Bab 6

1.8K 135 35
                                    

Sierra tersadar dari pingsan setelah seseorang memukulnya tadi. Ia duduk di atas ranjang kasur dan memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit sakit. Dia menatap ke sekeliling ruangan, ini bukan kamar dalam rumahnya. Terlihat seperti kamar di rumah sakit.

"Sudah sadar?"

Seseorang membuka pintu kamar. Terdapat seorang wanita yang memakai pakaian dokter. Wanita itu tersenyum lembut ke arah Sierra.

Sierra yang bingung kemudian bertanya, "kau siapa? Di mana aku sekarang?"

Wanita berpakaian seperti dokter tersebut segera saja menghampiri Sierra dan berdiri di hadapannya. Lagi-lagi ia tersenyum. "Kau ada di rumah sakit sekarang. Dan kau bisa memanggilku Sarah, aku adalah dokter yang baru saja menanganimu."

Sierra nampak semakin bingung, dokter wanita yang bernama Sarah itu mengembuskan napas.

"Seseorang membawamu ke sini. Orang itu bilang bahwa kau tergeletak di jalanan begitu saja. Dari yang orang itu lihat, kau telah dipukul," jawab Sarah.

"Lalu?"

"Kau tidak apa-apa, hanya luka lebam di wajah."

Sierra mendengus kesal. Ia mengusap pipinya perlahan, "orang gila yang tidak mempunyai kesibukan! Atas dasar apa dia bisa memukulku seenaknya?!"

"Sekarang sudah malam, aku akan segera pulang. Mungkin aku bisa mengantarmu terlebih dahulu. Kau mau?" Sarah menatap wajah remaja di depannya.

"Baiklah, terima kasih."

Sarah dan Sierra segera saja berjalan menuju tempat parkir dan memasuki mobil milik Sarah. Selama perjalanan, Sierra hanya diam dan menatap pemandangan luar dari balik kaca jendela mobil.

"Bisa kau tunjukkan di mana rumahmu?" tanya Sarah.

"Oh ya, kau hanya perlu lurus hingga nanti di depan sana ada taman kota, aku turun di sana saja." Sierra dengan cepat menjawabnya.

Ia merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya tentang seorang dokter yang berada di sebelahnya. Ia tanpa seperti orang baik yang tidak memiliki masalah, tapi mengapa perasaan Sierra terus berkata bahwa ia harus menghindar dari orang di sebelahnya ini?

Menyebalkan! Kenapa perasaan ini terus menganggu? Apa ada yang salah?

"Kau terlihat cemas, ada masalah?" Sarah melirik Sierra sesaat lalu fokus kembali pada jalanan. 

"Aku hanya bingung."

"Bingung?"

"Entahlah, akhir-akhir ini perasaanku tidak enak. Pikiranku terus tertuju pada pembunuh itu. Kau pasti tahu tentang si pembunuh, bukan?" jawab Sierra.

"Tapi pembunuh itu sudah tertangkap." Sarah menatap Sierra bingung.

Sierra mengembuskan napas lalu menariknya kembali. Ia menopang dagunya dengan telapak tangan. Mobil terus melaju kencang, meninggalkan semua misteri di belakang.

"Aku tidak yakin." Sierra memejamkan kedua matanya.

Keadaan hening sesaat, Sarah terlihat bingung.

"Aku tidak yakin pembunuh itu telah tertangkap," lanjut Sierra.

"Kenapa?"

Sierra membuka kedua matanya lalu menatap lurus ke depan, "dia masih ada di sekitar kita."

Mobil telah sampai dan berhenti tepat di dekat taman kota. Sierra tersenyum tipis pada Sarah dan mengucapkan terima kasih. Lalu ia keluar dari mobil.

Sarah menatap kepergian Sierra yang lama-kelamaan menghilang dari pandangannya. Dokter itu menampilkan raut wajah bingung.

"Apa maksudnya?"

Dark Side GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang