Peter - Nightmare

10.7K 1K 97
                                    

Gue melirik Steph yang sedang tertidur dengan lelap di samping gue. Gue tersenyum sendiri melihat kelakuan Steph hari ini.

Sepanjang sepuluh tahun lebih gue mengenal Steph, baru kali ini Steph berinisiatif sendiri untuk meminta maaf.

Gue sebenarnya sudah mau meminta maaf duluan, namun gue juga rada marah karena Steph dengan gampangnya bilang ke calon mertua gue kalau dia masih ga mau menikah sama gue. Padahal, sudah dari tahun berapa coba gue minta restu dari Om Pandra dan Tante Oliv.

Gue mengelus pelan rambut Steph yang panjangnya sudah mencapai punggung dan dengan pelan mencium pelipisnya. Tadi setelah di ruangan kerja gue, memang gue langsung ngebut ke apartemen gue untuk melanjutkan. Rasanya gue ga bisa kalau hari ini gue ga ditemanin Steph.

Audrey Karenina Song

Eh, maksud gue Audrey Karenina Ong.

Gue kira setelah bertahun-tahun, gue akan dengan mudahnya menganggap dia sebagai masa lalu gue. Tapi ketika gue mengetahui kondisi Aud sekarang dan ditambah tekanan yang sedang dihadapi Aud dari suaminya, gue...

Gue ga tahu apa yang sedang gue rasaiin sekarang.

Di satu sisi gue mengkhawatirkan Aud, tapi di sisi yang lain gue tahu gue seharusnya hanya perlu menanggap Aud sebagai pasien gue dan gue sebagai dokter akan mengusahakan yang terbaik untuknya.

Tapi, gue merasa sedikit sulit untuk fokus ke pilihan kedua.

"Kamu belum tidur?"

"Ya ampun, cupcake. Kamu mau bikin aku jantungan?"

Steph ini benar-benar deh. Tiba-tiba saja bangun dan langsung menyentuh wajahku dengan tangan dinginnya karena pengaruh AC di kamar gue. Steph memang paling tahan dingin dan gerah kalau gue selimuti malam-malam. Tapi kalau Steph bangun tiba-tiba terus nyentuh gue malam-malam kan gue jadinya parno. 

Serem tahu kalau menyangkut hal-hal mistis. Gue mah penakut orangnya.

"Kamu belum tidur?" tanya Steph sekali lagi sambil bangkit dan duduk bersandar di dada gue. Gila gue serasa memeluk es, tubuh Steph dingin banget.

"Aku selimutin ya? Atau mau aku naikin temperaturnya?"

Steph hanya menggeleng namun memutar balik badannya menghadap gue sehingga Steph memelukku lebih erat seperti anak koala yang enggan lepas dari induknya.

Kalau seperti ini sih, gue yang bakal sakit duluan nih...

"Kamu kenapa, Peter?"

"Hm?" balas gue dengan bingung.

"Kamu lagi ada masalah? Mau cerita?"

Steph ini bukan cenayang kan? Gue kadang lumayan takut dengan Steph karena Steph seperti tahu segala gerak-gerik gue.

Mulai dari gue clubbing bareng teman-teman saat masih kuliah yang gue dengan sengaja ga kasi tahu Steph, dan malah berakhir gue ketemu Steph di club yang sama. Parahnya, Steph pergi dengan salah satu pria yang memang suka dengannya untuk membalas dendam terhadap gue, dan akhirnya malah gue luka-luka karena berantem dengan pria tersebut.

"Ga ada apa-apa kok," jawab gue dengan nada sedatar mungkin yang gue bisa.

Steph diam dan gue ga bisa melihat ekspresi sekarang karena posisi Steph yang menempel seperti anak bayi. Tidak mungkin Steph mengecek setiap pasien gue dan tiba-tiba mengetahui bahwa Aud kembali muncul sebagai salah satu pasien gue?

"Cupcake?" tanya gue lagi karena Steph masih tidak bersuara dan dengan pelan gue menepuk punggung polos Steph untuk mengetahui pendapatnya.

Stuck On You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang