Part 11

2.7K 102 9
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!!!

Hari yang ditunggu tunggu oleh Famela dan Tristan akhirnya datang juga. Hari dimana mereka akan melepas status lajang mereka menjadi pasangan suami istri. Mereka sama sama merasakan perasaan yang bercampur aduk, ada perasaan sedih, senang, haru, dan lain lain yang menjadi satu.

Satu hal yang Famela baru ketahui yaitu Tristan yang sangat sangat pintar saat mengaji. Lantunan ayat suci, didengarkannya dengan hikmat hingga suara itu selesai melantunkan ayat ayat tersebut.

Famela melihat dirinya didepan cermin dengan tatapan kosong, ia tak tahu harus berekspresi seperti apa saat ini. Ia sendiri tak bisa melakukan apapun karena dirinya yang akan dipinang oleh Tristan, yang sekarang telah mengisi hatinya. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya suara penghulupun terdengar yang menandakan bahwa ijab kabul akan segera dikumandangkan.

Tristan mengucapkan kata kata ijab kabulnya.

"Saya terima nikahnya Famela Robinson binti Julio Robinson dengan mas kawin tersebut tunai" ucap Tristan dengan lantang dan tanpa hambatan sedikitpun.

Famela yang mendengar Tristanpun terharu, entah apa yang ada didalam perasaannya sakarang dan yang ia tahu adalah kalau ia sangat terharu saat Tristan menyebutkan ijab kabul itu dengan lantang dan tidak ada hambatan sedikitpun. Tifanny menjemput anak bungsunya dikamar, ia melihat bahwa anaknya sedang menangis haru.

"Ayok nak kita kebawah" ucap Tifanny.

Famelapun berdiri lalu menggandeng tangan sang bunda dengan erat. Mereka berjalan dengan penuh keanggunan. Tristan melihat kearah Famela yang sedang tersenyum dengannya, saat ini Famela sangat sangat cantik. Famela duduk di samping Tristan memakaikan cincin dijari manisnya Tristan dan begitu pula sebaliknya. Tristanpun mencium kening Famela lama dan lembut, menyalurkan rasa cintanya diciuman tersebut.

Merekapun masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaian, karena setelah ini mereka akan mengadakan pesta pernikahan mereka.

Di dalam kamar Famela menunggu Tristan yang sedang mengganti pakaiannya. Setelah Tristan keluar Tristan melihat Famela yang belum mengganti pakaiannya.

"Kenapa belum ganti?" tanya Tristan.

"A anu kak, to tolong bukain resletingnya" ucap Famela.

Tristan menenguk ludahnya dengan susah payah, yang ada di pikiran Tristan sekarang adalah ia harus menahan hasratnya karena ada pesta setelah ini.

Tristanpun mendekati Famela lalu ia membuka resleting gaun yang tidak seberapa itu dengan perasaan canggung. Saat gaun terbuka terekspos lah punggung Famela yang putih dan mulus. Tristan sempat menelan ludahnya dengan payah, namun ia segera mengalihkan pandangannya ketempat lain.

"Ma makasih kak" kata Famela lalu berlari masuk kedalam kamar mandi.

Tristan menghembuskan nafasnya kasar yang sekarang ia pikirkan adalah jika saja tidak ada pesta lanjutan ia akan segera menerkam Famela layaknya singa yang lapar.

Tristanpun keluar dari kamar Famela, dan melihat para tamu undangan yang hampir memenuhi ruangan.

Iapun masuk kembali kedalam ruangan dan melihat Famela yang sedang merapikan make upnya.

"Udah?" tanya Tristan yang sedang menyender diambang pintu dan memasukkan tangannya kedalam saku celana.

"Udah" jawab Famela.

Tristanpun menggandeng tangan Famela, mengajak istrinya untuk keluar dari kamar tersebut.

Dan disinilah mereka diatas pelaminan yang sekarang telah ramai karena banyak yang memberikan mereka selamat dan ada juga yang ingin berfoto dengan kedua pengantin.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang