Steph - Galau

9.5K 1.1K 56
                                    

Apartemen Peter, beberapa tahun yang lalu.

5 jam setelah Peter putus dengan Mak Lampir

"Uhm, Peter..."

"Ya?" 

Steph bingung. Steph sama sekali tidak menyangka bahwa Peter, tunangannya yang lebih muda beberapa bulan darinya, sedang berdiri di hadapannya hanya dengan menggunakan celana tidur.

Meskipun Steph harus sedikit menelan ludah, karena Peter terlihat...

Sangat, sangat menggiurkan.

Steph tidak menyangka bahwa anak pindahan yang cupu tersebut sudah menjadi sangat... manly sekarang. Steph lupa kapan Steph pernah benar-benar melihat Peter sebagai seorang pria, dan sekarang Peter yang dewasa terlihat sangat laki dengan otot-otot keras di perutnya dan juga badannya yang lebih berisi.

Tidak ada lagi Peter si anak cupu yang memakai kacamata setebal buku yang selalu dibacanya.

"Kenapa?" tanya Peter sambil tersenyum nakal ke arah Steph. 

Steph menggigit bibir bawahnya dengan gugup, dan mengeratkan ikatan handuk di tubuhnya. Tadi, di walking closet setelah Steph membalas ciuman Peter, Peter dengan tidak segan-segan bercumbu dengan Steph.

Jenis cumbuan yang lumayan berat untuk Steph yang amatir.

"Kamu ga mungkin narik kembali ucapan kamu kan?"

Steph mendongakkan kepalanya dan menyadari bahwa Peter sudah bergabung di ranjang dengannya.  Atau, lebih tepatnya, Peter sedang merangkak naik ke atas tubuhnya.

"Kamu sudah bilang Ya pas tadi loh, Cupcake."

Steph mengerutkan dahinya, sejak kapan Peter memanggilnya Cupcake? Bukannya dari beberapa jam yang lalu dia masih dipanggil galak oleh tunangannya?

Beberapa jam yang lalu juga pria yang disebut tunangannya ini masih berhubungan dengan si Mak Lampir.

"ADUH!"

Steph sedikit tersentak lalu buru-buru menoleh ke arah Peter. Membayangkan bahwa Peter masih bersama dengan Mak Lampir alias Audrey membuat Stephanie muak dan spontan mendorong muka Peter yang semakin mendekat.

"Aduh maaf, kamu sih kagetin, jadinya aku dorong kamu kan." Steph bahkan mungkin sudah sinting karena telah menggunakan aku-kamu dengan Peter.

Peter yang sedikit terlempar dari ranjang karena didorong Steph hanya bisa mengelus keningnya sambil sesekali meringis kesakitan. Peter  yang tidak menyangka aksi penolakan Steph hanya bisa pasrah ketika keningnya terantuk meja nakas dengan sempurna.

"Aduh kayaknya benjol dikit, sakit ga?"

Peter menatap Steph yang terlihat khawatir dan sesekali meniup kening Peter yang semakin membuat Peter bingung. Sepertinya Steph terlalu lama berteman dengan Lana yang hobinya menonton drama korea. 

Tidak mungkin kan, benjolan Peter akan reda hanya dengan ditiup?

Namun, Peter membiarkannya. Jujur saja, Peter senang menatap Steph yang khawatir dengannya. Dengan posisi Peter yang sedang duduk, Peter bisa melihat keindahan tubuh Steph dengan gampang. Steph mungkin tidak sadar, handuk pendek tersebut sudah sedikit melorot, dan memamerkan belahan dada Steph yang sudah tidak sabar dicicip Peter.

Ditambah bokong sintal milik Steph yang menonjol karena Steph sedikit menekuk kakinya membuat Peter tidak tahan. 

"Steph..."

Stuck On You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang