Sudah 3 hari Taehyung masih tertidur nyenyak dan belum juga terbangun dari mimpinya, Sujeong dan Jiyeon bergantian menjaganya.
Bahkan Jimin juga ikut menjaga Taehyung sembari menemani Jiyeon yang memaksakan diri untuk menjaga Taehyung padahal tubuhnya juga sedang lemah.
Jiyeon membasahi handuk kecil itu dengan air hangat dan membasuh kaki, tangan dan wajah Taehyung."Jiyeon," panggilan Sujeong di balik pintu membuatnya menoleh. "Mari kita bicara sebentar."
Jiyeon pun mengangguk kepalanya dan meletakkan handuk tersebut, mengikuti Sujeong keluar ke taman Rumah Sakit.
"Duduklah." pinta Sujeong dan Jiyeon menurut.
Jiyeon pun duduk di samping Sujeong di bangku panjang itu.
Angin mulai bertiup membuat rambut kedua gadis itu melambai-lambai seakan bermain.
Keheningan sedari tadi hingga akhirnya pecah saat terdengar isakan tangis dari Sujeong membuat Jiyeon menoleh.Melihat Sujeong yang terisak tangan Jiyeon tak bisa untuk tidak mengelus pundaknya, "hal yang sudah lalu biarkanlah berlalu."
"Ta-tapi pasti Tae akan membenciku saat dirinya bangun nanti."
"Tenang saja eonni, aku sudah menghapus ingatannya di hari itu, selain kita oppa tak akan tahu apa yang terjadi," jelas Jiyeon membuat Sujeong terhenti dari tangisnya kemudian menatap gadis yang tampak pucat dihadapannya. "Kita buat alibi saja, katakan saja oppa kelelahan dengan kerjanya sehingga dirinya pingsan."
"Jiyeon ... kenapa kau masih baik padaku? Padahal ... padahal kedua tanganku hampir saja membunuhmu."
Jiyeon tersenyum tipis dan menggeleng kepalanya, "tidak, eonni tidak jahat padaku. Itu hanya karena roh jahat yang merasuki dan mengendalikan tubuh eonni."
"Tidak Jiyeon, kau salah! Aku yang membiarkan roh jahat itu memasuki tubuhku karena kau tahu? Tae menyim—"
"Ya, aku tahu itu eonni. Tapi kami itu kakak-adik, hubungan seperti itu dilarang dan tak akan terjadi." potong Jiyeon yang masih setia memaparkan senyuman tipisnya.
"Jadi kau tahu Jiyeon," Sujeong tak kuasa menahan air matanya dan menarik tubuh mungil Jiyeon memeluknya erat. "Terima kasih Jiyeon dan maafkan kesalahanku yang telah kulakukan padamu."
Tangan Jiyeon berganti mengelus punggung Sujeong menenangkannya, "tidak apa Sujeong eonni karena melakukan kesalahan adalah pelajaran yang bagus. Mengapa? Dari kesalahan itulah eonni dapat berubah untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi eonni bersikaplah positif, keadaan perlahan-lahan akan membaik."
Sujeong menangisi semua kesalahannya pada gadis yang kini dalam pelukanya dan dari situlah ia akan berubah menjadi Sujeong yang baru bukan Sujeong yang iri, cemburu dan pendendam.
Sujeong melonggarkan pelukannya hingga akhirnya mereka berdua saling bertatapan satu sama lain, Jiyeon menatap dalam ke mata Sujeong hingga muncul bayangan masa depan Sujeong.Bbangdeok, mulai detik ini aku berjanji akan membahagiakanmu.
Sejurus kemudian senyuman tipis Jiyeon berganti dengan senyuman yang amat manis, bayangan masa deoan Sujeong yang akan bersama dengan kakaknya, Taehyung.
Sungguh kabar yang baik, batin Jiyeon.
"Put— ah salah, Jiyeon! Jiyeon!" seru Jimin dan mendatangi kedua gadis itu.
"Ada apa Jimin?" tanya Jiyeon khawatir sehingga dirinya sudah bangkit berdiri diikuti Sujeong.
Jimin menetralkan nafasnya, "Dokter Kim ... dia ... dia siuman!"
Jiyeon dan Sujeong mencoba mencerna setiap kata-kata yang di lontarkan Jimin barulah keduanya mengerti dan segera berlari menuju kamar Taehyung sedangkan Jimin ikut menyusul mereka berlari lagi.
Sesampainya mereka bertiga ke dalam kamar Taehyung mendapati Taehyung yang tengah bersantai dengan posisi duduknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/89814671-288-k240449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Save Me [ BangLyz ]
Fanfiction[ Park Jimin × Kim Jiyeon ] Terbangun dari koma setelah 2 tahun lamanya, muncul hal-hal aneh dalam hidupnya. --- ©Nov, 2016 Cover by @valuenalee