Lana ini memang seharusnya jadi artis sinetron saja.

"Apa lagi ya? Hm..." Aku mencoba berpikir sogokan apa yang diberikan Peter kepada kedua sahabatku. Tiba-tiba saja aku teringat poster yang ditempel di segala sudut MRT, dan langsung berseru, "Oke. Final Guess. Tiket Maroon 5 ya?"

Kedua bola mata milik Lana dan Sabrina tiba-tiba membesar seperti membengkak, lalu keduanya hanya tertawa malu.

"Bagus, nasib ya gue, punya sahabat matre seperti kalian."

Sabrina dan Lana langsung tertawa terbahak-bahak sambil berguling di lantai karpet bulu-bulu di kamarku. Malam ini malam minggu, sebenarnya sangat jarang bagi kita semua untuk kumpul, pengecualian untuk Lana si jomblo, dan tiba-tiba saja dua teman matre ini tiba-tiba muncul di depan pintu apartemenku.

"Ya udalah Steph, jangan bikin si Peter galau. Kenapa sih?" tanya Sabrina lagi setelah mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Aku berani bertaruh bahwa sebentar lagi pasti Sabrina akan diseret pulang oleh si preman. Preman satu itu memang tidak pernah me

"Dia malesin tahu ga," jawabku dengan ketus namun tetap memakan potongan brownies yang disodorkan Sabrina.

"Kali ini gara-gara apa lagi sih? Kok belakangan berantem mulu?" Kali ini Lana bertanya dengan nada serius, yang membuatku akhirnya berpaling untuk menatapnya. Padahal, dari tadi aku sedang asyik menganalisa tegapnya tubuh Channing Tatum di film Magic Mike.

Aku menghela nafas, lalu mulai bercerita dengan nada kesal, "Lo tahu ga sih si Peter ngeselin banget? Kemarin nginap di tempat gue selama semingguan, terus ngambek karena gue lembur seminggu tersebut."

"HAHAHAHAHA! Ya iyalah dia kesal, niatnya mau main sayang-sayang eh malah dicuekin," ucap Lana dengan suara lantangnya dan kembali tertawa dengan terbahak-bahak bersama Sabrina.

Stuck On You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang