Shailene POV.
"This is absolutely insane!" Teriakku ditengah-tengah arena.
"Hey bud. Santai. This is not your first time! Haha" Sahut salah satu crew dan mereka semua tertawa.
Aku hanya terdiam. Melongo. Gila apa yang bakal gua lakukan nanti, Oh God help me. Please kembalikan kami ke tubuh masing-masing.
Tiba-tiba Shawn menepuk punggungku dari belakang dan ia tertawa.
"Hhhuuuaaahhh padahal aku sudah prepare dan sangat menanti tourku lagi. But I think now you got all of that."
"Ouu shit. Shawn. Ini tak seharusnya terjadi aaargghhh!!!" Ucapku kesal sambil mengacak-acak rambutku.
"Hoy you guys, chill Shawn. What the heck with this boy, Shai?" Tanya Geoff tertawa.
"I don't know. He is the weirdo one. Haha" jawab Shawn.
Aku hanya menatapnya dengan mata sinisku. "Yeah. Shawn is the weirdest thing ever."
Shawn ketawa devil.
"Argh I'm going to my room now. See ya guys." Aku menjauh dari situ.
Aku sudah lelah sekarang. Aku menuju hotel ditemani dengan Andrew dan yang lainnya.
Aku hanya diam dikamar hotelku dan mulai tertidur.
Malamnya aku bangun karena ku ingat aku harus latihan. Besok malam adalah tour pertama Shawn di Munich.
Begitu aku keluar kamar aku berpapasan dengan Shawn.
"Hi" sapanya.
"Hi, Shawn" sapaku.
Aku tak sadar ada Geoff dibelakang Shawn dan ia mulai bingung.
"Shawn, kenapa kau memanggil Shailene dengan namamu? Hahaha"
"Mungkin efek jetlag masih menempel padanya jadi ngomongnya ngaur." Shawn langsung menjawab refleks.
Aku hanya diam pura-pura bego.
Yang lain juga ada yang baru bangun, gila aja gitu kan kita lama banget dipesawat.
Jam 9 malam lewat akhirnya kami latihan di arena.
I know seharusnya Shawn beneran yang latihan disini bukannya gue. Argh gila banget. Please semoga aja malam ini kami kembali seperti semula lagi.
..
Paginya..
Aku membuka mataku dan yeaaahhhhhh!!!
Aku keluar kamar dan langsung menghampiri para kru.
"Wow, you look so stunning!" Ucap Josiah kagum.
"Yeah I think I wanna have a date with you." Sahut Geoff menggodaku seraya membantuku membawakan barang yang ku bawa.
Aku hanya tersenyum santai.
"Hey, you better watch out!" Shawn langsung mendatangiku dan memindahkan tangan geoff.
Kami semua tertawa.
Shawn membantuku membawakan barang-barang ini ke dressing room.
"Lega bukan?" Tanyanya.
"Yeah." Jawabku tersenyum.
"Aku senang banget dihari pertamamu kita udah balik seperti semula."
Shawn hanya mengangguk tersenyum.
"Aku tak sabar lagi menghentakkan seluruh arena."
"Good luck, Shawn." Aku memegang tangannya.
Shawn menatapku dan mengeratkan genggaman itu. "Thanks Shai."

KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL
FanfictionBagaimana rasanya saat jiwa kita tertukar? Semua kehidupan tiba-tiba berubah. Ini benar-benar GILA namun juga sangat LUAR BIASA! 【Thank you for reading this story. If you like it you can gimme some vomments and I'll appreciate it so much. Lots of lo...