Seventeen

121 5 0
                                    

Shailene POV.

Sejauh yang ku tahu Shawn tidak memberikan keterangan apapun mengenai hubungan kami yang telah berakhir kepada media. Ia hanya diam dan diam saat media mulai mempertanyakan tentang seperti apa kelanjutan status kami. Karena sejak aku meninggalkannya, media mulai bingung dengan jarang terlihatnya kami berdua di tempat publik ataupun interaksi kami berdua di media sosial.

Hmmhh and yeah. Shawn baru saja ulang tahun yang ke-19. Aku mencoba untuk tidak melihat apapun tentang wha kind of birthday that he got. But, si Feliz yang super resek ini nyodorin aku beberapa video birthday party nya Shawn di condo nya yang mana merupakan tempat bersejarah buat gue sama doi.

Fuck you Liz. I don't know aku pikir disalah satu video aku melihat cowok yang mirip banget sama Shawn (secara) gue tau banget kayak apa bentukannya dia walaupun itu video gelap banget. Ya gue liat he is making out with a girl. Yea, I don't care. Oh shit who is that girl! Agghhh!

Fuck. Fuck. Fuck. I tried to don't give a shit about that. But, my heart hurts. I don't want to talk about that. Shawn mabuk berat and maybe yeah he is having fun. Absolutely he is forget about me. About fucking me!

..

Hoamhhh kuliah ku di Kanada terbengkalai, aku masih memikirkan apakah aku akan melanjutkannya atau berhenti kuliah.

So sore ini aku memutuskan untuk pergi ke kedai kopi biasa aku menenangkan fikiranku dan yah tempat dimana semuanya bermula. Tempat dimana keajaiban dimulai.

Dengan baby pink dress plus white shoes, aku berjalan menuju kedai kopi.

Seperti biasa aku duduk di meja nomor 3. Tempat biasa aku duduk. Baru kali ini aku mampir kesini setelah aku kembali ke Nashville. Yah, masih sama seperti dulu. Cozy as usual.

Dengan perlahan aku meminum kopi ini. Hhhh begitu menenangkan. Aku menutup mataku dan bersandar di kursi empuk ini.

Damn. When I close my eyes all I see is him. Shawn. You are always on my mind. Entah butuh waktu berapa lama agar aku bisa melupakannya.

Aku membuka mataku dan aku melihat Shawn duduk tepat dihadapanku dengan segelas kopi ditangannya.

"Oh my. Kenapa aku selalu melihatnya." Keluh ku seraya menutup wajahku dengan tanganku.

"Melihat apa?"

WHAT? INI...INI SUARA SHAWN. JADI, INI... INI ASLI? Perlahan ku membuka tanganku.

"SHAWN?!"

Shawn hanya tersenyum seperti biasanya.

Aku segera berdiri hendak meninggalkan kedai itu. Shawn menahanku. Ia tak membiarkan aku untuk pergi dari meja itu sejengkal pun.

"Shailene. Aku tak akan menanyakanmu kenapa kau meninggalkanku. Please listen to me and answer me."

Aku hanya diam menahan airmataku dan aku teringat akan apa yang telah aku lihat di video pas birthday party nya dia.

Dengan menggenggam tanganku ia bertanya. "Do you still love me?"

Aku hanya diam dan ya akhirnya aku menitikkan airmata yang daritadi aku tahan.

"Do you still love me?"

"Stop. Shawn. We can't make it, okay."

"Do you still love me?"

"What the hell do you ask me about that. Please, pergilah. Aku tau kamu sudah memiliki orang lain."

"What do you mean?"

"Please. Berhenti berpura-pura."

"No. No. No. Apa yang kau bicarakan?"

"Listen. You kissed so many girls out there and you ask me about do I still love you or not. Nah, you better go now.

SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang