Shawn POV.
Aku tiba dihotel. Berhubung aku masih belum membeli rumah, aku akan tinggal selama dua hari dihotel ini.
Kanada masih aja sedingin ini. Kira-kira apa ya yang sedang Shailene lakukan. Sial. Kenapa aku kefikiran dia terus.
Aku akan mengurus perkuliahan dulu di kampus.
....
Jam delapan kurang aku pergi ke studio karena aku harus membicarakan pekerjaan ku ini. Hmh lucu rasanya bekerja di team sendiri. Ku lihat tubuhku duduk dipojokan studio itu. Yap maksudnya Shailene. Kami bersama team membicarakan apa saja tugas yang harus ku lakukan. Memang dari dulu team kami sebenarnya membutuhkan stylist selain Chao. Jadi si Shailene ini yang mana didalamnya ada aku, diberikan tugas menjadi stylist dan akan mengisi suara dibeberapa lagu yang membutuhkan backing vocal.
Berhubung mereka taunya jika kami adalah teman SMP ya akhirnya kami mojok aja berdua.
"Shawn kau tinggal dimana sementara ini?" tanyanya.
"Aku dalam dua hari ini akan tinggal dihotel aja dulu"
"Mau aku bantu cariin rumah atau apartmen gitu?"
"Hei Shailene. Kamu asli orang Kanada ya? haha"
"Ups sorry haha. Sok tau banget aku nya. Hm maaf ya Shawn pasti aneh ya kerja di team sendiri. Padahal kan kamu bos nya hmh."
"Hahaha. Kamu ini kalau ketemu aku pasti maaf maaf mulu. Ini menurutku sangat mengasyikkan bisa menjadi orang biasa. Hm maksudku setidaknya aku bisa menikmati hidup seperti sebelum menjadi Shawn Mendes yang sekarang."
"Semangat ya. Kita pasti bisa kembali ke tubuh masing-masing" ucapnya tersenyum dan memegang tanganku dengan kedua tangannya.
"Semangat untuk kita berdua." balasku tersenyum seraya memegang tangannya.
....
SHAILENE POV.
Aku pulang kerumah dan Shawn pulang ke hotelnya. Aaliyah menemuiku dikamar. Ia membicarakan tentangku, ya Shailene. Sepertinya ia menyukaiku. Shawn memang jago menarik perhatian orang. Coba aja itu diriku yang asli, pasti Aaliyah gak suka sama aku. Huh, he's such a talent.
Pagi harinya..
"Ugh masih aja seperti ini, entah kapan aku bisa kembali. Hmm kira-kira apa yang dilakukan Nick ya sekarang? Omg. What's wrong with me? kenapa aku jadi mikirin dia mulu akhir-akhir ini. Menyebalkan."
Tring! "Ah hp ku bunyi" aku mengambil hp ku dan itu adalah chat dari Shawn.
"Temui aku di dekat Trent University jam 9 pagi ini" tulisnya.
Ah apakah ada hal yang penting? ucapku dalam hati.
..
Shawn telah menungguku disana. Wait, tapi dia dengan siapa? OMG. Itu daddyku!
Dengan pelan aku menghampiri Shawn yang tengah bersama ayahku. Aku sangat gugup.
"Ah, dad. Ini dia temanku, Shawn. Dan Shawn, ini ayahku." Shawn memperkenalkanku dengan ayahku sendiri hm lucunya.
"Loius." kami berjabat tangan dan ayahku tersenyum padaku. rasanya aku ingin memeluknya dan berteriak daddy i miss you!
"Uhm, It's Shawn. Nice to meet you, sir." ucapku seraya tersenyum.
"Uhm, dad kau sudah lihat kan jika aku benar-benar akan kuliah disini dan aku pasti aman karena Shawn ini adalah sahabat karibku. Hm, soal pekerjaan Shawn akan membantuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL
FanfictionBagaimana rasanya saat jiwa kita tertukar? Semua kehidupan tiba-tiba berubah. Ini benar-benar GILA namun juga sangat LUAR BIASA! 【Thank you for reading this story. If you like it you can gimme some vomments and I'll appreciate it so much. Lots of lo...