Sore ini Tristan tidak bisa menjemput Famela, apa lagi ayah dan kakaknya jadi ia terpaksa menunggu bus dihalte. Saat Famela melihat jam yang bertengger ditangannya, ia sangat terkejut karena sekarang sudah pukul 17.00. Berarti sudah 15 menit ia menunggu bus, tapi hasilnya nihil. Tiba tiba sebuah motor ninja merah berhenti didepannya.
"Kak Famela?" tanya orang tersebut untuk memastikan.
"Siapa?" tanya Famela balik.
"Gue yang ngedorong kakak tadi, ayok kak naik" kata orang tersebut sambil menyerahkan sebuah helm.
"Ngapain lo ngasih gue helm?" tanya Famela polos.
Laki laki tersebut langsung menarik tangan Famela agar mendekat, lalu memakaikannya helm.
"Siap, buruan naik" kata laki laki itu.
"Tunggu nama lo siapa? Kelas berapa?" tanya Famela.
"Gue Arsen dari kelas 11 IPA 3" jawab laki laki tersebut yang bernama Arsen.
"Oh namanya Arsen" gumam Famela.
"Buruan kak naik" ajak Arsen.
Akhirnya Famela menaiki motor ninja merah milik Arsen, dan ini sangatlah... Canggung. Arsen membawa motornya dengan kecepatan sedang, banyak yang memandang mereka dengan tatapan iri.
Saat sedang dilampu merah
"Sen lo mau bawak gue kemana?" tanya Famela, karena sedari tadi Arsen tidak menanyakan alamat rumah Famela maupun berjalan kearah rumahnya.
"Gue mau bawak lo kesuatu tempat" kata Arsen.
"Ngapain?" tanya Famela.
"Udah kak ikut aja napa? Oh iya nih pake ini dimata lo" kata Arsen sambil menyerahkan kain untuk menutupi mata Famela.
"Ini untuk apa Sen?" tanya Famela yang benar benar bingung.
"Ikat dimata kakak, terus kakak jangan lihat ataupun ngintip" kata Arsen.
Mau tak mau Famela melakukan apa yang disuruh Arsen. Saat lampu merah berubah jadi lampu hijau, Arsen langsung menjalankan motornya kearah tempat yang sudah di informasikan Tristan. Iya Tristan dan Arsen adalah kakak adik, walau Arsen pindah sekolah karena ulah kakaknya tapi ia tetap menuruti apapun permintaan kakaknya selama ia bisa memenuhinya.
Sekitar 30 menit mereka menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai ditempat yang sudah ditentukan. Saat mereka sudah sampai Arsen melihat kearah jam tangannya.
"untung masih jam 17.30" gumam Arsen.
Arsenpun membantu Famela turun dari motor dan membantunya berjalan, karena matanya sudah ditutup oleh sebuah kain.
"Kak Famela duduk disini dulu ya" kata Arsen lalu meninggalkan Famela yang duduk dibangku taman.
Tak lama dari Arsen pergi, seseorang menghampiri Famela dan menggenggam tangan Famela lalu menciumnya lembut. Famela kaget bukan kepalang, pikirannya bercampur aduk.
"Om saya cuma disuruh tunggu disini om, jangan apa apain saya om" ucap Famela sambil bergetar.
Tristan? Iya yang melakukan ini adalah Tristan, ia hanya menahan tawanya karena Famela mengira dirinya adalah om om mesum.
"Om please om jangan apa apain saya om" ucap Famela kembali.
"Hahaha" tawa Tristan menggelegar karena tak bisa menahannya lagi.
"Tristan" ucap Famela.
"Ini bukan Tristan" ucap Tristan dengan suara berbeda.
"Hiks hiks hiks om saya mohon. Saya mau nikah om sama orang yang saya suka sekarang, walau saya belum bisa cinta sama dia om hiks hiks hiks" ucap Famela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You
Teen Fiction#193 dalam TEENFICTION - 17 November 2017 #324 dalam TEENFICTION - 16 November 2017 Famela gadis cantik tetapi kelakuan tomboy yang baru berusia 17 tahun dan masih kelas 3 SMA ini, akan dijodohkan dengan laki laki tampan yang sekarang adalah CEO dar...