Part 16

3.6K 115 34
                                    

Note: karena banyak yang minta up, so gue bakalan up ceritanya walau pendek pendek 🙃😉

Saat ini usia kandungan Famela sudah memasuki bulan ke 9. Dikarenakan di dalam kandungan Famela terdapat 2 bayi yang memliki jenis kelamin perempuan ini, membuat dirinya harus banyak duduk karena perutnya yang lebih besar dari bumil-bumil kebanyakan.

Famela yang saat ini sedang memakan makanannya bersama Tristan pun tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa di perutnya.

"K ak" ucap Famela.

"Kenapa?" tanya Tristan yang tidak mengerti.

"A...anak ka...mu ma....u la...hi..r" ucap Famela terpotong-potong.

Tristan hanya membulatkan kedua bola matanya, saat ini ia benar-benar merasa bingung.

"K....ak....ru..mah...saki...t"

Tristan menganggukkan kepalanya lalu menggendong Famela untuk dibawa ke rumah sakit.

Di dalam perjalanan Famela dan Tristan tidak henti-hentinya melantunkan doa, agar proses kelahiran lancar dan baik-baik saja.

Tristan yang mendapat panggilan dari iPhonenya pun segera mengangkat telponnya.

"Halo"

"Bro, balapan kuy"

Tristan segera melihat id caller  dari si pemanggil.

"Oy istri gue mau lahiran, dateng kerumah sakit!" ucap Tristan lalu mematikan panggilan.

Tristan melihat ke arah Famela yang sedang menahan kesakitanpun segera menambah kecepatannya di atas rata-rata.

"Sabar ya sayang" ucap Tristan saat melihat air mata Famela keluar.

Sesampainya dirumah sakit Tristan segera menggendong Famela dan membawa Famela masuk ke dalam rumah sakit.

"Suster dokter Azhar ada?" tanya Tristan yang menaruh Famela diranjang.

"Ada"

"Saya ingin dia yang menjalani proses kelahiran!" ucap Tristan tegas dan dingin.

Suster itu mengangguk lalu mencari keberadaan Azhar.

Azhar datang lengkap dengan baju dokternya.

"Famela mau di operasi atau normal?" tanya Azhar yang melihat Famela sudah pecah ketuban.

"Operasi aja!" jawab Tristan dengan tegas dan tidak mau dibantah.

Famela hanya menganggukkan kepalanya, Azhar pun membawa ranjang Famela keruang operasi.

"Lo tunggu diluar" ucap Azhar.

Tristan hanya menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba keluarga Famela dan keluarganya datang ke ruang operasi.

"Mana Famela?" tanya Tifanny.

"Didalam bun" ucap Tristan sambil mengacak-acak rambutnya.

"Nak kamu pulang dulu ya? Terus mandi" ucap maminya Tristan.

Tristan hanya menggelengkan kepalanya, tiba-tiba seseorang memegang pundaknya.

"Bro, kita berdoa aja semoga berjalan dengan lancar" ucap Jackson.

Tristan menganggukkan kepalanya lalu mulai memejamkan matanya untuk berdoa di dalam hati.

_____o0o_____

Setelah 5 jam berlalu, dan Famela pun sudah dipindahkan keruang perawatan.

Tristan saat ini sedang menatap 2 box bayi yang berada di samping tempat tidur Famela.

"Imut banget sih, kecil gitu tubuhnya" gumam Tristan.

Tristan mengelus-elus kepala salah satu bayinya yang sedari tadi tampak gelisah.

Tifanny yang memperhatikan Tristan pun segera masuk ke dalam ruangan rawat Famela lalu menggendong salah satu bayi yang sedari tadi gelisah.

"Cup cup cup cucuk oma harus tidur" ucap Tifanny sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Mau gendong?"

Tristan menganggukkan kepalanya.

Namun saat bayi sudah mulai ditaruh ditangannya, Tristan terlaku ditempat.

"Bun...bayinya takut jatuh" ucap Tristan spontan.

Tifanny hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Gak papa, coba digoyangin tubuh kamu" ucap Tifanny.

Tristan mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya seperti Tifanny tadi.

"Hahaha lucu" ucap seseorang.

Tristan segera berhenti ditempatnya lalu melihat keranjang Famela.

Istrinya itu sedang melihat kearahnya yang sedang menggendong salah satu bayinya dengan berlinang air mata.

"Bunda keluar dulu" ucap Tifanny lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Kamu kenapa nangis?" tanya Tristan yang sudah menaruh bayinya kembali ke boxnya.

"Aku terharu" ucap Famela.

Tiba-tiba Famela merasakan sakit yang menjalar diarea perutnya.

"Awww" ringisnya.

"Kenapa?" tanya Tristan panik.

Famela hanya terus meringis, dengan panik Tristan mencari keberadaan Azhar.

"Azhar istri gue" ucap Tristan saat setelah menemukan Azhar.

Azhar mengerutkan keningnya lalu dia teringat dengan operasi tadi dan berlari keruang rawat Famela.

Saat Azhar masuk keruang rawat Famela, ia segera menyuntikkan kembali obat bius kepada Famela.

"Udah mendingankan?" tanya Azhar.

Famela menganggukkan kepalanya dan tidak lama Tristan datang.

"Udah gak sakit?" tanya Tristan.

Famela menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba suara tangisan bayi terdengar dari dalam ruang perawatan Famela.

Azhar segera mengecek kondisi sikembar.

"Dia haus" ucal Azhar.

Tristan menatap garang Azhar.

"Kenapa lo?" tanya Azhar polos.

"Kalo mereka haus, ya lo keluar"

"Wess biasa aja, gue dah bisa lihatnya"

"Tapi kali ini gak boleh!" ucap Tristan dengan tegas.

Azhar segera meletakkan salah satu dari mereka ke dada Famela lalu keluar dari ruangan tersebut.

Famela pun mulai menyusui salah satu anaknya itu dan begitupun dengan anaknya yang lain.

TBC

Hai gue sempetin up nih, banyak yang minta lanjutin jadi gue lanjutin.... Tapi gue bisa nulis setengah dari biasanya 😔😥

Maaf kalo sedikit 😇😇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang