BAB 16

21.6K 1K 13
                                    

aku masih berada dikantin dengan Dave padahal jam istirahat sudah berakhir, aku tidak peduli kalau Ello melihat aku bersama dengan pria lain. siapa dia berani melarangku untuk dekat dengan pria lain? dia saja dekat dengan wanita lain walaupun mantan istrinya bahkan ia berciuman dengan mantan istrinya, kalau di pikir-pikir bukankah dia benci dengan mantan istrinya? tapi kenapa malah ciuman? huh, memikirkan itu membuatku kesal! ingin sekali aku memakinya, menjambak, atau mencakar wanita itu namun aku masih punya akal sehat untuk tidak melakukan hal itu. Angelica sudah tahu mengenai masalahku, ia pun ikut geram dengan tingkah Ello. Angelica memperingatkanku agar tidak terlalu mencintai Ello karena akan membuatku tambah tersakiti, namun untuk saat ini hatiku ingin memperjuangkan cintaku yang masih terbilang sedikit untuk Ello namun ketika melihat dia mencium wanita lain tetap saja hatiku seperti teriris, apa aku tidak boleh bahagia? Tuhan ijinkan aku bisa merasakan cinta dari seorang pria yang benar-benar mencintaiku.

"sudah tidak usah dipikirkan," Dave mengelus kepalaku.

Angelica memegang pundakku "aku sudah memperingatkanmu jangan sampai jatuh cinta kepadanya, tapi kalaupun kau benar-benar mencintainya aku mendukung idemu dengan Dave,"

aku hanya menganggukkan kepalaku, setidaknya walaupun aku merasa sakit namun aku masih memiliki sahabat yang menyanyangiku, aku mustinya bersyukur dan jangan terlalu banyak mengeluh karena cintaku belum terbalaskan, seharusnya Ello tidak bersikap manis kepadaku.

"balik yuk keruangan aku masih punya kerjaan dan nanti aku harus ke kantor cabang," ajak Dave

aku mengangguk menyetujui permintaan Dave kemudian aku, Dave, Angelica kembali keruangan untuk kembali bekerja. ketika sampai diruangan Dave kembali melanjutkan pekerjaannya, aku menghidupkan laptopku yang berada diatas meja karena tidak ada pekerjaan aku membuka online shop untuk mencari tas, sepatu atau mainan untuk Axel karena aku tidak sempat untuk ke mall. setelah melihat tidak ada yang menarik aku pun mematikan laptopku dan memainkan ponselku untuk membaca sebuah komik online yang biasa disebut Webtoon

"uhm Serena," deheman dan panggilan itu membuatku mengalihkan perhatianku

aku melihat kearah Mr.Ivanno "kenapa Mr?"

Mr.Ivanno menyodorkan sebuah berkas kearahku "kau yang disuruh mengantarkan berkas ini,"

aku menunjuk diriku sendiri "kenapa harus aku?"

Mr.Ivanno mengedikkan kedua bahunya "entahlah,"

aku menatap berkas itu dengan ragu, kemudian Mr.Ivanno kembali berucap "kalau kau tidak mengantarkannya maka kita tidak akan digaji,"

dengan segala keterpaksaan aku mengambil berkas itu kemudian mengantarkannya ke ruangan si menyebalkan. aku bingung kenapa ia harus selalu mengancam jika tidak menuruti perintahnya? dasar pria kaya selalu mengancam bisanya. aku pun sudah berada didepan ruangan Ello kini aku sedang berada dihadapan sekretarisnya.

"aku Serena Platten ingin mengantarkan berkas," ucapku datar.

seperti biasa Abigail memberitahu Ello melalui interkom untuk menanyakan apakah aku boleh masuk atau dititip oleh Abigail saja, aku berharap ia tidak memperbolehkanku untuk masuk dan menitipkannya kepada Abigail.

"Miss silahkan masuk," Kata Abigail sambil tersenyum.

aku tersenyum kearahnya "terimakasih,"

aku pun melangkah dengan malas masuk keruangannya, ketika aku sudah berada diruangannya ia sedang berkutat dengan segala kertas yang menumpuk. ternyata menjadi CEO lebih susah dibandingkan dengan karyawan, aku pikir CEO tidak bekerja dan hanya diam sudah mendapatkan uang. oke cukup bahas yang tidak perlu! aku pun melangkah mendekatinya kemudian aku meletakkan berkas itu dimeja Ello, Ello menghentikan aktivitasnya dan melihat kearahku.

Agreement Heart (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang