Chapter 8 : Evil

603 90 7
                                    

Jiyeon menatap langit kamar ruangan itu dan kembali menutup matanya.

"Ahh berapa lama lagi aku akan keluar dari ruangan ini?" gumamnya dan menoleh melihat air infusnya yang masih tersisa setengah membuat Jiyeon menghela nafas panjang.

Kriet

Jiyeon menoleh ke arah pintu mendapati Taehyung yang masuk ke ruangannya, Jiyeon pun bangun.

"Oppa kau datang." ucap Jiyeon dan Taehyung pun mengulas senyuman padanya.

"Aku membawakan sandwich kesukaanmu."

Ahh bukan sandwich yang kuinginkan sekarang oppa, batin Jiyeon.

"Terima kasih oppa, tapi dimana Sujeong eonni aku tidak melihatnya sejak aku siuman."

Taehyung yang mengecek air infus Jiyeon pun seketika terdiam dan ia mengingat kembali apa yang Sujeong katakan padanya.

Apa kau jatuh cinta pada adikmu sendiri Tae?!

Jiyeon menoleh menatap Taehyung yang masih terpaku, Jiyeon ingin menyadarkan Taehyung dari lamunannya tapi ketika ia menyentuh tangan Taehyung ia melihat sesuatu.

Aku minta maaf, aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir.

Salah!

... kau pergilah.

Suatu kejadian saat dirinya masih dakan keadaan terbaring di bawah alam sadar sedangkan kakaknya tengah bertengkar hebat dengan Sujeong.

"Apa kalian bertengkar hebat oppa?" tanya Jiyeon.

"Eoh? Ah tidak, Sujeong sedang sibuk mengurus pasiennya jadi tidak sempat melihatmu."

Jiyeon memutar bola matanya malas, "sudahlah oppa aku tahu kau tak bisa berbohong jadi tidak perlu berbohong lagi, pergi cari Sujeong eonni dan kalian bicarakan baik-baik pasti Sujeong eonni akan mengerti. Oppa juga terlalu kasar dengan seorang gadis dan sebelum oppa minta maaf dengan Sujeong eonni jangan berharap untuk datang melihatku."

Apa ia mendengar pertengkaran hari itu? Tapi bagaimana mungkin, batin Taehyung.

"Baiklah aku menurut padamu." ucap Taehyung dan membuat Jiyeon mengulas senyum tapi seketika senyumnya kembali datar.

"Tapi oppa ...."

"Hm?"

"Sampai kapan aku harus menunggu air infusku habis?" tanya Jiyeon sedikt merengek.

Taehyung terkekeh melihat tingkah lakunya, "bertahanlah sebentar lagi infusnya akan segera habis."

"Ahh ... baiklah." Jiyeon pun mengembungkan kedua pipinya.

Jiyeon kembali berbaring setelah Taehyung keluar kembali sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter.
Manik matanya kini keluar jendela melihat langit biru dengan awan putih tapi pemandangan indah itu muncul sesuatu membuat Jiyeon memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas.

"D.I.E?" gumamnya sembari mengeja tulisan darah yang ada di langit itu tapi setelah Jiyeon membaca tulisan tersebut menghilang dalam sekejap seketika pintu jendelanya terbuka dan angin yang kuat menerpa masuk membuat Jiyeon tidak kuat menahan angin kuat itu.

✔Save Me [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang