KENCAN pertama itu memang meresahkan. Sarah tidak menjawab pernyataan dari William tadi. Mereka saling terdiam canggung selama makan malam.
Setelah diantar William sampai ke rumah Sierra, Sarah langsung berlari mencari adik perempuannya itu. Sarah tahu di mana Sierra berada sekarang.
Wanita itu melangkahkan kedua kakinya ke dapur yang berada di bagian belakang rumah. Benar saja, Sierra sedang menyantap roti dengan selai coklat dan sekaleng minuman soda. Padahal, ini sudah malam hari. Sierra sama sekali tidak takut pada obesitas.
"Astaga, Sierra!" Sarah menepuk dahinya tepat ketika ia melihat dapur yang tampak seperti kapal pecah itu.
"Oh, kau sudah pulang!" Dengan pipi yang menggembung, Sierra bersusah payah menelan makanan di dalam mulutnya.
Setelah melempar tas tangannya ke sembarang tempat, Sarah menarik bangku di hadapan sierra. Dia menjatuhkan kepalanya di meja makan.
"Aku ingin menginap satu malam saja di sini. Sungguh melelahkan, " kata Sarah.
"Jadi, siapa yang mengajakmu kencan?" tanya Sierra.
"William."
"William? Seperti nama kakek tua di novel kesukaanku." Sierra menyengir selebar tiga jari.
Sarah menarik napas panjang lalu mengembuskan napasnya secara perlahan. Dia menatap Sierra yang mulai menegak minuman soda lagi.
"William adalah polisi."
Seusai Sarah menutup mulutnya rapat-rapat, Sierra menyemburkan soda ke wajah Sarah. Dengan penuh kesabaran, dia mengambil satu lembar kertas tissue dan membersihkan wajahnya.
"Polisi?!" Sierra heboh sendiri.
Sedangkan yang ditanya hanya bisa mengangguk lemah sambil terus mengelap wajah.
"Oh, bagus sekali! Sekarang suplai donat di rumah ini akan habis!" Gadis 17 tahun itu memutar bola matanya.
"Apa hubungannya dengan donat?"
"Para polisi itu sangat mencintai donat. Lagipula, tidak ada dongeng tentang pembunuh dan polisi yang berakhir bahagia, Sarah!" Dia bangkit dari kursi.
Sarah tidak mau kalah, wanita itu ikut berdiri dan berjalan mendekati Sierra. Dia mencengkeram erat kedua bahu Sierra.
"Tapi ini bukan dongeng!" balasnya.
"Oh Tuhan, Sarah! Kenyataan itu lebih buruk daripada dongeng. Aku khawatir bila kau harus merasakan sebuah kepiluan yang mendalam. Jangan teruskan hubunganmu dengan polisi itu! Kau harus sadar dengan dirimu sendiri," mata Sierra sedikit berair entah karena apa. "Kau, oh bukan, kita adalah pembunuh!"
Sarah menggeleng lemah. Dia sedikit menunduk. Dengan berat hati, Sarah harus mengatakan, "tapi perasaan cinta itu sudah mulai muncul."
Sang adik akhirnya menyerah. "Aku tidak bisa mengendalikanmu." Lalu dia pergi meninggalkan Sarah sendirian di dapur.
Saat Sierra hendak menuju kamar, Sarah tiba-tiba memanggilnya. Sierra menoleh ke samping di mana Sarah sudah berdiri tepat di sisinya, seperti hendak membunuh.
"Bantu aku," kata Sarah dengan suara yang sangat pelan.
"Aku hanya memperingati." Sierra memutar bola matanya.
Ketika Sarah hendak berbicara kembali, bel rumah Sierra berbunyi nyaring memekakkan telinga. Dengan cepat, Sierra berlari ke arah pintu utama. Dia mengintip dari balik jendela terlebih dahulu. Dan saat itu juga, matanya melebar seperti hampir keluar dari tempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side Girl
Misteri / Thriller[17+] Ketika kamu menjadi sesuatu yang kamu benci.