Chapter 15 : Bad Feeling

509 77 11
                                    

Karena sweet moment sudah selesai sekarang kita back to the story, mau fokusin ke fantasy.
Cekidot dah~

"Terima kasih atas kerja samanya dokter Kim dan dokter Ryu, terima kasih sudah mau menjadi relawan di desa kami." ucap seorang lelaki paruh baya yang dipilih oleh warga desanya untuk menyampaikan rasa terima kasih mereka.

"Tidak perlu, ini memang sudah pekerjaan kami. Jaga kesehatan anda tuan." ujar Sujeong dengan ramah.

"Sekali lagi sunggu terima kasih."

Taehyung dan Sujeong, tugas mereka sudah selesai setelah 3 hari 2 malam mereka berada di desa ini.
Mereka pun akhirnya dapat pulang ke rumah, Taehyung mengantar Sujeong pulang ke rumah terlebih dahulu.

"Kita sampai, jangan lupa untuk istirahat kau pasti sangat lelah." ucap Taehyung dan mengulas senyum pada Sujeong.

Sujeong pun mengangguk kepalanya, "kau juga."

Setelah keluar dari mobil Taehyung, Sujeong pun segera masuk ke rumahnya tapi saat Sujeong masuk ke dalam rumahnya tiba² terdengar suara teriakan Sujeong yang begitu nyaring membuat Taehyung segera melepas seatbelt-nya dan berlari masuk ke dalam rumah Sujeong.

"Ke-" Taehyung membelalakan matanya saat melihat kondisi rumah Sujeong yang begitu berantakan.

Taehyung segera menutup mata Sujeong yang kini badannya tengah bergetar hebat.

Ah tidak traumanya, batin Taehyung.

Tangan Sujeong menggenggam kuat pada tangan Taehyung yang menutupi matanya.

"T-Tae ...."

"Aku di sampingmu Sujeong, jangan takut."

Taehyung pun memeluk Sujeong untuk menenangkannya.

"Lebih baik kau menginap di rumahku saja sementara Sujeong." ucap Taehyung dan Sujeong mengangguk kepalanya.

Taehyung pun membawa Sujeong kembali ke mobilnya dan menyuruhnya untuk tetap menunggunya di dalam mobil karena Taehyung akan menelfon orang untuk membersihkan rumah Sujeong.

Melihat Taehyung yang kini sibuk menelfon Sujeong pun diam² mengulas smirk-nya tanpa sepengetahuan Taehyung.

"Jadi apa rencanamu?"

Bunuh gadis itu, Jiyeon.

---

Jiyeon POV

"Sebaiknya kau pulang sekarang Jimin lagipula oppa-ku akan pulang hari ini dan aku bisa merasakan kehadiran oppa-ku dengan Sujeong eonni yang akan sampai ke rumah."

Ya, hampir setiap hari Jimin menemaniku bahkan hingga malam sampai aku tertidur ia baru dengan tenang pulang kerumahnya.

"Aku akan pulang nanti lagipula aku juga bisa merasakan kehadiran oppa-mu, kenapa kau ingin aku cepat pulang? Kalau diingat lagi aku ini adalah seorang tamu di rumahmu jadi kau harus baik dengan tamumu kenapa malah mengusirku."

"Bukan begitu tapi ... ya hanya saja aku tidak ingin kau dengan oppa-ku bertengkar?" ucapku tidak masuk akal.

Kulihat ia malah terkekeh membuatku menatapnya malas.

"Aku tidak akan takut pada oppa-mu Jiyeon."

"Terserah saja apa katamu."

Tiba² aku yang sedang melihat majalah Jimin malah menyentuh daguku dan di arahkan menatapnya.
Jarak kami ... hanya beberapa senti lagi.

✔Save Me [ BangLyz ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang