Prak!
Sebenarnya suara berisik apa itu? Diriku ingin sekali mengintip dari balik pintu itu tapi entah mengapa aku jadi sepenakut seperti ini. Tubuhku tidak bisa ku gerakkan dengan bebas, sangat kaku.
Tuk! Tuk!
Sekarang mataku yang tadinya fokus ke arah pintu kamarku tapi kini kuarahkan menatap jendela, tunggu dulu ... ada tangan yang mencoba membuka jendela itu.
Siapa itu? Jimin'kah?
Aku yang tadinya tidak bisa gerak kini satu kakiku sudah berpijak pada lantai dan aku melangkahkan kakiku pelan untuk melihat apakah itu Jimin.Pakaiannya hitam semua, tunggu!
Pencuri! Ada pencuri di rumahku?!
Aku membelalakan mataku saat mata kami bertemu, saking kagetnya membuatku jatuh terduduk."Jimin!" teriakku berharap dirinya segera datang dan berada di sisiku sekarang
Jimin ku mohon cepat datanglah, kau bilang akan melindungiku jika diriku dalam bahaya. Sekarang aku sedang dalam bahaya Jimin!
Prak!
Tiba² kaca jendelaku pecah membuatku semakin mundur hingga punggungku mengenai kasurku.
Pencuri itu mulai memasuki kamarku dengan tenangnya dan wajahnya tidak bisa kulihat karena tertutup oleh masker.Bruk! Bruk!
"Jiyeon! Kau di dalam?! Jiyeon jawab aku!"
Suara Jimin, aku menatap sebentar ke arah pintu kemudian kembali ku arahka menatap ke pencuri itu yang berjalan mendekat.
"Pergi!" teriakku dan meraih sesuatu kemudian kulemparkan padanya.
Rencanaku meraih sesuatu dan kulempar ke pencuri itu untuk mengenainya dan kemudian pergi membukakan pintu agar Jimin dapat masuk, naasnya aku tidak berhasil pencuri itu menahan tanganku dengan kuat tidak membiarkanku pergi lalu kulihat ia merongoh benda tajam keluar dari sakunya.
"Diam atau kau mati." ancamnya membuatku semakin mencoba memberontak.
"Jim—"
Sayatan benda tajam itu mengenai pergelangan tanganku membuatku meringis kesakitan, bahkan darah segar sudah mengalir keluar dan jatuh mengenai lantai.
Bang!
Pintu kamarku tiba² rusak dan tampak Jimin yang mulai melangkah memasuki kamarku.
"Ji-Jimin." panggilku tapi ia tidak mengubrisku dan terus berjalan ke arah pencuri itu.
Jimin jadi berbeda, aku bisa merasakan darahnya yang memanas dari dalam tubuhnya.
"Jangan mendekat! Gadis ini ak—"
Tak!
Jimin menahan benda tajam itu dengan tangannya dan patah, luar biasa.
Pencuri itu kaget setengah matinya melihat itu."Mo-monster!" teriaknya.
"Diam."
Tangan Jimin mulai mencengkram rahang pencuri itu membuatku segera berdiri menahannya.
"Sudah hentikan Jimin, kau bisa membunuhnya." ucapku tapi ia tetap tidak mendengarku.
"To-tolong ...." mohon pencuri itu membuat hatiku goyah.
Aku menutup mataku sebentar dan tanganku menyentuh dada bidang Jikin di mana simbol malaikatnya berada.
"Jimin, tenanglah kumohon." ucapku dan menatapnya dari samping.
Bruk!
Pencuri itu terjatuh dan pingsan membuatku bisa bernafas lega sekarang, ku lihat Jimin seperti orang yang baru tersadar oleh pengaruh hipnotis.
Aku menggenggami tangannya membuat dirinya menoleh menatapku.
![](https://img.wattpad.com/cover/89814671-288-k240449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Save Me [ BangLyz ]
Fanfiction[ Park Jimin × Kim Jiyeon ] Terbangun dari koma setelah 2 tahun lamanya, muncul hal-hal aneh dalam hidupnya. --- ©Nov, 2016 Cover by @valuenalee