William mengetuk meja dengan jarinya. Ia begitu bingung dengan keadaan saat ini. Ia telah menangkap pelaku, tapi pembunuhan masih saja tetap ada.
Sebenarnya, berapa banyak pembunuh yang ada di kota New York? Atau William salah menangkap orang?
"Tidak mungkin aku salah! Semua bukti mengarah padanya." William mengembuskan napasnya gusar.
Ya, pembunuh telah tertangkap tetapi pembunuhan masih saja ada. Aneh, bukan?
Ia kembali membaca daftar korban pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini. Setelah pembunuh di rumah kosong, kini ia mendapat berita baru bahwa ada pembunuhan di gedung tua tak terpakai.
Pembunuh itu sangatlah cerdik. Dia tidak meninggalkan jejak ataupun sidik jari. Dan itu membuat para polisi termasuk William menjadi makin kebingungan.
Ia memijat pangkal hidungnya. "Cepat atau lambat, aku akan mengetahui identitasmu."
Laki-laki itu berjanji tidak akan membiarkan sang pembunuh yang satu ini lepas dari tangkapannya. Ia tidak akan mengampuni dan akan memberi hukuman yang berat.
"Just wait and see."
Tapi, kapan ia dapat mengetahui wajah si pembunuh?
Pintu ruangan William terbuka, tampak ada rekan kerjanya yang berdiri di ambang pintu.
"Oh, ada apa?" William bertanya pada Neil, ia bangkit dari duduk dan berjalan menghampiri Neil.
Neil mengangkat sebuah amplop putih di tangannya, "surat tanpa nama untukmu."
William mengambilnya, "kembali ke ruanganmu."
Setelah Neil pergi, William kembali menutup pintu dan duduk di bangkunya. Ia mengamati amplop itu dengan detail. Terdapat tulisan bahwa amplop ini ditunjukan untuk dirinya, namun tak ada nama pengirim.
Penasaran dengan isinya, William segera menyobek amplop tersebut. Ada selembar kertas putih yang dilipat, lalu ia membaca tulisan di atas kertas itu.
Hello, tuan William, polisi yang selama ini mengejarku.
Aku tidak tahu apa kau menerima ini saat pagi, siang, atau bahkan malam, sejujurnya aku tidak peduli dengan itu. Tujuan utama aku mengirim surati ini bukanlah untuk mengatakan sapaan untukmu.
Aku suka berbasa-basi denganmu, aku tidak ingin langsung to the point. Tapi aku sungguh tak sabar melihat reaksi wajahmu setelah membaca surat dari seorang pembunuh.
Apa kau lihat wajah tak bersalah Clara? Bukankah wanita itu begitu malang? Dasar bodoh! Aku pembunuhnya, tapi kau malah menahan orang lain. Hahaha.
Setelah Jessie dan korban yang lain, aku kini membunuh James. Beberapa rekanmu terlihat seperti kucing kebingungan, ia tak tahu bagaimana cara menangkapku dan mengurangi korban.
Alasanku untuk membunuh adalah untuk mengurangi orang yang sering menyakiti perasaanku, balas dendam dengan cara mengerikan. Jadi aku mohon padamu, buat pengumuman agar orang lain tidak berbicara kasar dan menyakiti orang lain.
Atau kau yang akan mati.
Sampai bertemu pada korban selanjutnya!
"Sial! Pembunuh ini telah berani mengancamku, aku harus bertindak cepat!" William masih menatap lekat tulisan itu.
William mungkin paham bagaimana rasa sakit hati si pembunuh, namun tak seharusnya ia melakukan hal salah ini.
"Aku akan membuat pengumuman itu. Untuk menyelamatkan semua orang agar tak jadi korban, dan untuk menyelamatkan rasa sakit hatimu," kata William.
![](https://img.wattpad.com/cover/93102515-288-k753921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side Girl
Misteri / Thriller[17+] Ketika kamu menjadi sesuatu yang kamu benci.