>Serena Pov<
aku duduk dimejaku kemudian mengambil kaca untuk menempelkan plaster pororo di pipiku yang terkena cakaran Riana, aku jadi tersenyum sendiri mengingat tingkah manis yang diberikan oleh Ello. pria itu memanggilku hanya untuk memberikan plaster pororo ini kepadaku walaupun ia tidak memakaikannya kepadaku namun aku tetap senang melihat tingkah lakunya yang manis, stop aku tidak perlu terlalu memikirkannya karena aku bisa saja nanti jatuh cinta kepadanya dan melanggar perjanjian ini. aku kembali larut dalam pekerjaanku yang sudah menumpuk itu, aku mulai mengetik dilaptop apa saja yang dibutuhkan di perusahaan ini setelah selesai aku melihat beberapa berkas yang membutuhkan tanda tangan Ello namun ini bukan tugasku ini adalah tugas Mr. Ivanno karena aku tidak berhak untuk meminta tanda tangan CEO karena masih ada manager disini itulah perarturan perusahaan kami, aku pun melangkahkan kakiku menuju keruangan Mr. Ivano, setelah menemukan ruangan Mr. Ivano yang bertuliskan 'Manager General Affair' dipintunya aku mengetuk pintu tersebut.
"masuk," ketika mendapatkan perintah itu aku pun masuk keruangannya.
aku melangkah mendekati Mr.Ivano kemudian meletakkan berkas yang memerlukan tanda tangan Ello dimejanya.
"maaf Mr. Ivano ada beberapa berkas yang memerlukan tanda tangan Mr. Ello dan saya rasa ini adalah tugas anda," ucapku
ia melihat kearahku kemudian tersenyum "iya letakkan saja disitu,"
"kalau begitu saya permisi," aku tersenyum kemudian membalikkan tubuhku untuk melangkah pergi dari ruangan ini.
"maafkan Riana ya Ser," ucapan Mr.Ivano membuatku kembali melihat kearahnya.
"kenapa anda yang meminta maaf?" tanyaku kepadanya.
Mr.Ivano melihat kearahku dengan tatapan sendu "karena dia anakku, aku tidak menyangka bahwa dia akan melakukan hal sekejam itu kepadamu dan dia pantas dipecat,"
perkataan Mr.Ivano mampu membuatku tercengang karena aku tidak menyangka bahwa Riana adalah anak dari Mr.Ivano, kelakuan wanita itu tidak menunjukkan bahwa dia anak dari Mr.Ivano.
"aku sudah gagal mendidiknya, dia seperti ini karenaku seharusnya aku bisa meluangkan waktuku untuknya, aku belum bisa menjadi ayah yang baik untuknya aku hanya memberikannya uang tanpa memberikan dia kasih sayang, aku mohon maafkanlah anakku," lanjut Mr.Ivano
aku melangkah mendekatinya kemudian menepuk bahunya dengan pelan "Mr.Ivano tidak perlu merasa bersalah seperti itu karena disini yang salah bukan anda melainkan anak anda, saya yakin anda sudah menjadi ayah yang baik untuk Riana namun Riana tidak menyadarinya dan jika Mr.Ivano menyesal perbaikilah sikap Mr.Ivano luangkan waktu untuk Riana agar ia bisa menjadi lebih baik," aku menjeda kemudian melanjutkan kembali "maafkan aku Mr.Ivano aku tidak bisa memaafkannya karena aku ingin dia langsung yang meminta maaf kepadaku,"
Mr.Ivano menghela napasnya "Riana telah dipecat dan Mr.Ello bilang kepadaku kalau ia akan membatalkan surat peringatan ketiga kalau kau memaafkan Riana,"
aku tidak menyangka Ello sudah memecat Riana hanya karena masalah ini, apa dia memikirkanku? oh tidak mungkin dia memikirkanmu Serena! stop untuk berharap padanya, aku pun tidak mengindahkan perkataan Mr.Ivano melainkan aku langsung kembali ke mejaku, ketika aku sudah dimejaku aku langsung terdiam memikirkan perkataan Mr.Ivano haruskah aku memaafkan Riana atas perbuatannya? aku menghela napasku kemudian melihat kearah Dave yang berada disamping mejaku.
"Dave!" panggilku.
ia melihat kearahku dengan tersenyum "ada apa?"
aku menghela napas sejenak "aku bingung Riana telah dipecat dan Mr.Ivano mengatakan padaku kalau aku memaafkan Riana Mr.Ello akan membatalkan pemecatannya, aku harus bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement Heart (OPEN PO)
RomanceDia pria yang dingin, jarang tersenyum, dan bicarapun seadanya ketika berada dikantor bahkan pria itu terkenal sebagai bos yang sangat tegas, namun anehnya sikap pria itu berbanding terbalik ketika sedang berada bersama dengan anak maupun keluargany...