Eighteen

110 7 0
                                    

Shailene POV.

Pada malam itu Shawn melamarku. Entah kalimat apa yang tepat untuk menggambarkan betapa bahagianya aku menjadi miliknya seutuhnya.

Sekali lagi pagi ini aku terbangun disampingnya. Shawn masih saja terlihat sangat innocent and cute. Rambut keritingnya, pipinya yang merah dan bibirnya yang lembut.

Aku memeluknya dan bersembunyi didadanya. Sangat terasa dipipiku bulu-bulu dadanya yang halus yang membuat Shawn terasa begitu hot. Ups.

Sepertinya Shawn sudah terbangun dari tidurnya. Ia mulai mengelus rambutku dan mencium keningku.

"Babe let's go to the bathroom together." Ajaknya dengan morning voice nya. Uhh.

Aku hanya senyum malu-malu, mengangguk tanda setuju.

Tak ada sehelai benangpun yang tersisa diantara kami. Shawn bangun dari tempat tidur dan langsung menggendongku menuju ke kamar mandi.

Entah kenapa aku sangat gugup kali ini. Kami saling bertatapan dibawah shower yang membasahi tubuh kami berdua.

Shawn mulai memainkan rambutku dan kemudian menarikku kedalam pelukannya sambil mencium bibirku. Aku membalas ciumannya selembut mungkin.

"I love you Shailene" ucapnya disela ciuman kami.

..

Aku dan Shawn setelah itu berencana pergi ke New Jersey besok untuk menemui kedua orangtuaku.

Aku tak sabar lagi memiliki namanya dibelakang namaku. Mrs. Shailene Mendes.

..

Sebulan kemudian setelah tournya di Asia berakhir, WE GET MARRIED!

Aku sangat bahagia dihari istimewaku ini kakakku akhirnya datang. Ia menangis begitu melihat adik kecilnya yang dulu sering ia ajakin buat bela diri sekarang telah menjadi seorang istri sekaligus ibu untuk ponakannya yang ada didalam perutku ini.

Nick dan juga dua sahabatku Emma dan Feliz hadir disini. Namun ada yang menarik perhatianku kali ini. Nick terlihat bersama dengan seorang perempuan cantik yang kalau ku lihat-lihat seperti orang inggris.

"look at my boy!" Aku menghampiri Nick dan meninggalkan Shawn bersama rekan-rekannya.

Nick tertawa dan langsung memelukku.

"Wow Nick, kenalin dong gue sama cewek lu."

"Hahaha. Shaiko, ini Sydney. Dan Sydney ini Shaiko. Em maksudku Shailene."

Sydney tertawa dan kami saling berkenalan satu sama lain.

"So, you got this beautiful gem from London?" Godaku.

"Hahaha yeah. Please Shailene jangan buka aib ku disini."

"Hahaha. No, Syd. He's truly an amazing person."

"Uhm, okay." Ucap Sydney dengan tawa kecilnya.

"And thank you guys kalian sudah datang di hari bahagiaku ini. Silahkan nikmati jamuannya." Aku meninggalkan mereka berdua disana.

Huaahhh semuanya terasa sempurna. Aku melihat disekelilingku orang-orang yang ku sayangi semuanya terkumpul disini dan mereka terlihat bahagia dengan pernikahanku. Aku sangat bersyukur semua ini terjadi. Aku yakin kami akan menjadi pasangan yang bahagia walaupun menikah di usia muda. I'll always support my love.

Aku melihat Shawn dari jauh. Shawn dengan senyum lebarnya. Senyum yang selalu ku favoritkan.

Aku tak sengaja meneteskan airmataku begitu ku ingat betapa luar biasanya cerita cintaku dengan Shawn. Saat aku ingin menghapus airmataku, Shawn melihat ke arahku dan segera menghampiriku.

SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang